Seungyoun's POV
Karena sebentar lagi Chuseok, kami dapat jatah liburan selama beberapa hari. Besok libur kami akan dimulai dan hari ini kami sudah kembali ke rumah masing-masing. Aku sudah berencana menghabiskan libur hari pertamaku dengan keluargaku, lalu aku belum memikirkan hari kedua. Sebenarnya rencanaku adalah mengajak Wooseok untuk jalan berdua.
Kami sudah membicarakan hal ini kemarin-kemarin. Tapi Wooseok belum memberikanku keputusan, katanya dia masih menunggu ajakan dari teman-temannya yang lain. Aku mengecek ponselku untuk menanyakan hal ini pada Wooseok tapi aku menerima pesan dari temanku.
[09.42 PM] Seungyouuunn-aaahhh~~ Sudah lama kita tidak bertemu. Apakah kau mendapat jatah libur Chuseok?
Aku tersenyum melihat pesan dari temanku. Memang sudah lama kami tidak saling betemu. Aku pun merindukannya.
[09.43 PM] Eooo~ Aku dapat jatah libur hehehe...
[09.43 PM] Benarkah?? Kalau begitu ayo bertemu. Lusa?
Hmm... Sebenarnya aku masih menunggu kepastian dari Wooseok, tapi kurasa aku bisa mengatur waktunya nanti.
[09.44 PM] Lusa ya? Oke call! Tapi jangan malam ya, kurasa aku akan ada janji malamnya haha
[09.44 PM] Hoo... Apa? Apa?? Jangan-jangan kau akan nge-date ya? Siapa orang bertuntung itu, yang bisa meluluhkan hati Cho Seungyoun kami? >:D
[09.45 PM] Hahaha... pokoknya kita jangan jalan malam saja.
[09.45 PM] Hahaha... Oke, lusa jam 4 sore di Hongdae ya. Sampai betemu nanti~ ;D
[09.45 PM] Oke sampai bertemu~
Setidaknya kalau jalan jam 4 sore, malamnya aku masih bisa bertemu dengan Wooseok hehe...
Setelah berbalas pesan dengan temanku, aku mengirimkan pesan kepada Wooseok.
[09.47 PM] Wooseok-ie~ Kau belum tidur kan?
[09.48 PM] Eo, Seungyoun-ah... aku belum ngantuk, ada apa?
[09.48 PM] Aku ingin melihat wajahmu. Aku video call ya~
Aku tidak menunggu lama lagi, jariku langsung menekan tombol panggilan video ke Wooseok.
"Eo... Seungyoun, ada apa?"
Wooseok mengangkatnya. Aku melihat wajahnya dan hanya tersenyum gemas karenanya.
"Ani... aku hanya rindu padamu. Hehehe..."
"Hmm...", ia hanya bergumam menjawab pernyataanku.
"Oh ya, bagaimana? Apakah lusa kita bisa jalan?", aku bertanya padanya ingin memastikan apakah dia memiliki waktu kosong atau tidak.
"Hmm, sebenarnya aku ada janji dengan Byungchan dan Jinhyuk."
"Eo? Kalian janji jalan bersama?"
"Iya..."
"Ah wae? Kenapa tidak mengajakku? Bukankah akan lebih seru jika aku ikut? Itu akan jadi double date kedua kita."
"Aku baru saja ingin mengajakmu, tapi kau sudah mengirimiku pesan duluan."
"Ahh... benarkah? Hehehe baiklah kalau begitu. Lusa ya berarti?"
"Eo... Aku janji ketemu jam 6 dengan mereka."
"Jam 6 ya? Baiklah. Sudah menentukan tempat bertemunya?"
"Belum. Aku akan memberitahukanmu nanti kalau tempatnya sudah pasti."
"Oke... Lalu..."
"Hmm? Wae?"
"Ah tidak hehe, aku senang bisa melihat wajahmu hari ini."
"Ya! Tadi pagi juga kita masih bertemu di dorm.", aku melihat Wooseok di layar ponselku sudah tersipu malu, membuatku ingin mencubit kedua pipinya yang sudah merah merona.
"Ahh... aku benar-benar rindu padamu Wooseok-ah. Aku ingin memelukmu."
"B-berhentilah bicara omong kosong. Kalau tidak aku akan mematikan panggilan ini."
"Ya! Ahh Wooseok-ah~ Jangan begitu, baru juga sebentar aku menatap wajahmu.", aku memasang wajah memelas padanya.
"Pft... Hahahahaha, Ya! Cho Seungyoun, kau harus melihat wajahmu saat ini. Apa yang kau lakukan? Apa kau sedang berusaha terlihat imut?", aku senang melihatnya ketawa seperti itu. Bahkan suara ketawanya saja membuatku semakin rindu.
"Ahh... Kau curang Wooseok-ie~ Kenapa kau malah membuatku semakin rindu? Apa hanya aku yang merindukanmu?", aku memasang wajah cemberutku.
"A-ani... a-aku juga rindu...padamu.", ia berbicara sambil mengecilkan volume suaranya. Kenapa dia begitu menggemaskan?
"Hmm?? Apa yang kau katakan Wooseok-ah? Aku tidak mendengarnya.", aku sengaja sedikit menggodanya.
"Ya! Aku tahu kau mendengarnya. Jangan membuatku mengulangnya.", malah sekarang dia yang memasang wajah cemberutnya. Ingin rasanya aku langsung datang padanya dan menerkamnya(?).
Aish... aku benar-benar gila dibuatnya.
"Wooseok-ah... kurasa tidak bisa seperti ini. Melakukan panggilan video denganmu hanya membuatku semakin rindu saja."
"Hmm? Jadi? Apa kumatikan saja?"
"Haa... Tapi aku masih ingin melihat wajahmu.", aku menghela napas yang malah membuat Wooseok terkekeh kecil.
"Ya... hahaha, lebih baik kau segera tidur. Sabarlah sedikit, lusa juga kita akan bertemu kan?", aku memandang wajah Wooseok melalui ponselku. Ketawa kecilnya itu membuatku merasa tenang.
"Hmm... benar, sebaiknya kita segera tidur."
"Kalau begitu kumatikan ya?"
"Eo...", kataku dengan sedikit perasaan kecewa.
"Hehehe... jangan cemberut seperti itu. Jalja~ Seungyoun-ah~", kata Wooseok sambil tersenyum dan melambaikan tangannya. Aku bersumpah senyumannya sangat mempesona sehingga membuat jantungku berdegup kencang.
"Eo, jalja, Wooseok-ie~", aku juga melambaikan tanganku padanya. Kemudian panggilan video kami terputus.
Sebenarnya aku sama sekali tidak puas hanya melihatnya melalui panggilan video, tapi apa yang bisa kulakukan.
Haa... Sabarlah Cho Seungyoun, nanti juga kalian akan bertemu.
Ya ampun aku baru sadar chapter ini pendek kali wkwk
Hadiah liburan buat kalian yang masih libur hehe yg udah masuk sekolah atau kerja semangat yaa~
Nih deh kasih bonus picnya Seungyoun heheSee ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Secret Love - Sequel of Silent Love [Cho Seungyoun x Kim Wooseok]
FanfikceBiarlah ini menjadi rahasia kecil kita untuk saat ini. Biar saja jika hanya kau dan aku yang tahu. Asalkan kita bisa tetap bersama, tak ada lagi yang kuinginkan selain dirimu... "Untuk saat ini. Tapi bagaimana ke depannya? Bagaimana jika hubungan ka...