19. Thank You

478 49 5
                                    

Seungyoun's POV

Pagi-pagi sekali aku sudah menunggu di sebuah café dekat kantor agensiku. Jika kalian bertanya agensi apa? Ya, Yuehua Entertainment. Sudah 2 minggu berlalu sejak pembubaran kami. Semua sudah kembali ke agensi masing-masing. Sampai sekarang aku masih tidak percaya. Lucu sekali ketika memikirkan bahwa lagu baru yang kami rilis saja hanya ada 4. Konyol.

Tapi sekali lagi, tidak ada yang bisa kami lakukan.

Aku menyesap Americano-ku sembari melihat beberapa berita pada ponselku. Hingga seorang pria tanpa izin langsung duduk di hadapanku. Ia mengenakan jaket yang cukup tebal, juga masker hitam untuk menutupi wajahnya.

"Buka saja maskermu.", ucapku padanya sambil terkekeh kecil. Lelaki di hadapanku ini lalu membuka maskernya dan menatapku dengan matanya yang indah.

"Kau menunggu lama? Maafkan aku, aku telat bangun.", ujarnya sembari melepaskan jaket tebalnya.

"Memangnya apa yang kau lakukan semalam? Bukankah aku menyuruhmu tidur setelah video call kita berakhir?", aku terkekeh kecil.

"Ya! Jangan bicara seolah-olah kau langsung tertidur begitu video call kita berakhir. Kau bahkan tidur lebih lama dariku kan?"

"Tapi aku tidak terlambat bangun Wooseok-ie~", aku mengusak pelan poni Wooseok yang bibirnya kini sudah manyun.

Hari ini kami memang janjian. Untuk apa? Yah jelas saja untuk nge-date. Memangnya apa lagi?

Setelah menyelesaikan sarapan singkat kami, aku mengajaknya jalan menelusuri daerah perbelanjaan. Cuaca sangat dingin saat ini, aku menggenggam tangan Wooseok dan memasukkannya dalam saku jaketku.

Sejujurnya kami tidak terlalu khawatir jika ketahuan. Lagipula badan kami dari atas hingga bawah tertutup rapat dengan jaket tebal dan masker. Dan lagi, jika Wooseok memang keberatan ia pasti akan melepaskan tangannya dari genggamanku, nyatanya dia membiarkanku.

"Apa agensimu sudah menyusun kegiatanmu selanjutnya?", tanyaku padanya sembari kaki kami berjalan.

"Eo. Untuk paruh pertama tahun ini aku akan fokus solo.", balasnya sambil menghela napas.

"Kenapa? Kau tak senang?", tanyaku lagi.

"Kau tahu kan aku sempat vakum dari kegiatan grup sebelumnya karena skandal yang menimpaku? Aku hanya merasa tak enak pada member yang lain. Kali ini aku malah harus solo.", jelasnya.

"Yah, sebesar apapun keinginan kita untuk melakukan hal ini dan itu, pada akhirnya agensilah yang menentukan kemana arah kita selanjutnya.", jawabku.

"Kau benar.", balas Wooseok lagi-lagi menghela napasnya.

"Tapi tidak masalah. Selama kita masih bisa tetap berkomunikasi dengan fans. Kau tahu, di luar sana banyak yang menunggu kita. Jangan khawatir. Aku yakin member yang lain juga akan mendukungmu.", aku tersenyum menatap Wooseok, meskipun senyumanku tertutupi masker, aku tahu ia bisa melihatnya.

"Eo, terimakasih Seungyoun-ah~", balasnya padaku. Aku tahu dia juga sedang tersenyum di balik maskernya.

~

Wooseok's POV

Seharian ini Seungyoun dan aku hanya berkeliling tanpa tujuan. Mumpung jadwal kami belum terlalu padat. Tempat perhentian terakhir kami malam ini adalah suatu tempat yang tidak kuduga. Seungyoun membawaku ke tempat pelatihan kami saat PDX berlangsung.

"Apa yang kita lakukan disini?", tanyaku pada Seungyoun.

"Hmm? Hanya berkunjung saja.", jawabnya.

[✔] Secret Love - Sequel of Silent Love [Cho Seungyoun x Kim Wooseok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang