Author's POV
"Eo, Seungyoun-ie~ Kau boleh memonopoliku~ Lagipula aku memang milikmu.", Wooseok mengalungkan lengannya pada leher Seungyoun dan menariknya sedikit sehingga wajah mereka semakin dekat.
Seungyoun menyeringai mendengar perkataan berani dari namja manis dibawahnya itu. Bibirnya lalu meraih bibir Wooseok dan melumatnya. Sesekali Seungyoun menyesap bibir bawah Wooseok, membuat Wooseok mendesah.
Sekali lagi, bahkan berkali-kali sudah Seungyoun mengeksplorasi bagian dalam mulut Wooseok, tapi ia tidak pernah bosan karenanya. Ia menikmati rasa manis yang ia temukan dalamnya. Sementara Wooseok meremas rambut Seungyoun menikmati bibir mereka yang saling bertaut satu dengan lainnya.
Seungyoun melepaskan ciuman panas mereka, turun ke leher Wooseok, menjilatnya pelan, berhati-hati agar ia tidak sampai meninggalkan bekas disana. Bisa bahaya jika ketahuan.
Kemudian Seungyoun mengangkat kaos Wooseok, memperlihatkan tubuh mulus Wooseok. Bagian bawah kaos Wooseok dimasukannya pada mulut Wooseok agar Wooseok menahannya dengan gigitannya. Wooseok hanya melakukan apa yang diminta kekasihnya itu.
Melihat Wooseok yang menggigit kaosnya memperlihatkan tubuh mulusnya itu, sungguh pemandangan yang sangat menggoda Seungyoun. Ia menjilat bibirnya seolah siap menyantap makanan lezat di hadapannya itu.
Bibir Seungyoun kemudian mengecup dada Wooseok, mengesapnya sehingga meninggalkan tanda kemerahan disana. Lalu kembali bibirnya menikmati tubuh Wooseok. Ia turun pada nipple Wooseok dan menggigitnya pelan, membuat Wooseok mengerang nikmat.
"Eungg...", Wooseok menggigit bibir bawahnya di balik kaos yang sedang digigitnya. Entah sejak kapan nipple-nya itu menjadi sangat sensitif.
Tidak berhenti sampai situ, Seungyoun mulai menjilati nipple Wooseok, sementara tangannya mencubit nipple Wooseok yang satunya.
"S-Seungyoun-ah~~", Seungyoun tersenyum penuh kemenangan mendengar Wooseok mendesah nikmat hanya karena ia sedikit bermain dengan nipple-nya.
"Wae Wooseok-ie? Padahal kita belum sampai intinya loh.", senyum nakal Seungyoun menyeringai di wajahnya. Sejak kapan malaikat kecilnya itu menjadi sangat sensitif?
"Eumm... jangan berlama-lama Seungyoun-ah~", pinta Wooseok yang sepertinya sudah tidak tahan dengan celananya yang ia rasa semakin ketat.
"Hmm? Jika kau berkata seperti itu aku malah semakin ingin berlama-lama menggodamu.", Seungyoun menatap mata kekasihnya yang tampak sudah tidak fokus lagi.
"Ah, wae?", Wooseok melepaskan gigitan pada kaosnya dan memanyunkan bibirnya protes pada sang kekasih yang terus menerus menggodanya.
"Sejak kapan kau jadi tidak sabaran seperti ini Wooseok-ah? Padahal kemarin kau menolakku.", Seungyoun menyeringai.
Wooseok tidak tahan dengan Seungyoun yang tidak berhenti menggodanya. Ia membalikkan posisi badan mereka, mendorong Seungyoun sehingga kini Wooseok duduk tepat di atas kejantanan Seungyoun yang sudah hard.
"Kemarin itu masalah lain. Hari ini tidak ada alasan bagiku untuk menolakmu. Dan kau juga tidak boleh menolakku.", Wooseok mulai membuka kancing baju Seungyoun satu per satu hingga memperlihatkan dada bidang dan perut six pack miliknya.
Wooseok mulai menjamah tubuh bidang kekasihnya itu, dan Seungyoun hanya terkekeh melihat keagresifan namja mungil di atasnya. Wooseok menciumi setiap inci tubuh Seungyoun dan ia meninggalkan beberapa tanda pada tulang selangka Seungyoun.
"Kau tahu kemarin pakaianmu terlalu seksi. Padahal sudah kubilang kau tidak boleh memamerkan tubuhmu pada yang lain.", kata Wooseok kemudian menggigit nipple Seungyoun sedikit keras membuat Seungyoun meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Secret Love - Sequel of Silent Love [Cho Seungyoun x Kim Wooseok]
FanficBiarlah ini menjadi rahasia kecil kita untuk saat ini. Biar saja jika hanya kau dan aku yang tahu. Asalkan kita bisa tetap bersama, tak ada lagi yang kuinginkan selain dirimu... "Untuk saat ini. Tapi bagaimana ke depannya? Bagaimana jika hubungan ka...