16. Victims

500 55 8
                                    

Wooseok's POV

Aku sedang menunggu Seungyoun di kamarku sekarang. Ada hal yang harus kubicarakan dengannya. Aku memainkan ponselku, sambil menunggunya. Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan dia sudah berdiri disana memandangku.

"Kemari.", ujarku padanya sambil menepuk kasurku, menyuruhnya untuk naik ke atas kasurku.

Seungyoun lalu menutup pintu kamarku dan menguncinya, kemudian melangkahkan kakinya dan naik duduk disebelahku.

"Kenapa kau mengunci pintu?", tanyaku padanya.

"Wae? Bukankah kau mau melakukan 'itu'?", tanyanya seenak jidat. Aku memukul kepalanya, kesal dengan pemikiran mesumnya.

"Otakmu isinya hanya hal-hal yang mesum ya.", ia malah terkekeh kecil.

"Hehe... Lagipula apa salahnya, kau kan pacarku.", ujarnya dengan cengiran khasnya.

"Aish kau ini... Ada yang ingin kubicarakan denganmu.", ujarku serius.

"Hmm? Apa yang ingin kau bicarakan?", aku gugup dan mulai memainkan jariku.

"Tunggu sebentar... jangan bilang... Wooseok-ah, tidak bisa seperti ini. Memangnya apa salahku?", ujarnya tiba-tiba membuatku memandangnya aneh.

"Apa maksudmu?", tanyaku dengan alis yang terangkat satu.

"Kau ingin berpisah kan? Tapi kenapa? Aku tidak terima. Bukankah kita sudah berjanji kalau ada suatu masalah kita bicarakan baik-baik.", aku tertawa mendengar ucapannya. Konyol sekali pemikirannya.

"Ya! Siapa yang ingin berpisah? Hahaha... Kau ini, berhentilah berpikir yang tidak-tidak Cho Seungyoun.", aku memukul lengannya karena tak mampu menahan tawaku.

"Jadi kau bukan ingin berpisah?"

"Tentu saja tidak hahaha...", aku semakin tertawa melihat bibirnya yang manyun seperti itu.

"Aku ingin membicarakan hal yang serius tapi kau malah membuatku tertawa.", ujarku lagi.

"Aish... Kau benar-benar membuatku ketakutan.", ujarnya dengan cemberut. Aku mendekat dan mengecup bibirnya pelan.

"Tidak akan Cho Seungyoun. Aku tidak akan meninggalkanmu. Dan sebaiknya kau juga tidak meninggalkanku.", aku menatapnya tajam.

"Ahhh~ Mana mungkin aku meninggalkan malaikatku yang menggemaskan ini~", ia memelukku erat membuatku sedikit kesulitan bernapas.

"Ya! Lepaskan... Aku ingin bicara.", ucapku memukul pelan dadanya.

"Haha... Mian. Jadi apa yang ingin kau bicarakan?", Seungyoun melepaskan pelukannya dan menatapku.

"Kurasa... Sudah saatnya kita jujur pada member yang lain tentang hubungan kita.", kataku akhirnya.

"Eo? K-kau serius?", sepertinya dia cukup terkejut. Matanya tiba-tiba membesar.

"Eo. Kita tidak mungkin merahasiakannya selamanya.", kataku lagi.

"Wooseok-ah... Kau tahu aku selalu ingin bisa jujur dengan yang lain tentang hubungan kita. Tapi aku selalu menghargai keputusanmu. Kau yakin?", tanyanya kali ini, serius.

"Eo. Aku yakin.", kataku menatapnya, juga sama seriusnya. Ia lalu tersenyum padaku dan meraih tanganku, mentautkan jemari kami.

"Kenapa?", tanyaku ketika ibu jarinya mengusap pelan punggung tanganku.

"Tidak apa-apa.", ujarnya kembali tersenyum lalu mengecup punggung tanganku.

"Ah, tapi menurutmu, apakah Seungwoo hyung akan setuju?", tanyaku padanya.

[✔] Secret Love - Sequel of Silent Love [Cho Seungyoun x Kim Wooseok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang