01 | Tugas pertama

810 132 6
                                    



Tap tap tap

Siang hari ini, aku senang sekali melompat-lompat kecil di taman bermain khusus anak-anak.

Jungkat-jungkit, ayunan, perosotan, dan banyak permainan lainnya yang ingin aku coba. Namun setiap hendak bergerak kesana, aku selalu mengurungkan niatku.

Mungkin naluri ku sebagai gadis dewasa mencoba melarangku untuk melakukan hal kekanak-kanakan seperti itu.

Dan pada akhirnya, aku menghabiskan siang hari yang terik ini di bawah pohon sakura.

Semilir angin yang berhembus, membuatku sedikit mengantuk. Kupejamkan kelopak mataku, mencoba menikmati ciptaan Tuhan yang patut ku syukuri setiap harinya.

"Yak ! makananku jatuh !"

"Aduh maaf ya, maaf."

Mataku yang terpejam, sontak terbuka saat mendengar suara dua remaja. Di depan sana, aku melihat dua anak remaja tengah berhadapan dimana yang satunya menundukan kepala guna meminta maaf.

Senyum di wajahku mengembang, saat aku melihat mereka tersenyum kembali dan merelakan makanan yang sudah terjatuh.

"Hhh masa muda memang menyenangkan, yah ?"

Ngomong-ngomong soal masa muda dan juga dua anak tadi, aku jadi teringat dengan kejadian di masa lalu. Saat aku dan si tiang itu masih duduk di bangku SMA.

Haisshh mengingatnya hanya membuatku malu saja.

Apa perlu aku ceritakan ?

Baiklah, kupikir tidak ada salahnya untuk ku berbagi cerita masa muda ku.




~oOo~




12 April 2020

Sudah sebulan berlalu semenjak upacara tahun ajaran baru dimulai. Tidak ada perubahan yang siginifikan untuk mereka yang sekelas dengan orang-orang berbeda. Sepertinya butuh beberapa waktu lagi sampai mereka benar-benar dapat berbaur layaknya teman akrab.

Jadi untuk saat ini, wajar jika mereka masih sering menghampiri teman mereka yang berbeda kelas, ataupun membentuk kelompok bicara dalam skala kecil di dalam kelas.

Tidak terkecuali untuk Kyungsoo, putri bungsu keluarga Do itu selama sebulan terakhir hanya menghabiskan banyak waktu bersama Yixing, sahabatnya sejak tahun pertama.

Kyungsoo sempat meminta pada guru untuk berpindah tempat duduk, dengan alasan agar ia bisa menemani Yixing yang dikenal sebagai 'kutu buku'. Namun, aturan tetaplah aturan, Kyungsoo harus menelan pasrah kenyataan bahwa ia harus duduk bersampingan dengan Park Chanyeol.

Tidak ! jangan berpikir kalau Kyungsoo menyimpan dendam. Kyungsoo sama sekali tidak pernah berpikir seperti itu.

Mungkin tidak ingin berurusan lagi dengan si Park itu masih sedikit benar. Tapi Kyungsoo pikir-pikir lagi, dirinya akan satu kelas dengan si Park itu selama setahun kedepan.

Jadi pasti aneh kalau mereka terus-terusan seperti orang asing, kan ?

"Kyungsoo, bagaimana denganmu ? apa sudah dapat teman bicara yang baru ?"

Goodbye, YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang