Chapter 8

1K 57 0
                                        

Aku monster yang
Harusnya kau takuti
Bukan! Tapi nyatanya aku
Hanyalah iblis untuk
Diriku Sendiri

~Della Ayu~

____________________________
Pagi Hari

"Pagi ma!!" ceria Arin kepada mamanya yg sudah standby di dapur

"Pagi juga anak gadis mama" jawab riana

Sambil mencium kening Arin lembut dan menaruh makanan di meja makan untuk sarapan hari ini

"Aku gak mau makan sayur ma!" protes Arin kepada Riani

"Udah makan aja, jangan banyak protes kamu harus makan serat"

"Ih mama, orang anaknya gak mau kok dipaksa sih" cemberut Arin melihat mama nya tidak peduli

"Sayang, mama nanti siang ke malang, kamu dirumah sebentar ya sampai mama pulang, jangan nakal jangan keluyuran apalagi kamu telat makan!"

"....."

"Kok gak dijawab, mama ada pekerjaan yang harus mama urus. Ini juga demi kamu" jelas Riani yang sadar bahwa Arin kehilangan mood makannya

"....."

Prang....

Arin menjatuhkan sendok dan garpu di piringnya dengan kencang dan langsung berlari keluar rumah karena kecewa kepada mama nya

"ARINNN..." teriak Riani memanggil Arin yang sudah terlanjur berlari keluar rumah

"Arinn sayang, kemana kaku pergi nak?" batin Riani khawatir

Riani tidak bisa mengejar arin karena dia harus menyiapkan proposal dan bersiap untuk keberangkatan, sedangkan Arin berlari ke jalan yang buntu di ujung komplek sampai dia terduduk lemas dan memeluk lututnya sambil terisak

"Gak-gakkk hiks" Isak Arin pilu

Dug
Dug
Dugg

Sebuah bola basket terpantul beberapa meter dari tempat Arin berada sampai membuat Arin menyernyit dan berpikir sejenak siapa yang bermain bola di jalan buntu ini

"Bola basket" heran Arin dalam hati

Tetapi Arin menenggelamkan kembali kepalanya di sela kedua lututnya sambil memukul kepalanya, sampai sebuah kelereng kecil menabrak kedua kaki nya yang masih menggunakan sendal rumahan

"Apa ada orang disini?" tanya Arin teriak heran sebab ia merasa seperti ada yang mengintai dia dari tadi

"Hey, kalau lo memang ada! jawab gue!"

Arin heran kenapa akhir-akhir ini ada saja kejadian yang tidak pernah Arin alami sebelumnya mulai dari kotak, SMS sampai pengintaian seperti ini membuat Arin merinding dibuatnya

"Apa tempat ini berhantu ya" gumam Arin tetapi dia tidak beranjak dari tempatnya

Tidak ada jawaban tetapi angin berhembus kencang menerpa wajahnya

"Kalau emang lo jelmaan hantu, psikopath, pembunuh bayaran, atau pengintai pun tunjukin diri lo di hadapan gue bodoh!!" ucap Arin kepada seseorang yg mungkin entah siapa dia

"Apa ini memang ulah hantu penunggu ujung komplek ini" ragu Arin dalam hati

SUNYI...

"Kalau lo emang gak suka sama gue, dendam atau mengincar nyawa gue! langsung saja bunuh gue disini! JANGAN JADI PENGECUT!" teriak Arin kesal

30 detik

1 menit

Tidak ada balasan

Setelah lelah terus menunggu dan berteriak, Arin memutuskan pergi dari tempat itu karena untuk apa dia disana jika tidak ada hal penting

"Dasar pengganggu ketenangan orang" kesal Arin

Setelah arin meninggalkan tempat tersebut ada suara lain yang terdengar

"Sesuai instruksi"

"Karina aletta ardian dalam pantauan"

"Jalan!"

Jika tak kau
Temukan jalan keluar
Teruslah berlari
Sampai dimana kau bisa
Menemukan solusinya

______________________________

Maaf dikit and banyak typo🙏😹

Don't Self InjuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang