Chapter 10

967 47 0
                                    

Berikan aku sedikit waktu
Bukan hanya untuk
Memikirkan solusinya
Tetapi juga aku berusaha
Membawamu keluar dari
Sesuatu yg selama ini
Belenggumu

~Della Ayu~

_______________________________

Drrtt
Drtt
Drrttt

Mama calling

"Mama!" gumam Arin tanpa mau mengangkat panggilannya

Sudah tengah malam Arin berada di dalam kamarnya tanpa keluar atau makan makanannya sedikitpun

"Aku harus bisa tanpa orang lain di sekitarku! Termasuk mama" tegas Arin pada hatinya yang menolak melakukan hal itu

Arin benci papa
Arin benci teman
Arin benci mama
Arin benci semuanya!!!

"Ku kira mama akan berbeda dengan yang lainnya, tapi aku salah!" ucap Arin berkaca-kaca meratapi hidupnya

"Mereka sama saja!! Selalu memprioritaskan sesuatu yang terlalu membosankan!!
Uang, harta kekayaan, jabatan bahkan keegoisan dan nafsu semua terlalu memprioritaskan hal yg tidak akan mereka bawa mati!" sedih Arin mengingat memori masa kecilnya yg menyakitkan

_________________
Flashback on

"Mama! Aku mau ke kebun binatang!"
Ucap Arin kecil kepada mama nya yg sedang memasak makan siang

"Nanti ya! kamu ke kamar dulu,nanti kalau sudah siap kita berangkat" jelas Riani penuh pengertian

"Yeayy makasih mama! Alin sayang mama" antusias Arin kecil ketika mama nya akan membawa dia pergi

1 jam berlalu

Arin menunggu dengan bosan ketika mama nya tidak ke kamar arin, menjemput dirinya untuk berangkat ke kebun binatang.
Lalu Arin kecil berlari ke dapur untuk menemui mamanya

Brakk

Suara gebrakan meja terdengar jelas, sampai Arin kecil terkejut saat dirinya mengintip di sela-sela pintu penghubung dapur dengan ruang makan

"Tapi mas, Arin sangat ingin ke kebun binatang!" paksa Riani pada papa Arin yang pulang dengan keadaan acak-acakan

"Kalau dia mau ke kebun binatang, kamu bisa beralasan apa aja sehingga dia tidak jadi pergi! Dasar... kamu ini mama nya! tapi bodoh dalam membujuk anak!" bentak papa Arin kepada mama nya

"Apa kamu tidak punya rasa kasihan sedikit aja mas kepada anak kita, dia selalu berbicara dan bercerita bahwa teman-temannya selalu bermain dengan keluarganya, apa kamu tidak kasian melihat dia tidak sekalipun kita ajak bermain keluar!" tegas Riani kepada suaminya yg keras kepala akan pendiriannya

"Kalau kamu tidak becus ngurus anak! jangan harap aku akan pulang ke rumah ini lagi!!" ucap sarkas papa Arin kepada mama Arin dengan membanting kursi hingga jatuh ke lantai

Arin kecil sangat ketakutan karena dia merasa bahwa dia penyebab pertengkaran papa dan mama nya sampai pada saat dimana Arin memutuskan menjadi pribadi yang tertutup
Karena rasa kecewa akan kondisi keluarganya

Flashback off
_________________

"Aku penyebab keluargaku sendiri hancur!" lirih Arin mengingatkan dirinya pada memori dimana papa nya pergi dari rumah dan tidak pernah kembali lagi selama bertahun-tahun

"Aku anak pembawa sial!!" rutuk Arin pada dirinya sendiri

Arin pada saat itu tidak tau apa-apa dengan kondisi keluarganya, tetapi dia mengerti jika bukan karena dia meminta pergi ke kebun binatang, mungkin sekarang dia tidak akan seperti ini keadaannya.

Memiliki keluarga yang utuh dan harmonis seperti kebanyakan orang adalah harapan terbesarnya, hanya saja itu pula yang membuat nya selalu di hina, di ejek, dibully bahkan tidak dianggap ada. Walaupun mama sering berkata bahwa dia adalah anugerah terindah untuk mamanya


Seorang ibu tidak akan
Pernah meninggalkan
Anaknya karena ibu dan anak
Akan memiliki ikatan batin
Sampai kapanpun

______________________________
Astaga typo bertebaran no revisi😁💕

Don't Self InjuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang