Memori kelam masa kecilnya, tragedi yang menimpa dirinya selama ini terus berputar dikepala arin seperti film yang di putar secara acak..
Apa yang terjadi selama ini, membuat Arin de Javu
Pisau berlumuran darah kering
Kain hitam
Topi
"Tante Naya" gumam Arin
Kilasan memori balik menghantam kepalanya, Arin mencoba mengingat hal yang dia lupakan secara paksa selama ini
Haha Tante naya
Tante Naya kemana
Tante...
Tante nayaaa
TANTE!!!
Gelap... Semua terasa menyakitkan diingatan Arin kecil
"Siapa Tante Naya?!" Arin terus mencoba mengingat siapa wanita yang Arin ingat bernama Naya tersebut, apa Arin melupakan sesuatu yang penting dalam hidupnya
Arin mencoba memejamkan mata nya yang terlihat sayu, puing-puing ingatan Arin terus berputar di kepalanya. Merasa tidak asing dengan nama tersebut Arin mencoba melupakan nama Naya dalam pikirannya
"Apakah wanita yang bernama Tante Naya ada kaitannya dengan dirinya di masa lalu" pikiran Arin menerka-nerka bahkan dia mencoba tidur agar dia bisa mengingat dalam mimpi siapa Tante Naya tersebut.
____________________________________
Dokter Indra kembali pada rutinitas nya di rumah sakit swasta, masalah Arin kemarin bisa dia atas walaupun sekarang dia harus banyak bersabar menghadapi sikap Arin yang membuat dirinya bingung.
Bagaimana tidak bingung, setiap dokter Indra masuk dalam ruangannya, Arin akan menatap mata dokter Indra tajam seperti memperingati dia untuk tidak menyentuh bahkan berinteraksi dengannya
Sedangkan dia memiliki kewajiban untuk terus memantau perkembangan mental Arin sesuai dengan janji dia pada orang itu
"Gua salah menerka sifat Arin"
Bagitu banyak spekulasi yang dihasilkan otak jeniusnya itu terkait masalah yg di hadapi Arin dan orang itu sebelumnya, semua masalah yang terjadi atas campur tangan dokter Indra, kekacauan kemarin murni kesalahan dokter Indra yg tidak sabar menunggu respon Arin terhadap apa yg dia bawa kemarin, salahkan dia juga yang memilih masuk kedokteran jiwa sehingga dia terjebak dalam situasi yg rumit untuk dijelaskan
"Arin bukan pasien pertama yg gua tangani, tapi kenapa begitu rumit memecahkan teka teki masalah hidupnya yang menyebabkan jiwa nya terguncang hebat selama ini"
Dokter Indra harus memikirkan cara yang ampuh untuk meluluhkan kembali hati Arin, mengambil simpati gadis tersebut dan perlahan memahami masalah hidupnya, dengan menjadi teman Arin mungkin akan mudah menyembuhkan luka yang ada pada jiwa arin.
Saat akan mencuci tangan, dokter Indra mendengar percakapan perawat yang baru saja menangani pasien yang memiliki masalah seperti Arin
"Kasian ya anak itu, masih muda tapi sudah punya gangguan mental yg cukup parah"
"Kasian sih tapi cape juga kalo ngurusin orang yg punya kejiwaan yg bermasalah kaya dia"
"Huss jangan ngomong gitu, kalo ada yg denger dan melaporkan kita ke pihak RS, nanti kita bisa di pecat"
"Gua cuma ngeluh aja, kenapa orang-orang kaya mereka ga mati aja, gua bukan kejam tapi ngeliat orang sakit jiwa begitu malah jadi beban keluarga sama orang terdekat "
"Iya sih, tapi gimana lagi tugas kita merawat mereka dan memberi mereka motivasi hidup untuk bisa sembuh secepatnya "
"Orang kaya mereka ga bakal sembuh, malah dia akan membuat orang sekitarnya juga ikut merasakan dan masuk dalam lubang yg sama kaya mereka, sama-sama sakit jiwa"
Setelah percakapan perawat tersebut dokter Indra memikirkan kemungkinan terburuk terhadap Arin, jika di pikir-pikir ada benarnya juga apa yg di ucapkan salah satu perawat tadi, karena dia menyaksikan sendiri betapa bodohnya orang itu untuk melakukan hal yg sama dengan Arin hanya karena kasian melihat dia tersiksa sendiri.
"Sialan" desis dokter Indra lalu meninggalkan tempat tersebut
_____________________________________
Udah lama ga next part😭sekalinya next, aku malah bikin part pendek bgt, nanti bakal aku lanjut hihi biar kalian ga penasaran , ehh udah penasaran jangan-jangan 🤣❤️
Pantau terus ya kelanjutannya:)
Happy kiyowoooo 🐝 Ayuudellaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Self Injury
RandomSelamat datang dalam dunia Arin Dunia yang kejam dan penuh teka teki Sayatan adalah ketenangan. Darah adalah kenikmatan. Serta sakit adalah teman!