Chapter 5

1.3K 69 0
                                    

Aku pernah mempercayai yang
Namanya teman tetapi
Akupun dikhianati oleh
Seseorang yang di namakan
TEMAN

~Della Ayu~

_______________________________

"Teman? Haha aku nggak butuh!" jawab Arin dengan sinis

"Kamu pasti membutuhkan teman untuk menjadi tempat curhat dan saling membagi keluh kesah" jelas dara pada Arin

"Teman hanyalah benalu!" ucap Arin secara sarkas

"Kenapa kamu bisa berfikiran seperti itu?" tanya dara pada arin

"Karena aku pernah dikhianati seseorang yg dinamakan teman"jawab Arin dalam hati

"Tidak semua yg orang lain rasakan dapat di ceritakan!" jawab Arin sambil mengepalkan tangannya

"Tapi aku mau banget jadi temanmu!" Ucap dara terus meyakinkan arin

"Kamu nggak akan bisa menjadi temanku!" lirih Arin menatap kedua mata dara

"Orang lain diluar sana banyak tidak memiliki teman, tapi aku tau bahwa mereka mau punya teman. Ayolah!" bujuk dara lagi dan lagi meyakinkan Arin bahwa dia benar-benar ingin menjadi temannya

"Kau yakin mau jadi teman ku?" Tanya lirih Arin dengan mata yg berkaca-kaca

"Iya, aku bisa jadi tempat curhat kamu " jawab dara mendekati Arin

Tetapi sebelum dara mencapai brangkar UKS tempat Arin duduk, dia di kejutkan oleh teriakan Arin

"KAMU NGGK AKAN MAMPU MASUK DALAM DUNIAKU, KARENA DUNIAKU SUDAH HANCUR DAN GELAPP!!!!!...." teriak Arin kepada dara yg syok atas ucapannya

"Tapi... aku bisa menyesuaikan diriku dengan duniamu, tenanglah" terang dara yg gemetar melihat reaksi Arin yg membuatnya takut

"Kamu terlalu naif jadi orang!!" ucap Arin lalu ia turun dari kasur menuju tempat obat-obatan

Ketika Arin mengambil salah satu obat yang sudah habis ia membawa nya kehadapan dara dengan wajah yg tidak bisa di artikan, kemudian Arin memecahkan botol obat menjadi beberapa bagian

Prang....

"Apa yg kamu lakukan?" tanya dara dengan ketakutan melihat aksi Arin

"Kamu ingin masuk dalam duniaku kan?.... Heh! KAU TAU! INILAH DUNIAKU" ucap Arin dengan penggoreskan pecahan batok obat kepergelangan tangannya

Aaaakh.....

Teriak dara ketakutan melihat apa yang di lakukan Arin pada pergelangan tangannya yg menyebabkan darah menetes di lantai UKS

Sreeettt....

"Gimana? Berani masuk ke duniaku dara?" sinis Arin kepada dara dan melempar pecahan botol ke kaki dara

"Astaga... Ak- aku nggak nyangka" gugup dara yg tangan nya sudah gemetar hebat

"Ingin bermain denganku dara?" tanya Arin penuh nada tidak suka

"........" dara tidak menjawab

"AKU SUDAH BILANG KAU TIDAK AKAN MAMPU!! JADI BERHENTI INGIN MENJADI TEMANKU!" Teriak Arin meninggalkan ruang UKS dengan dara yg masih syok hebat

"Di... dia psikopath, jangan- jangan dia bipolar atau dia seseorang yg mempunyai self injury?... astaga ada apa dengan semua ini!" rutuk dara pada keadaan yg barusan dia alami

_______________________________
Di Dalam Kelas

Arin dan dara saling menatap lalu membuang muka masing-masing dengan fikiran yang berbeda-beda

"Apa dara akan membocorkan apa yg dia lihat di UKS?"batin Arin

"Apa dia sedepresi itu sampai memiliki hal mengerikan dalam hidupnya?" tanya dara penasaran dengan kehidupan yg dialami Arin selama ini yg menjadikan dia monster untuk dirinya dan orang lain.

Dara memang satu kelas dengan Arin, saat dia akan menuju kelas baru nya dia sudah di kejutkan dengan pingsannya Arin di lapangan, disebabkan hukuman karena dia terlambat masuk kelas

"Arin, Dara!! Kenapa kalian melamun. Kalian tidak mendengarkan penjelasan saya!" tanya guru yg di depan dengan wajah yg merah karena marah

"Aanu... itu.. itu Bu say-" ucapan dara terhenti karena ucapan Arin

"Pelajaran yg ibu jelaskan tidak menarik buat saya!" ucap Arin nyalang pada guru dan langsung mengalihkan pandangannya ke tempat duduk dara dengan tersenyum

"ARINNNN!!" teriak guru tersebut kepada arin

"Jadi izinkan saya keluar dari jam pelajaran ibu" pinta Arin dengan berani

"Saya juga tadi melamun Bu!" ucap dara

"Hey anak baru! Jangan ikut-ikutan deh, udah syukur nggak di marahin malah minta di hukum!" sanggah Nita tidak suka

Suasana pun kembali hening saat dimana seorang Arin dengan berani berbicara tidak sopan pada guru dengan tatapan tanpa takut sedikitpun

_______________________________
Huh......
Thk kaleann😉
#ayudellaaaa

Don't Self InjuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang