Chapter 21

647 27 0
                                    

Kamu tidak butuh
Izin dari siapapun
Untuk bahagia karena
Bahagia menurutmu tidak
Akan sama dengan bahagia
Orang lain

~Della Ayu~

_____________________________

"Tetap saja aku sangat benci padanya saat pertengkaran itu!" emosi Arin tersulut karena pembelaan Riani pada suami nya itu

"Arin kam-" ucapan Riani terhenti karena teriakan Arin

"AKU BENCI DIA DAN AKU TIDAK PERNAH MENGANGGAP DIA SEORANG PAPA KARENA AKU TERLAHIR TANPA PAPA.. PAPA KU SUDAH MATI!!!" Teriak Arin histeris di brangkar rumah sakit sambil mengamuk dan melempar barang-barang yang berada dalam jangkauannya

"Arin tenang sayang, tenang"ucap Riani menenangkan Arin

"DAN KAMU SAMA SEPERTI DIA, TIDAK PERNAH PEDULI PADAKU SELAMA INI!" Brutal Arin mengacak-acak ruangan nya dan keadaan nya saat ini memprihatinkan

Setelah berteriak sangat keras dokter dan para perawat masuk dan memegang tubuh Arin yg memberontak dan menyuntikan obat bius agar kondisi tubuh Arin tenang

"Aku benci kalian semuanya.." lirih Arin saat obat bius itu bereaksi pada tubuhnya yg menyebabkan hilangnya kesadaran

"Ada apa dengan kondisi anak saya, kenapa dia bertindak brutal seakan akan dia terancam dan membenci keadaan?" tanya Riani pada dokter yg mengecek keadaan Arin yg kini sudah terlelap dalam tidurnya

"Sebenarnya ada apa dengan mental Arin dimasa lalu, karena saya merasa keadaan ini disebabkan tekanan dimasa lalu yang membuat dia merasa introvert dan menjadikan dia depresi berkepanjangan"

"Dia punya cerita menyedihkan dimasa lalu dok, dimana dia jarang mendapatkan kasih sayang dari saya dan suami saya, mungkin itu yg menjadikannya tertekan karena perasaan iri pada teman-temanya dan semua itu salah saya dan suami saya!" tangis Riani sambil melihat keadaan Arin di brangkar

"Anda harus memperhatikan kondisi mental dan psikis Arin, karena anda ibu nya dan dia mungkin sangat dekat dengan anda siapa tau dia bisa mengeluarkan segala emosi nya yg dia pendam selama ini" ujar dokter saat melihat sosok ibu dari arin di hadapannya ini

"Baik dok, terima kasih atas bantuannya! Tapi apa ini tidak apa-apa dok, melihat reaksi berlebihan Arin tadi!" tanya Riani pada dokter yang menangani Arin

"Ini wajar di alami oleh kebanyakan orang yang memiliki tekanan jiwa atau depresi semacamnya, yang seakan memaksa hatinya untuk membenci keadaan yg dia alami di masa lalu maupun saat ini!" Jelas dokter pada Riani

"Apakah bisa sembuh dok?"

"Tergantung, dalam keadaan seperti ini, kita hanya perlu untuk memotivasi dan memberi dia keyakinan secara perlahan bahwa dia tidak sendiri. karena kondisi ini jika di biarkan terlalu lama akan mengalami depresi berat dan akibat fatalnya mengakibatkan gangguan jiwa pada penderita. Dan ini sangat rentan dialami kebanyakan orang yang sudah pernah saya tangani sebelumnya!" penjelasan singkat tersebut dari dokter sebelum ia pamit keluar dan memberikan sedikit dorongan kepada Riani untuk selalu menyemangati Arin apalagi saat-saat seperti ini

"Arin" ucap pelan Riani membelai rambut Arin dengan sayang setelah kepergian dokter dari ruangan Arin

"Kenapa kamu sedepresi ini sayang, kamu salah faham selama ini!" batin Riani melihat kondisi drop Arin



______

Hayoo ada apa sebanarnya😬😬😬
Ada rahasia di balik masalalu Arin guys

_______________________________

Makasih ya terus reading and vote ya karena akan ada banyak kejutan yang tidak kalian duga sebelumnya🖤🙏

@dellaAyuMuharomah

Don't Self InjuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang