Chapter 13

893 42 0
                                    

Bahagia?siapa yang
Tidak menginginkan itu
Kamu!dia!mereka!
Termasuk Aku sangat
Menginginkan kebahagiaan itu

~Della Ayu~

______________________________

Arin pulang ke rumah dengan keadaan memprihatinkan, wajah lusuh dengan jalan gontai seperti tidak memiliki semangat hidup

"Huhh... selalu seperti ini" lirih Arin ketika melihat keadaannya di depan cermin

Dia melihat keadaan kamarnya yg dingin dan sunyi terdapat kesedihan yang mendalam dalam kamar tersebut

"Papa..." gumam nya terkejut melihat foto dia dengan papanya ketik dia umur 4 tahun

"Siapa yg simpan foto ini di sini!!!" kesal Arin melihat foto papanya berada di nakas kamarnya

Ketika Arin akan membuang foto tersebut ada secarik kertas usam di dalam bingkai tersebut, dengan penasaran Arin membuka bingkai mini tersebut

Arin Anakku

Kesedihan tetaplah menjadi teman
Senang membuat kita sengsara di kemudian

Tataplah langit nak, jangan tanah.
Nanti kamu akan temukan
Keajaibannya

Berlatihlah selama kamu siap
Bersabarlah jika kamu mampu

Ingat,kamu tetaplah Arin yg papa
Sayang..!

Salam sayang papa

Setelah membaca isi dari surat itu Arin tidak mengerti apa yg dimaksud papa nya dalam surat ini, membuatnya bingung untuk memahaminya

"Apaan nih surat, gak jelas banget" heran Arin lalu membawa bingkai itu kedalam gudang di atas rumahnya

Brukk

Arin membuang foto itu ditumpukan kardus-kardus yang sudah tidak terpakai dalam gudang

"Aku mau lupa sama kenangan itu!" tekad Arin mengingatkan janjinya pada kejadian itu

"ARINN!!!" teriak mama nya di bawah

ARINNN
ARIN
ARINNN

Teriakan mama nya sangat mengelegar diseluruh ruangan

"......"

Tanpa menjawab panggilan mama nya Arin turun dari lantai atas untuk mendatangi mama nya yg sudah teriak-teriak kaya dihutan di ruang tengah

"Arinn... kamu bukannya jawab panggilan mama, malah diem kaya zombie!!" kesal mama nya pada Arin yang memang sangat dingin saat berhadapan dengan mama nya

"Hmm" gumam Arin dengan tanpa ekspresi

"Arin mama bawain kamu baju dari malang, terus make up biar kamu belajar make up supaya gak keliatan pucat sama mama beliin kamu se-" ucapan Riani terpotong karena tidak ada jawaban antusias yg biasanya Arin berikan ketika Riani datang dari luar kota membawa oleh-oleh untuknya

"....."

tanpa jawabna dari Arin karena dia memang sangat marah karena mma nya terlalu mementingkan pekerjaannya sehingga Arin di abaikan

"Kamu masih marah sama mama?" tanya Riani kepada Arin yg melihatnya tanpa ekspresi

"Mama minta maaf sama kamu karena mama ninggalin kamu ke malang! Tapi mama melakukan itu karena mama mau masa depan kamu gak suram" jelas Riani yg masih tidak ada tanggapan dari Arin

Tes
Tes

Arin menangis dalam diam mendengar penjelasan dari mama nya bahwa dia telah salah faham kepada mama nya karena sudah berfikiran bahwa mamanya Tidak sayang padanya

"Maafin mama ya sayang!" ucap Riani sambil memeluk Arin yg masih diam tetapi Riani melihat air mata jatuh membasahi pipi anaknya itu

Tidak ada balasan pelukan dari Arin membuat Riani merasa bersalah

Kamu akan tau!
Tetapi tidak sekarang
Nanti ketika waktunya telah
Tiba!!

______________________________

Maaf ya banyak typo🙏😂
#dellaAyuuu
Don't Self Injury

Don't Self InjuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang