chapter 2

1.9K 109 0
                                    

Jangan pernah membuat
Orang yg kita sayangi khawatir
Sebab dia akan sangat kecewa
Dengan dirinya sendiri karena dia
merasa telah Gagal

~Della Ayu~

_______________________________

"Assalamualaikum mah..." Ucap Arin seraya memasuki rumah

"Waal.... Astaga Arin kenapa kamu basah kuyup gini? muka kamu pucet banget ini?!" Panik Riani yang melihat anaknya menggigil kedinginan dengan muka pucat

"Arin gak apa-apa kok mah, tadi dijalan gak ketemu angkot atau busway jadi Arin jalan deh kerumahnya" Ucap Arin dengan senyuman di wajahnya yang membuat dia terlihat baik-baik saja di mata Riani

"Huh... yasudah kalau begitu cepat mandi atau kamu ganti baju dulu takut kamu masuk angin!" Ucap Riani

"Untung mama percaya kalau aku nggak apa-apa bisa gawat kalau mama tau yg sebenarnya" ucap Karin dalam hati...

_______________________________
Di Dalam Kamar

Prang......

Suara pecahan benda terdengar jelas di dalam kamar Arin, tetapi suara tersebut tidak akan menganggu orang disekitarnya karena kamar Arin adalah kamar kedap suara yg tidak akan bisa di dengar dari luar

"Gue benci hidup gue ini!!" teriak Karin di dalam kamar

Brukk... prang!!....

Kamarnya kini sudah menjadi kapal pecah dengan barang-barang yg acak²an dan pecahan kaca berserakan di mana-mana, membuat kondisi kamar Arin sulit untuk dijelaskan

"Apa gue anak pembawa sial?!" Rutuk Arin pada dirinya sendiri

"Apa gue anak pembawa sial?!" Rutuk Arin pada dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BENCI
BENCI
SANGAT BENCII

Itulah yg sering dia ucapkan ketika dia merasa takut, sedih dan tertekan dengan keadaan

Arin langsung mencari obat penenang yg selama ini selalu dia konsumsi saat keadaan seperti saat ini

"Apa gue bunuh diri aja, Hahaha iya kalau gue mati semua beban gue bisa hilang" racau Arin setelah dipengaruhi obat penenang yg berdosis tinggi ini

YAH MATI
MATI
MATIII

Kata seperti itu yg selalu diucapkan Arin ketika sedang kacau, tidak beberapa lama setelah meracau tidak jelas Arin tertidur pulas dalam keadaan memeluk lututnya sendiri

Tok
Tok
Tok!!

Ketukan pintu dan bel kamar Arin terdengan menggema di seisi rumah tetapi si mpunya kamar tidak terusik sedikitpun dengan suara gaduh tersebut

Bukk
Buk
Bukk
Sekarang berganti menjadi gedoran dengan teriakan khas nya

"ARINNNNN, BANGUN SAYANG !!!!" teriak Riani di depan pintu kamar anak gadis nya itu

"Arinn buka dulu sebentar, mamah bawa kompresan sama makan malem buat kamu nih, pasti kamu dari siang belum makan apapun" ucap Riani di depan kamar arin

Karena lelah terus memanggil Arin tetapi tidak mendapat jawaban dari tadi, Riani kembali ke dapur untuk meletakan nampan yg berisi makanan ke meja makan, siapa tau nanti Arin lapar dan ingin makan

Hanya obat yg menjadi
Canduku karena dialah
Aku merasa bebanku
Hilang dengan sendirinya

_______________________________

Thankyou😍💕maapin
Emng chapternya gaje wkwk

@Choichemin
Semangattt kawannn

Don't Self InjuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang