Chapter 18

657 39 0
                                    

Sepandai²nya kita
Menyembunyikan bangkai
Pasti akan tercium juga!
Aku percaya akan
Hal itu

~Della Ayu~

______________________________
"Kenapa mama minta maaf, harusnya Arin minta maaf ke mama karena udah nyusahin mama dan bikin Mama khawatir selama ini" ujar Arin menatap wajah mama nya

Lama ditatap oleh mata anaknya yg bening membuat Riani merasakan belati menancap pada hatinya jadi selama ini dia tidak tau apa yg dirasakan anaknya selama ini

"Hiks.." Isak Riani tidak bisa mengutarakan apa yg akan dia tanyakan pada anak gadisnya ini

"Apa mama udah tau" batin Arin bertanya tanya

"Selama ini kamu sering melukai dirimu sendiri?" tanya Riani yg sudah bisa menguasai keadaan hati dan tangisnya

Deg 

Arin bingung harus jujur atau beralasan yg jelas itu akan membohongi mama nya, tapi Arin tidak bisa membohongi perasaan mama nya selama ini

"Mah-" ucap arin terpotong oleh desakan mama nya

"Iya atau tidak Arin, Jawab pertanyaan mama!" tegas Riani yg mulai tersulut emosi karena sudah menebak alasan yg akan Arin berikan pada nya

"...."

Arin bungkam mulut dari desakan mama nya yg mengharuskan dia berkata jujur, sulit baginya untuk melihat reaksi mama nya bila dia tau selama ini Arin mengindap self injury dalam kehidupannya

"Mama minta untuk kali ini kamu jujur sama mama sayang" tangis pilu Riani dihadapan anaknya ini

"Iya ma" cicit Arin sambil menunduk dan meremas selimutnya

"Astaga Arin..!" lirih Riani terduduk lemas dilantai ruang rawat Arin sambil terisak

Dia tidak pernah mengetahui bahwa anaknya selama ini sering melukai dirinya sendiri dan dia sebagai ibu ya tidak tau menahu soal keadaan psikis anaknya selama ini

"Ibu macam apa aku ini tuhan!!" teriak Riani dalam hati

"Mah, aku gak apa-apa kok selama ini" jelas Arin turun dari kasur dan menghampiri Riani yg terduduk lemas

"Sejak kapan Arin kamu mengalami self injury?" tanya Riani sambil mendongak melihat ekspresi kaget anaknya, tak kuasa menahan tangis Riani tetap mengintrogasi anak semata wayangnya tersebut

"Aku harus jawab apa?!" bingung Arin dalam fikirannya

"Jangan coba-coba membuat alasan arin!" tekan mamanya pada Arin yg masih diam membeku di tempatnya

"Sejak... sejak- @#$$&-:_$#" Arin tidak bisa memberitahu mama nya

"Kamu sayang sama mama Arin?" tanya sekali lagi pada Arin

"Aku sayang banget sama mama, karena mama pahlawan hidupku. Selama ini juga mama banyak berjuang untuk kita tanpa adanya seorang suami di samping mama" ujar Arin dengan wajah merah dan mata berkaca-kaca dengan pertanyaan mamanya ini yg menurutnya tidak perlu ditanyakan lagi kepadanya

"Sekarang mama minta kamu jawab sejujurnya pertanyaan mama tadi arin" ucap Riani tanpa menoleh pada Arin yg tepat di samping nya

"....."

"Oke, mungkin ini waktu yg tepat memberitahu mama tentang keadaanku sebenarnya selama ini tanpa di tutupi lagi!" yakin Arin dalam hatinya

______________________________

Thx guys😁👌

Nanti ya lanjut lagi cape akutuhhh:'v

Don't Self InjuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang