32

1.2K 138 10
                                    

Disekolah, daniel terlihat kuatir dengan ketidak hadiran gw di sekolah hari ini. Sempat dia tadi bertemu bang jin saat bang jin hendak pulang.

Daniel juga sempat menanyakan keadaan gw tapi bang jin hanya menjawab gw baik baik aja.

Disisi lain, yoona mendengar semua pembicaraan bang jin dan sehun diruangan sehun. Yoona menguping. Senyum jahatnya jelas tercetak diwajah cantiknya.

"penurunan fungsi otak rupanya. Hah! G lama lagi lo bakal drop out dari dunia ini hana. G perlu kerja ekstra untuk nyiksa lo. Tunggu aja tanggal mainnya nanti. Semua dendam gw akan terbalaskan"

Cepat cepat yoona pergi dari sana sebelum ketahuan bang jin dan sehun. Dia pergi dengan serangkaian rencana liciknya yang mukai tersusun diotaknya.

*******

"jadi gimana bang?" tanya bang chim kuatir setelah melihat keadaan bang yoongi yang sedikit kacau.

"adek mulai hari ini harus dirawat untuk persiapan tes lab dan ctscan"

"mesti gitu hari ini juga?"

"iya. Karna dokter akan mengawasi hana selama 24 jam sebelum tes nya nanti. Menjaga kondisi nya biar tetap stabil. Dan mulai nanti malam dia harus puasa juga"

"g mau" jawab gw dengan suara pelan.

"adek mau ya? Nanti abang ajak kak airis kesini nemanin adek. Bukan cuma airis, tapi kak cindy juga kak ara"

"tetap g mau"

"bang?"

"pa-"

"maaf, tuan kim yoongi keluarga kim hana?" tanya seorang suster yang memegang sebuah papan dada dan beberapa lembar kertas untuk ditanda tangani bang yoongi.

"iya saya" jawab bang yoongi.

Ini tadi susternya dikasih tau bang yoongi agar berkas berkasnya diantar ke kantin aja. Takut gwnya kelamaan nunggu.

"maaf tuan, ini beberapa berkas yang harus ditanda tangani dan administrasi yang harus dibayar sebagai tanda jadi persetujuan untuk dilakukan tindakan medis ke saudara kim hana"

"baik" bang yoongi menandatangi kertas kertasnya. Gw hanya bisa melongo memperhatikan.

"abang, kerjaan aja sampe dibawa kesini coba masa nyuruh susternya, kak cindy mana?" celetuk gw tiba tiba.

Bang yoongi menarik napas panjang nya dan menghelanya dengan berat. Dia sudah tau kalau hal ini bisa saja terjadi dengan tiba tiba.

"sudah semua. Ada lagi?"

"kamarnya sudah siap. Ruang vip spring day no 9. Pasien sudah bisa dibawa kesana. Akan segera kami siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk tesnya"

"baik. Terimakasih sus" jawab bang yoongi datar.

"bang, siapa yang sakit?" tanya gw.

"dek, peluk abang sini" bang chim sedikit membuka tangannya. Gw memeluk bang chim tanpa tau apa yang terjadi pada gw sebenarnya.

"nanti adek abang temani mau?"

"mau"

"adek mau sembuhkan?"

"mau"

"adek nurut ya sayang"

"iya"

"ayo kita ke kamar. Ruangannya sudah siap" gw nurut apa kata bang chim. Kami semua beranjak ke lantai 4 menuju ruangan yang disebut suster tadi.
.
.
Bang tae dan bang kookie pulang kerumah untuk mengambil semua keperluan gw selama dirumah sakit.

Abang, Promise Jadi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang