68

1.3K 116 37
                                    

Akhirnya gw keluar juga dari rumah sakit. Kurang lebih sepuluh hari gw dirawat. Harusnya g boleh pulang, gw maksa. Maksa banget pokonya.

Gw dijemput bang yoongi dan bang chim. Tadinya bang kookie pengen ikut juga, tapi g jadi. Dia harus ke kampus untuk mengurus nilainya yang belum keluar.

Sampai dirumah gw disambut pacaranya abang. Selam dirumah sakit, gw larang pacarnya abang untuk jenguk. Karna gw g mau repotin mereka. Kecuali kak ara. Karna dia suster dirumah sakit itu, dan sesekali dia yang rawat gw, jadi terpaksa gw iyain.

Begitu juga dengan daniel yang dilarang abang datang kerumah sakit. Takut kejadian yang lalu keulang dan cukup bang tae yang drop kemaren.

Bang chim menuntun gw masuk rumah hingga gw duduk di sofa.

"wehh rame" seru gw pas udah masuk rumah.

"selamat datang cil" itu kak bila, udah ketularan bang kookie dia manggil gw bocil.

"hana, gimana kabarnya?" kak airis meluk gw pertama.

"baik kak"

Gw duduk disofa setelah melepaskan pelukan gw dari kak airis.

"kenapa pulang? Kamu beneran dah baikan? Muka kamu masih pucet banget dek" kak airis

"bosen kak"

"mbul" gw menoleh kebelakang. Gw kangen dia manggil gw gini.

"daniel" gw merentangkan tangan minta dipeluk. Kan kangen.

"kenapa g jenguk hana?" tanya gw masih dalam pelukan daniel.

"dilarang bang yoongi"

"diancem?" gw mendongak melirik bang yoongi yang sok sokan cuek. Padahal telinganya denger tuh.

"heem. Takut bakal kaya dulu katanya"

"jahat. Kasiannya kudanil hana" gw peluk lagi daniel lebih erat. G peduli tatapan tajam abang. Sapa suruh larang daniel datang kerumah sakit.

"ehem... Dunia milik berdua" celetuk bang kookie.

"yang lain ngontrak" sambung bang chim.

"bilang aja g suka liat adek peluk peluk daniel" sahut gw melepaskan pelukan daniel lalu duduk disampingnya. Menyandarkan kepala karna gw masih merasa pusing.

Abang pada pasang muka masam. Abang aja kadang peluk peluk pacarnya pas gw g sengaja liat mah biasa aja. Kadang.

"dek, mau makan?" tawar bang jin dari arah dapur

"mau. Kangen masakan abang" gw bangkit menuju dapur dipapah daniel.

"kan makanan rumah sakit enak mbul" goda daniel saat sampai di ruang makan.

"enak apaan? G enak. Hambar. Bubur mulu. Adek bukan bayi tapi makannya bubur...... Itu siapaa" mata gw tertuju pada sosok perempuan yang sedang memasak didapur.

"oh, hai hana" sapa perempuan itu.

"dokter jung? Ngapain?"

"tanya abang kamu"

"bang?"

"sini duduk dulu. Abang jelasin sesuatu sama adek" gw turutin bang jin untuk duduk dikursi sampingnya.

"aku tinggal ya mbul" gw mengangguk. daniel balik ke ruang tengah mau lanjut ngegame sama bang kookie dianya.

"dek, meyra-"

"meyra?"

"dokter jung, sayang" gw mengangguk paham dan menyuruh babg jin untuk melanjutkan "abang sudah melamar mey dan 2 bulan lagi abang dan mey akan menikah"

Abang, Promise Jadi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang