56

1.1K 125 64
                                    

"sebenarnya ini ada apa? Kenapa bang yoongi sampe mukul lo gini chim?" bang hobi buka suara duluan. Dia penasaran apa yang sudah terjadi dirumah.

"bisa jelasin yang tadi siang chim?" aura bang jin seketika berubah seperti tadi siang. Dingin.

Bang chim menghela napasnya "chim salah bang. Chim udah ngelakuin itu tanpa sadar. Chim hanya kebawa suasana. Maaf bang chim khilaf"

"lo tau seandainya lo keterusan tadi? Lo tau seandainya gw dan yang lain g pulang cepat?" bang jin.

"lo mau ngerusak anak orang?! G mungkin lo ngelakuin itu tanpa sadar kim jimin!" suara bang yoongi meninggi dan membuat gw terkejut dalam tidur.

Bang tae cepat cepat kembali mengusap punggung gw agar gw g bangun.

"bang, ada adek" bang tae mengingatkan.

"wait wait... Chim, lo hampir 'begituan' sama airis?" alis bang joonie menyatu setelah mencerna pertanyaan bang jin tadi.

"chim.. Lo... Lo... Berani banget" timpal bang hobi menunjuk bang chim tak percaya.

Bang chim mengangguk pelan. Dia sadar dengan apa yang telah dilakukannya tadi pagi.

"dan bang yoongi mukul lo didepan adek?" lanjut bang joonie. Bang chim tak menjawab. Bang joonie menatap bang yoongi tak percaya.
"bang, tau kan?" bang yoongi hanya mengangguk kecil.

"chim, lo siap bertanggung jawab sama anak orang? Lo siap nafkahi dia sementara lo belum lulus kuliah dan g punya pekerjaan? Lo siap dengan itu semua?" cecar bang jin dengan banyak pertanyaan.

"belum bang" jawaban lirih keluar dari mulut bang chim.

"chim, gw sama yoongi g pernah ngajarin kalian untuk berbuat hal yang g wajar. G pernah nyontohin ke kalian hal yang g baik. Apa lagi sampe menjurus merusak masa depan anak orang" bang jin.

"lo niat mau ngawinin airis chim?" bang hobi.

"ada bang tapi chim belum yakin"

"punya niat tapi belum yakin trus lo udah mau ngerusak masa depan anak orang? Ngotak chim!" bang yoongi.

"maaf bang"

Bang jin menghela napas nya berat, berharap beban nya sedikit berkurang  "oke gini aja, abang tunggu jawaban pasti kamu soal hubungan mu sama airis. Abang setuju kamu sama airis. Tapi soal nikah, g sekarang. Kamu lulus kuliah, cari kerja yang layak, baru kamu nikahin airis"suara bang jin melemah.

"iya bang"

"trus airis gimana?" bang hobi.

"dia minta untuk g ketemu dulu. Dia masih shock sama kejadian tadi siang"

"oke, kalo yang kaya gitu jadi urusan lo sendiri" bang joonie santai.

"buat kalian semua, sampe ketahuan abang kalian lakuin hal yang lewatin batas wajar, abang g segan segan untuk ngeluarin kalian dari KK. Termasuk lo yoon" ancam bang jin.

"trus kalo abang sendiri yang kaya gitu gimana?" pertanyaan polos dari bang kookie dengan wajah super polosnya.

"ya langsung abang nikahin lah" kekeh bang jin diakhir kalimat.

Abang pada misuh tak terima pembelaan bang jin tadi.

"sudah sudah, jangan berisik, kasian adek tidurnya terganggu nanti" bang tae mengingatkan.

"chim, abang minta maaf udah mukul kamu tadi siang"

"chim juga minta maaf bang sama kelakuan chim tadi"

Abang saling memaafkan atas kejadian tadi siang. Suasana kembali seperti biasa.

"dek, plester nya g ada yang lebih imut lagi apa?" pout nya saat melihat wajahnya sendiri di layar hp nya.

Abang, Promise Jadi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang