45

1.1K 117 24
                                    

Seperti yang diumumin bang yoongi kemaren, hari ini, pagi ini, bang jin dan bang yoongi bergegas ke bandara. Mereka berangkat dari rumah sakit tempat gw dirawat.

Diiringi isak tangisan gw yang g ngijinin sama sekali mereka berangkat, dengan langkah berat bang jin dan bang yoongi segera berangkat menuju bandara dengan diantar bang hobi.

Setelah keberangkatan bang jin dan bang yoongi, gw lebih memilih diam. Tak menghiraukan abang yang mulai kuatir dengan keadaan gw yang sekali lagi kembali drop.

Seperti pesan bang jin tadi sebelum berangkat, abang harus mengabari memberitaukan keadaan gw. Tapi saat ini hp bang jin maupun bang yoongi sama sama tak bisa dihubungi. Hp mereka tak aktif.

Badan gw demam tinggi, abang tentu saja panik, terutama bang tae. Bang joonie memanggil kak ara yang kebetulan sedang tugas hari ini.

Kak ara masuk demgan raut wajah yang juga panik. Dengan helaan napas kesekian kalinya, kak ara membantu abang merawat gw.

Bang joonie mengusap bahu kak ara agar sedikit tenang.

"bang...." igau gw disela tidur.

"g boleh pergi"

Tidur gw kembali gelisah. Gw terus mengigau memanggil bang jin dan bang yoongi.

"joon, apa mereka masih belum bisa dihubungi?" tanya kak ara kuatir.

"g bisa ra. Pesawat nya brangkat jam 9 tadi. Paling cepat nyampe nya jam 10 nanti malam. Itu juga kalo pesawat nya g delay pas transit"

"hahh joon aku kuatir hana makin drop ditinggal bang jin dan bang yoon"

"hana memang g pernah bisa jauh dari kita ra. Makanya dia jadi drop gini setelah tau mereka bakal ninggalin hana untuk waktu yang cukup lama"

"kasian hana. Apa mereka g bisa nunda sampe hana benar benar sehat?"

"g bisa sayang. Malahan harusnya bang jin dan bang yoongi berangkat seminggu yang lalu. Karna keadaan adek yang seperti ini keberangkatan mereka jadi ditunda"

"joon, dekat banget ya hana sama bang yoongi, sampai dia manggilin bang yoongi terus dari pada bang jin"

"hana dekat dengan kita semua, abang nya. Hanya saja dia lebih sering dengan bang yoongi"

"sama tae juga dekat"

"jangan lupa, adek juga dekat ya sama chim"

Protes bang chim dan bang tae yang mendengar obrolan bang joonie dan kak ara. Mereka berdua memang sedang duduk dipinggir ranjang gw.

Pletak

Tak

Dengan tidak berprikeabangan, bang kookie memukul kepala bang tae dan bang chim dengan gulungan koran ditangannya.

"sakit bege!" pekik bang chim tak terima.

"heh kelinci gendut, berani lo sama abang lo hah?" protes bang tae tak terima.

"kalo abang nya modelan kalian mah kookie ya berani lah" cengir bang kookie.

Tak

Tak

Pembalasan dari bang chim dan bang tae. Mereka berdua menjitak kepala bang kookie dengan santainya.

Berakhir dengan mereka bertiga yang saling membalas jitakan. Dan yang paling terakhir....

Pletak

Tak

Tak

Bang joonie yang memukul kepala mereka bertiga dengan gulungan koran yang diabaikan gitu aja sama bang kookie.

Abang, Promise Jadi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang