44

1.1K 123 5
                                    

Bang chim menggantikan bang kookie di samping gw. Dari semalam bang kookie g ada istirahat sama sekali. Lingkaran matanya sudah seperti mata panda. Sekarang saat nya bang kookie beristirahat.

Lagi lagi gw kembali muntah untuk kesekian kalinya. Masih bercampur sedikit darah. Kata dokter itu karna lambung gw yang terluka akibat racun yang masuk ke tubuh gw.

Bang chim terus merapalkan doa. Berharap gw bisa melewati masa kritis ini.

"bang..." suara gw terlalu parau untuk bisa memanggil abang. Hanya berupa bisikan yang bisa didengar bang chim.

"iya sayang? Abang disini" bang chim mengusap kening gw lembut.

"hhahhh maafhh"

Bang chim diam sesaat. Mencerna ucapan gw barusan.

"maaf" gumam gw lagi.

"ssttt.... Adek tidur lagi ya sayang. Abang disini temanin adek" bisik bang chim.

"adek..." bang tae menghampiri gw. Sebelah tangannya menggenggam tangan gw.

"ca..pe.."

"istirahat sayang" gantian tangan bang tae mengelus kepala gw.

Tanpa menjawab abang lagi gw langsung tidur.

"bang...." gumam bang tae menggantungkan kalimatnya.

"gw tau tae.. Gw harap adek cepat pulih"

"kenapa g tae aja ysng ada di posisi adek"

"kenapa g gw aja yang menderita dari pada adek tae"

"sstt... Kalian ngomong apa sih hm? Kalo bisa diantara kalian g ada yang ngalamin gini. Bukan adek, bukan juga kalian. Sekarang kita perbanyak berdoa buat kesembuhan adek. Kita lemah, adek juga ikutan lemah. Kalian jangan sedih lagi. Kalian harus kuat demi adek. Bukan cuma kalian berdua tapi gw, kookie, juga abang harus kuat untuk adek" bang joonie berucap bijak. Menenangkan bang chim dan bang tae dengan mengusap punggung mereka menyalurkan kekuatan dan ketenangan.

Sejenak bang tae menghela napasnya dengan berat. Begitu juga bang chim. Mereka membenarkan apa yang diucapkan bang joonie barusan. Harusnya mereka juga kuat. Tidak.selemah ini.

*******

Besoknya pun keadaan gw masih sama. Belum ada perubahan sedikitpun. Tak ada makanan maupun minuman yang masuk kedalam.tubuh gw. Tubuh gw jadi semakin lemah tak berdaya.

Tadi sempat ada beberapa orang polisi yang datang ke ruangan gw. Rencana awal mereka ingin meminta keterangan dari gw sebagai korban penculikkan dan korban rencana pembunuhan.

Setelah melihat kondisi gw yang amat sangat memprihatinkan, polisi tersebut memutuskan untuk menunda sampai keadaan gw sudah benar benar stabil untuk menjawab beberapa pertanyaan.

Polisi tadi juga sudah menjelaskan perkembangan kasus yang udah dilaporkan abang. Hasilnya pun nihil. Mereka belum mendapatkan bukti konkrit untuk menemukan dalang nya.

Ruangan gw kembali sunyi. Hanya ada bang yoongi yang menemani gw. Abang terpaksa kembali ke kegiatan mereka yang sempat tertunda.

Dengan keadaan yang sangat lemah, gw berusaha untuk.duduk bersandar dibantu bang yoongi.

Kalian pasti ada yang nanya kenapa pacar abang g ada 1 pun yang jenguk gw? Ini atas permintaan gw sendiri. Gw g mau ada orang lain disini selain abang dan kak ara yang datang menjenguk saat dia sedang bertugas saja. Jadinya pacar abang hanya menitipkan beberapa bekal makanan buatan mereka untuk dimakan bersama disini.

"sayang..."

"hm?"

"cepat sembuh" gw tersenyum lirih dibalik masker oksigen yang harus gw pake saat ini.

Abang, Promise Jadi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang