[BEBAS UNTUK DIBACA - ON GOING]
Sama-sama remaja yang tumbuh dengan adanya pendidikan. Perberdaan tempat untuk menempuh pendidikan bukan halangan bagi mereka untuk tetap saling bercanda ria. Tentunya kesembilan belas remaja tersebut, mulai menampakk...
Kini mereka bersama-sama masuk ke sekolah yang sudah menjadi tempat mereka belajar selama dua tahun terakhir. Mereka tak pernah bosan berlama-lama disekolah, tempatnya yang bikin semua orang nyaman pastinya dikarenakan aura keindahan yang dimiliki sekolah ini.
Bahkan acara minggat berjemaah kemarin pun bukan alasan bagi mereka untuk bosan dengan Bridge Highschool. Tak ada salahnya mereka mencicipi rasanya minggat dari sekolah. Betulkan?
Bridge Highschool, begitulah nama sekolah mereka. Sekolah yang sudah didirikan kurang lebih sepuluh tahun yang lalu. Bukan tanpa alasan mereka memberikan nama sekolah yang berarti jembatan. Memang benar adanya bahwa sekolah ini menghubungkan dari satu tempat ketempat lain, tempat itu dipisah oleh sungai kecil yang benama sungai Lamak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sungai tersebut juga sangat dirawat baik oleh pengurus sekolah. Tidak seperti sungai yang umumnya sangat banyak limbah berhamburan sana-sini. Malah sebaliknya, berbagai banyak macam ikan di sungai itu, membuat murid yang lewat menjadi lebih rileks saat menerima materi di kelas. Tak lupa di sisi kanan jembatan, pihak sekolah meletakkan makanan ikan yang nantinya semua murid yang lewat bisa memberikan makan pada ikan-ikan itu.
Kini giliran mereka yang melewati jembatan itu. Mereka memang diwajibkan mengantri pada saat melewati jembatan yang nantinya langsung menuju ke lapangan utama sekolah.
Sebenarnya jam sudah menunjukan pukul tujuh lewat, tapi kesembilan cewek tersebut malah berlama-lama di sana. Mereka datang paling akhir dari murid-murid yang lain, jadi tidak ada lagi yang mengantri melewati jembatan.
"Lo mandi ngga Sil? Nyebur sono ngikut sama ikan," ucap Rida memimpin perjalanan mereka.
"Kamu perhatian banget sih Da, aku baper nih." Sisil memeluk sayang Rida seolah sedang memeluk doi.
"Awas-awas gue mau ngelempar makanan." Ajeng mengambil segenggam makanan ikan, bersiap untuk melempar ke dasar sungai yang sudah dipenuhi ikan.
"Eh jangan lah Jeng. Lo ngga tau rasanya dilempar, sakit tahu! Bayangin lo lagi suka sama cowok terus tu cowok sama sekali ngga suka elo! Dengan begitu perasaan lo udah dia lempar jauh. Gimana rasanya? Sakitkan." Cia mendumel dengan satu tarikan nafas saja.
"Ngebucin mulu loh ah," celetuk Jeli yang ikutan ngelempar makanan ikan.
"Woy gue mau juga ngelempar." Mayang sudah berusaha keras untuk mencapai tempat makanan ikan, tapi tubuhnya yang kecil hanya bisa berangan-angan bisa mengambil makanan dengan sendiri.
"Di resto gue ada tuh kayaknya stok susu hilo, kalo mau sih," tawar Cia dengan maksud tersirat.
"Dirumah gue juga ada tuh WRPpunya nyokap, kalo mau juga sih." Mayang sengaja menawarkan itu karena salah satu makanan program diet.
Mayang adalah kakak diantara mereka walaupun sebenarnya itu tidak cocok bagi Mayang. Umur yang paling tua, tapi postur tubuhnya pun tidak mendukung bahwa diantara mereka, Mayanglah yang paling dewasa. Begitu juga dengan Leticia Permata, yang paling muda diantara kedelapan temannya. Ia dan temannya bejarak satu tahun, tapi itupun tak memungkinkan bahwa ia anak bungsu, nyatanya badan Cia jauh lebih besar ketimbang teman-temannya.
"Udahan yuk, panas nih gue." Liona mendahului temannya sambil mengipaskan wajahnya menggunakan tangan.
Mereka beranjak dari jembatan menuju kelas 2Mipa2. Untungnya jarak dari jembatan gerbang sekolah ke kelas mereka tidak jauh. Makanya tak membutuhkan waktu yang lama mereka sudah berada di depan kelas.
"SELAMAT PAGI SAYANGNYA JELI! EH MANA SAPU, AWALI HARI INI DENGAN NYANYIAN GUE."
"Nih Jel sapunya langsung minta digoyang," sahut cowok bernama kevin yang melempar sapu layaknya mik.
Jeli dengan sigap mengambil sapu itu lalu menguntalnya sekali lagi dan menangkapnya kembali. Akan ada konser dadakan di 2Mipa2. Anak-anak kelas 2Mipa2 sudah bersiap-siap menyambut artis kesayangan mereka.
"Anjir itu temen gue yah." Rida menggelengkan kepalanya, dan duduk dikursi miliknya. Sisanya ikut mengerubungi Jeli tak luput juga si kalem kita Ajeng Sepeterkaysi.
"Musikkk!" jerit Jeli mengambil aba-aba.
"Koyo ngene. Rasane wong nandang kangen. Rino wengi atikurasanepeteng. Tansahkelingannnkepinginnnyawang." Jeli memulai nyanyiannya bersama para anak-anak 2Mipa2.
"Sedelo wae uwis emoh tenannn. Cidro janji teganekoengapusi. Ngantri sepenesuwene aku ngenteni," lanjut Jeli yang tak lupa dengan goyangan yang membuat 2Mipa2 semakin memanas pagi ini.
Jeli sangat menikmati konser dadakan miliknya. Buktinya Jeli berjalan-jalan kesana kemari mengelilingi kelas seperti diatas panggung yang diiringi tepuk tangan penonton. Ya, anak-anak 2Mipa2 sudah menjadi penonton setia Jeli.
Rida yang awalnya tak ingin ikut, malah meninggalkan tempat duduk dan ikut masuk ke gerombolan penonton Jeli yang lain.