3

1K 187 53
                                    

Sejak hari itu, bertemu Wonpil di kala senja di tepi danau buatan kampus sembari berlatih bernyanyi bersamanya sudah menjadi bagian dari keseharian Rosie.

"Lo nggak pernah ada kerjaan apa? Tiap sore lo di sini mulu," tanya Rosie suatu ketika.

"Ada lah,"

"Tapi lo selalu di sini. Gue selalu nemuin lo di sini," tanya Rosie penasaran.

Tapi Wonpil malah menjawab, "Lo kerjaan gue, dan di sini, rumah gue,"

"Alay banget sih lo," Rosie tertawa kecil sembari meninju lengan Wonpil pelan.


○○○○



Rosie tidak tahu sejak kapan, dan bagaimana bisa. Akhirnya dirinya mulai terbiasa dengan kehadiran si wanita berambut panjang yang selalu duduk di tepi tempat tidurnya sejak malam.

"Gue belum terbiasa sama hantu-hantu yang lain. But it's so good that I could deal with that lady. So I can sleep properly every night," cerita Rosie kepada Wonpil suatu hari.

"Mau gue ceritain tentang roh, nggak?" tanya Wonpil sembari berbaring di rumput.

Rosie mengangguk, kemudian ikut berbaring di sebelahnya.

"Ketika manusia mati, tinggal roh nya aja yang hidup. Sebagian besar dari roh-roh itu bakal pergi ke akherat, meninggalkan dunia manusia hidup untuk selamanya," cerita Wonpil. Matanya menerawang menatap langit jingga yang bercahaya.

"Sebagian?" Rosie menoleh ke arah Wonpil.

Wonpil mengangguk. "Sebagian lainnya nggak bisa pergi ke akhirat. Mereka masih tertahan di dunia manusia hidup, terperangkap di tempat di mana mereka mati,"

"Kenapa?"

Wonpil mengangkat bahu. "Karena ada beberapa urusan yang belum selesai,"

Rosie mengangguk mengerti. "Kalau urusan nya nggak bakal selesai, mereka nggak bakal pergi ke akhirat?"

Wonpil menghela nafas. "Ya, dan semakin lama mereka menetap di dunia orang hidup, lama-lama mereka akan berubah wujud menjadi kondisi saat mereka mati, dan kemudian menjadi roh jahat,"

"Roh jahat, seperti hantu-hantu mengerikan yang lo liat di perpus itu," Wonpil menambahkan.

Rosie terdiam.

"Kasian mereka," ucap Rosie.

Wonpil mengangguk dan tersenyum kecil. "Hantu-hantu di perpus itu, semasa hidup mereka adalah tahanan penjara Belanda pas masa penjajahan yang mati secara tidak adil. Mereka nggak bisa pergi ke akherat karena mereka masih mau menuntut keadilan atas kematian mereka,"

"Kisah mereka sedih. Bisa-bisa gue nggak takut lagi sama mereka," ucap Rosie.

Wonpil hanya terkekeh.

"Ayah gue meninggal seminggu yang lalu," giliran Rosie yang bercerita. "gue rasa, dia udah sampe di akherat, karena gue nggak ngeliat arwahnya,"

"Urusan ayah lo di muka bumi ini udah kelar berarti,"

Rosie mengangguk. "Ya, dia udah cukup membesarkan anak-anaknya dengan baik. Sekarang, giliran dia naik ke atas sana, ketemu mama, cinta sejatinya. Mereka pasti udah bahagia di sana, makanya pas dia meninggal, gue nggak terlalu sedih,"

Ghost of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang