"Bagaimanakah pergerakan rektor selanjutnya, mbak? Apa mereka sudah angkat bicara mengenai kasus ini?" tanya seorang wartawan CNN Indonesia sembari menyodorkan microphone.
"Duh gimana ya, mas," Lisa memutar matanya, mendekatkan bibirnya ke mic. "sebaiknya mereka nggak usah banyak bicara. Mendingan pemerintah yang langsung bertindak biar orang-orang jahat ini cepetan mendapat hukuman yang setimpal,"
Hari itu, di depan gedung rektorat, ribuan mahasiswa sudah berkumpul menyuarakan suara atas ketidakadilan yang terjadi pada teman mereka, Kim Wonpil.
Semalam sebelumnya...
Jam sudah menunjukkan pukul 23.00, namun penghuni markas sekaligus studio Day 6 masih menampakkan kesibukan tanpa henti.
"Gue udah share rekaman cctv Wonpil dan video rapat itu ke dua ratus mahasiswa random secara anonim," kata Dowoon, matanya menatap tajam layar di hadapannya.
"Lo gimana?" tanya Sungjin ke Rosie.
"Udah gue kirim ke banyak media besar, beberapa udah ngerespon, mungkin besok bakal disiarin,"
"Rosie!" seru Brian yang baru saja datang bersama seorang gadis berponi di sebelahnya. "Inikan temen lo?"
"Ada apaan ini?" tanya Lisa heran. "Tiba-tiba gue diculik Kak Brian ke markas Day 6. Gue ogah ya kalo disuruh jadi tukang gulung kabel,"
Rosie menghampiri Lisa yang masih berdiri kebingungan di ambang pintu, kemudian menepuk bahu sahabatnya itu.
"Gue butuh bantuan lo," ucapnya. "dan juga, gue punya konten baru buat YouTube lo,"
Maka keesokan paginya seluruh mahasiswa di kampus mereka dikejutkan oleh tersebarnya video Wonpil beserta rapat kumpulan korporat yang merencanakan urusan kotor mereka.
Ditambah konten terbaru dari Lisa, YouTuber dengan dua juta subscribersnya yang membahas kasus Wonpil menjadi trending nomor satu di Tanah Air. Media-media besar lainnya tak mau ketinggalan meliput kasus ini. Dengan cepat, kasus ini tak hanya menjadi perbincangan mahasiswa, tetapi juga khalayak umum.
Demonstrasi besar-besaran dari seluruh mahasiswa kampus X telah dilaksanakan di depan gedung rektorat, dan di jalanan sekitar universitas. Spanduk-spanduk bertuliskan 'Justice for Wonpil' tersebar di seluruh sudut kampus.
Perjuangan mereka akhirnya membuahkan hasil. Presiden mulai memberi perhatian kepada kasus ini dan memerintahkan KPK untuk menyelidiki kasus ini lebih dalam. Polisi juga berhasil meringkus dan menginterogasi dua orang pembunuh bayaran yang telah membunuh Wonpil malam itu. Ternyata, dua orang itu merupakan suruhan dari Pak Suripto, rektor kampus mereka.
Pak Suripto yang terlibat dalam komplotan koruptor itu menyadari bahkan dokumen itu tertinggal di ruang arsip yang baru saja dipindahkan. Ia mengetahui bahwa dokumen itu telah sampai di tangan seorang mahasiswa bernama Wonpil melalui CCTV dan kesaksian Pak Parlan, penjaga perpustakaan. Demi menjaga rahasianya, ia tega menyuruh dua orang pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa seorang mahasiswa yang tidak bersalah.
"Ternyata Pak Suripto nggak tau kalo Wonpil anak Om Edi," kata Brian miris. "Om Edi juga terlibat dalam kasus ini, jadi dia ikut menutupi kasus pembunuhan anaknya,"
"Ketamakan mereka sudah mengubah seorang manusia jadi binatang," ucap Sungjin.
Dua hari kemudian, salah satu kasus korupsi terbesar di negara telah terungkap. Pak Suripto rektor mereka, Om Edi yang merupakan ayah Wonpil dan beberapa pejabat negara lainnya telah terlibat dalam sebuah kasus korupsi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan yang telah merugikan negara hingga triliunan Rupiah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost of You
Fiksi PenggemarSetelah kepergian ayahnya, Rosie dianugerahi sebuah kemampuan yang membuka portal pengelihatannya dengan dunia lain, dan menuntunnya kepada seseorang beserta bahagia dan duka yang mengiringi mereka.