Allah itu sangat mudah mempertemukan kita dengan jodoh asalkan kita nya mau bersabar
_Hafidzul Ahkam_
Setelah usai menggemakan sholawat bersama,para Hadrah SM bersiap untuk kembali ke pondok nya
Ada yang membawa alat-alat hadrah untuk dimasukan ke bagasi mobil ada juga yang bercanda dan tertawa
"Ka tadi aku ngeliat ukhti mirip kak Zaina" kata Aban yang merapikan tas selempang kecil nya
Ahkam yang sedang memainkan hp menoleh "tadi sebenernya kaka udah 2 kali liat ukhti yang mirip Zaina,tapi gak mungkin Zaina kesini terlebih jarak jakarta ke probolinggo"
"Jangan-jangan itu beneran kak Zaina lagi" kata Aban
"Ndak mungkin" jawab Ahkam "yaudah yo cari Azmi"
"Lagian tuh anak kebiasaan suka ngilang gak jelas" kata Aban mulai berjalan mengekori Ahkam yang hanya tersenyum
Disisi lain Azmi sendiri sedang mengobrol pada ke tiga ukhti
"Jadi kok bisa kesini ka?" tanya Azmi
"Iya kaka nya ka Zaina pindah kota kesini" jawab Zaina
"Tapi kok bisa sama kak Nindya dan ukhti jail gak jelas ini?" tanya Azmi
"Eh aku tuh punya nama tau,nama aku Zahra Hajla" tagas Zahra
"Udah tau" jawab Azmi ketus
"Kalian berdua,gak disekolah gak diluar,berantem terus" kata Nindya yang sudah frustasi
"Dia duluan tuh" jawab Zahra
"Apa? Kok aku?" kata Azmi
"Udah udah,kalian kalau bertantem mulu nanti jodoh loh" ledek Zaina
"No!" jawab Azmi dan Zahra serempak
"Cieee kompakan" kata Nindya yang sudah tertawa
"Azmi kita cariin tau kamu kema--- kak Zaina?" kata Aban yang berhenti mengomel karna melihat Zaina
Zaina menileh pada Aban dan seseorang disamping Aban,dia hanya terdiam "Nindya,Zahra ka Zaina tunggu di mobil yah" kata Zaina hendak berjalan namun suara Ahkam menghentikan langkah nya
"Kenapa menghindar? Ini pasti gara-gara saya sudah bikin kamu bertengkar sama ayah kamu yah" kata Ahkan tersenyum kecut
Zaina berbalik badan "bukan soal itu,aku malu atas perlakuan Ayah ke kamu kam,yang sudah terang-terangan mengusir keluarga dan menolak lamaran kamu " kata Zaina menunduk menatap sepatu nya
Ahkam tersenyum "kenapa malu? Gapapa kok saya udah maafkan kejadian itu,tapi kamu masih ingat kan perkataan saya sebelum saya pergi waktu itu" kata Ahkam
Zaina terdiam mengingat kembali perkataan Ahkam "Saya akan pergi,tapi perginya saya bukan berarti tidak akan kembali saya akan berusaha untuk mendapat restu dari om,mungkin bukan hari ini,tapi esok,lusa atau kapanpun yang pasti saya akan mendapatkannya"
Lalu Zaina mengangguk
"Saya akan tepati omongan saya" kata Ahkam serius menatap Zaina yang menunduk
"Tapi gimana sama Ayah?" tanya Zaina
"Kamu tau Allah itu sangat mudah mempertemukan kita padahal kita gak sama sekali janjian,dan Allah juga sangat mudah membolak balikan hati seorang hamba" kata Ahkam "Allah menciptakan sesuatu itu berpasang-pasangan,seperti Gembok ada kuncinya,Perempuan ada Laki-laki,dan masalah Ada solusi" lanjutt Ahkam
Zaina hanya terus menunduk malu untuk menampakan wajah nya karna sikap sang Ayah dan dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa
"Jangan berfikir kamu tidak bisa berbuat apa-apa,kamu bisa bantu aku dengan doa di atas sajadah" jawab Ahkam seolah tau perkataan Zaina didalam hati
"In syaa Allah" jawab Zaina
"Aku pamit dulu Assalamu'alaikum Na,ayo mi,ban" kata Ahkam berjalan melalui Zaina yang langsung di ikuti Aban dan Azmi
"Duluan yah ka Zaina,Assalamu'alaikum" kata Azmi
"Wa'alaikum salam" lirih Zaina
"Mba gapapa?" tanya Nindya
Zaina tersenyum "enggak apa-apa" kata nya "yaudah yuk pulang ini udah malem"
Mereka pun mengangguk dan berjalan mengikuti langkah Zaina menuju mobil yang sudah ditunggu Arsyad didalam nya
Setelah selesai mengantar Zahra dan Nindya mereka pun kembali pulang menelusuri jalanan malam yang sepi
"Kamu ketemu Ahkam?" tanya Arsyad menoleh sekilas pada Zaina lalu kembali kejalan
"Iya kak"
"Kaka masih tunggu perjuangan Ahkam dan keseriusan nya dia sama kamu" kata Arsyad
"Kak Zaina harus gimana?" tanya nya menoleh pada Arsyad
"Berdoa" jawab Arsyad "percayakan semua sama yang memberi takdir"
Zaina menunduk "rumit sekali urusan percintaan ini?" batin nya
*Pagi nya*
Zaina sedang bersiap untuk membuka cafe baru nya,walaupun tanpa kehadiran kedua kakak nya,karna mereka masih mempunyai pekerjaan yang tidak bisa ditunda
Me
Udah siap?Nindya
Sudah mba,Zahra juga sudah ada dirumahMe
Oke kaka jemput kalian sekarangSetelah selesai chattingan dengan Nindya Zaina segera memesan taxi online untuk menuju rumah Nindya
Hari ini hari minggu,itu sebab nya pagi ini mereka tidak sekolah dan akan membantu Zaina untuk membuka cafe sekaligus tempat bekerja Zahra
Kini mereka sudah sampai didepan sebuah cafe yang sudah didekor semenarik mungkin,tentu saja yang dekor adalah mereka sendiri kemarin,karna sabtu Nindya dan Zahra libur sekolah
Setelah acara memotong pita usai yang dihadiri banyak pengunjung di hari pembukaan ini Zaina tersenyum bahagia
"Terima Kasih atas kehadiran dan Antisipasi dari semua, silahkan dinikmati makanan serta minuman nya" kata Zaina
"Wah aku gak nyangka pengunjung nya akan seramai ini" kata Zahra
"Semoga seterus nya seperti ini ya mba" kata Nindya
"Aamiin allahuma aamiin" jawab Zaina
Next...

KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya 3A
AventuraLanjuttan persahabattan 3A tapi ini kisah cinta mereka Kisah Ahkam yang rumit, Aban yang Taat agama dan Azmi yang saling usil dipertemukan dengan seseorang yang akan masuk dalam kisah kehidupan 3A siapa aja mereka?? Next scroll terus