14.Ternyata

1.6K 77 10
                                    

Daffa sudah tidak kuat lagi menahan luka tusuk dan tembakan yang diluncurkan Lucas

Zaina tidak tinggal diam saat Lucas mulai lengah Zaina menarik lengan Ahkam dan menahan tangan Lucas

"Cas,sadar,ini bukan kamu" kata Zaina

Rayhaan berlari mengunci lengan Lucas sedangkan Arsyad berusaha menekan pendarahan dari Daffa

Ahkam sudah mengunci lengan badut itu dengan cepat sedangkan Zaina mengejar Ayana yang melarikan diri

"Ayana berenti!" teriak Zaina sambil mengejar nya

Ayana menghentikan langkah dan berbalik tersenyum licik pada Zaina

"Kenapa na?! Lo ambil semua kebahagiaan?! Kenapa?" kata Ayana

"Maksud kamu apa Ayana?" tanya Zaina

"Harta,cinta,sahabat sejati,Ayah semua lo dapetin sedangkan gue?" kata Ayana "Ayah kita satu,tapi ibu kita beda Zaina! Tapi kenapa Ayah gak adil sama gue! Ayah lebih peduli sama lo! Kenapa!"

"Jad-i?"

"Iya! Bunda lo dan ibu gue punya suami yang sama,Bunda lo meninggal karna stres atas ulah Ayah yang gak bisa adil,saat bunda lo ngandung lo,ibu gue juga lagi ngandung gue Zaina!" kata Ayana

"Gak kamu bohong Ayana" kata Zaina

"Sekarang kita liat Ayah akan kehilangan salah satu dari kedua putri nya dan siapa yang akan lebih Ayah sayang" kata Ayana berlari dan hendak menusuk Zaina namun dengan sigap dia menghindari belati itu

"Ayana kita bisa bicara sama ayah baik-baik" kata Zaina

"Gak bisa Zaina!" kata Ayana terus saja menyerang Zaina,sedangnya yang diserang hanya menepis dan menghindar

Zaima tidak bisa terus begini dia harus segera bertindak sebelum tenaganya habis sia-sia dengan cepat Zaina menahan dan mencekal kuat tangan Ayana membuat nya menjatuhkan belati itu

Lalu Zaina mengunci pergerakan Ayana "cukup Ayana" kata Zaina

Tak lama polisi datang dan mengamankan Ayana,badut itu,Lucas dan para antek-anteknya

Dengan segera Daffa dan Ahkam dibawa kerumah sakit dab langsung dilarikan ke UGD

Dirumah sakit sudah ada Orang tua Ahkam,Aban,Azmi,Ust Lukman,Arsyad dan Rayhaan

Disisi lain Zaina duduk bersila dengan mukena ditubuhnya dia menangis dimushola rumah sakit

"Ya Allah,engkau tahu betul bahwa hamba mencintai nya entah sejak kapan,sembuhkan lah dia ya Allah,sembuhkan juga Daffa,jangan biarkan mereka kenapa-napa,harusnya hamba yang ada di UGD karna Ayah akar dari masalah ini,maafkan atas kesalahan ayah ya Allah" lirih Zaina

Setelah selesai zaina kembali keruang UGD tempat Ahkam dan Daffa ditangani

Melihat semua irang menangis tersedu-sedu membuat Zaina khawatir dia berlari menghampiri Arsyad

"Ada kaka?" tanya Zaina

"Daffa,meninggal" kata Arsyad

"Kaka bercanda kan? Gak mungkin" kata Zaina

"Daffa kehilangan banyak darah" kata Arsyad

"Zaina mau lihat Daffa" kata Zaina yang sudah menangis

"Daffa sudah dibawa kerumahnya untuk dimakamkan" kata Arsyad

Zaina terduduk lemas "kaa,,, ini salah Zaina" kata Zaina"Zaina salah,mereka harusnya gak terlibat dalam keluarga kita"

"Kamu sama Rayhaan kerumah Daffa,kaka disini untuk tangani Ahkam" kata Arsyad

"Keadaan Ahkam gimana ka?" tanya Zaina

"Dia keritis" kata Arsyad

Zaina kembali menangis

"Udah ya,sekarang kamu kerumah Daffa sama Rayhaan,Rayhaan sudah ada diparkiran" kata Arsyad,Zaina mengangguk

Setelah dari pemakaman Daffa Zaina dan Rayhaan langsung kerumah Ayahnya.

"Ayah! Buka pintunya! Ini Zaina! Ayah!" teriak Zaina mengetuk pintu rumah besar itu tanpa jeda.

Tak lama pintu rumah terbuka menampilkan Azfar dengan muka marahnya

"Ada apa?! Uanga kalian habis?" kata Azfar

"Kenapa ayah tega lakuin ini sama Zaina?" kata Zaina sudah menangis

"Tidak usah Drama" kata Azfar

"Ayah cukup! Ayah gak pernah apa sesikit aja merasa bersalah atas kelakuan ayah sama Bunda" kata Rayhaan

"Jangan bahas masa lalu ayah Rayhaan!" kata Azfar

"Kenapa yah? Ayah tau? Atas kelakuan ayah,Daffa meninggal,Ahkam keritis dan Ayana dipenjara" kata Zaina.

"Apa hubungan dengan ayah,itu masalah mereka" kata Azfar

"Ayah,Ayana hampir membunuh Zaina karna dendam nya sama Ayah,ayah gak bisa adil sama kita,dan om berno juga Lucas punya dendam masalalu yang belum mereka balas sama Ayah,makanya mereka berusaha menghancurkan UAR yang ayah bangun dari Nol tapi Daffa dan Ahkam rela untuk membantu kita dan mempertaruhkan nyawa mereka padahal Ayah sangat benci sama mereka" kata Rayhaan

Lutut Azfar melemas dan terduduk "antarkan Ayah untuk bertemu mereka" kata Azfar

Cintanya 3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang