7.Curhat? dan Paksaan

1.8K 82 0
                                    

Hari ini entah kenapa begitu sunyi langit yang mulai jingga menandakan matahari akan digantikan bulan...

Tepat atas rerumputan hijau dihalaman sebuah pondok pesantren yang biasa dipakai santri untuk tempat menghafal terdapat 3 pemuda sedang terlentang dengan lengan sebagai bantalan sambil melihat kearah langit.

Salah satu dari mereka berdehem "ekhm" Sontak kedua sahabat nya menoleh

"Kok jadi rumit gini ya?"

"Mungkin emang ka Zaina bukan jodohnya ka Ahkam" tutur sahabat disebelahnya yang tidak lain adalah Azmi

"Allahu alam cuma Allah yang tau,tapi kaka akan terus berusaha dapet restu dari ayahnya" kata Ahkam

Aban yang berada ditengah mereka menjawab "semangat terus ka,gak ada niatan baik yang sia-sia" katanya "tapi saat Allah kasih lampu merah kaka harus stop"

Ahkam mengangguk faham "semoga Allah kasih jalan terbaik buat kita Na" lirihnya untuk Zaina

"Aamiin" jawab Aban yang mendengar lirih suara Ahkam

"Amin apanya ka?" tanya Azmi menoleh pada Aban

"Kepo aja"

Azmi hanya memanyunkan bibirnya

Ahkam bangun lalu duduk "Yuk ke masjid udah mau Maghrib"

"Emang kenapa sih ayah nya ka Zaina kasar trus nolak lamaran ka Ahkam" tanya Azmi yang ikut duduk

"Katanya umi,semenjak bunda Zaina meninggal ayah nya jadi kasar,kalau soal ditolaknya lamaran kaka karna Zaina dijodohin sama temen SMA dia dulu" tutur Ahkam

Aban mengangguk lalu menoleh "Kak aku mau tanya,menurut kaka aku sama perempuan terlalu jutek gak?"

Ahkam menoleh balik "maksud kamu?"

"Jadi 2 hari yang lalu ada murid baru dikelas dia perempuan,yang terus-terusan ikutin kemana pun aku pergi slalu kepo,makanya aku slalu cuekkin dan dia sekarang kaya mulai ngejauh" jelas Aban

Azmi menunjuk pipi Aban "Kak Nindya yaaaaaaa"

Aban menoleh "Apa sih kamu anak kecil gak boleh tau"

"Kalau menurut kaka sih kamu jangan terlalu jutek juga,tapi tetap jaga pandangan dan Akhlak kita sebagai santri" jawab Ahkam

Aban menggut-manggut "kamu mi,gimana sama Zahra masih sering ribut?"

"Udah ah gak usah balas ukhti gak jelas itu" kata Azmi

"Kesel boleh kok mi,tapi inget gak boleh melampaui batas jangan terlalu berlebihan sama Zahra gimana pun Zahra itu perempuan,dan satu lagi jangan suka main kontak fisik langsung sama perempuan yang bukan mahrom" Nasehat Ahkam

Azmi mengangguk faham "Ka umi Farida tau dari mana kalau ayah kak Zaina berubah karna bundanya meninggal?" tanya Azmi

"Dari Zaina sendiri waktu itu pernah cerita" jawab Ahkam

"Kapan?" tanya nya lagi

"Waktu Zaina berkemah" jawab Ahkam

"Trus Dimana cerita nya?" tanya Azmi lagi

Aban duduk "Kok kamu lama-lama jadi kayak wartawan si mi? Banyak nanya"

"Banyak nanya itu baik dari pada nanti sesat dijalan" jawab nya

"Baik tapi kalau kamu nanya terus kita yang cape jawabnya" kata Ahkam berdiri berlalu pergi

Azmi kembali memanyunkan bibirnya

*Dikediaman keluarga Azfar*

Tampak Zaina sedang asyik bermain handphone sambil tidur terlentang di kamarnya sesekali dia tersenyum dan tertawa membaca novel di aplikasi Wattpad

Cintanya 3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang