Setelah Ji Hyun mendapatkan kabar kalau ayahnya telah kembali, dia memutuskan untuk segera balik ke kota. Ji Hyun dan Kyungsoo pun segera mengemasi barang masing-masing kemudian berpamitan dengan penduduk desa.
Lalu, mereka mulai berjalan menyusuri jalan pulang. Mereka harus berjalan kaki beberapa kilometer untuk mencapai desa lain yang terletak di pinggir kota. Dari desa tersebut, mereka baru bisa menaiki kendaraan roda dua milik warga desa setempat. Setelah itu, mereka harus ke tempat penitipan mobil karena di situlah Kyungsoo menitipkan mobilnya. Lalu, mereka pun bisa kembali ke kota dengan menaiki mobil tersebut.
Namun, perjalanan mereka menjadi sedikit terhambat karena Ji Hyun mengalami sebuah insiden. Ketika Ji Hyun dan Kyungsoo sedang menyusuri jalan setapak, perempuan itu tak sengaja terpeleset. Sontak dia pun jatuh dan lututnya membentur sebuah batu.
"Sudah aku bilang jangan berjalan terburu-buru jadinya seperti ini kan!" ucap Kyungsoo yang segera menghampiri Ji Hyun. Lelaki itu tampak cemas.
"Ini tidak terlalu sakit. Aku baik-baik saja," sahut Ji Hyun sambil mencoba meluruskan kakinya sebentar.
Kyungsoo pun melihat lutut perempuan itu mengeluarkan darah dan di sekitarnya ada sedikit tanah yang menempel. Sontak lelaki itu pun mengeluarkan air minum lalu membersihkan luka Ji Hyun dengan air minum tersebut. Kemudian, dia mengeluarkan kotak P3K kecil dari dalam tas ranselnya. Dia pun mengobati Ji Hyun dengan peralatan medis yang tersimpan dalam kotak P3K tersebut.
"Apa kau masih bisa berjalan?" tanya Kyungsoo. "Lututmu ternyata tidak hanya berdarah tetapi juga memar."
"Iya. Aku masih bisa berjalan," ucap Ji Hyun sambil mencoba berdiri.
Sontak Kyungsoo membantu perempuan tersebut untuk berdiri. Lalu, dia pun mengambil tas Ji Hyun dan memegangnya dengan tangan kiri. Sementara itu, tangan kanannya membantu Ji Hyun untuk berjalan karena perempuan tersebut jalannya terpincang-pincang.
"Apa kau yakin masih bisa berjalan?" tanya Kyungsoo ragu.
"Sudah kubilang aku bisa, Kyungsoo. Jangan khawatir. Ini hanya luka kecil. Sakitnya tidak sebanding dengan rasa bahagia yang sedang kurasakan atas kembalinya ayahku. Jadi, kau tenang saja." ucap Ji Hyun sambil menatap Kyungsoo kemudian tersenyum.
Sontak Kyungsoo membalas senyuman Ji Hyun walaupun sebenarnya dia masih merasa cemas dengan kondisi perempuan itu.
Beberapa menit kemudian, Ji Hyun mengajak Kyungsoo mengobrol lagi. "Kenapa kita belum sampai juga di desa pinggir kota?"
"Menurutmu kenapa?"
Sontak Ji Hyun tertawa kecil. "Karena aku berjalan sangat lambat."
Tiba-tiba Kyungsoo berhenti berjalan. Seketika Ji Hyun pun juga.
"Ada apa?" tanya Ji Hyun.
Lalu, Kyungsoo melepaskan tangan kanannya dari memegang Ji Hyun. Dia pun meletakkan tas ranselnya Ji Hyun sebentar di tanah. Kemudian, dia segera memindah posisi tas ransel yang digendongnya di punggung menjadi ke depan dada. Dia pun merendahkan tubuhnya dan berkata, "Naiklah ke punggungku!"
"Apa?"
"Kau ingin cepat sampai dan bertemu ayahmu kan?"
Ji Hyun pun tersenyum. Lalu, dia segera naik ke punggungnya Kyungsoo. Sontak lelaki itu kembali berdiri. Kemudian, dia mengambil tas Ji Hyun dengan tangan kanannya dan kembali berjalan.
Ji Hyun pun tersenyum manis sambil berpegangan dengan Kyungsoo. Lalu, dia pun meraba lengan lelaki itu sebentar.
"Ternyata kau punya otot yang kuat juga," puji Ji Hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU?
FanfictionKetika seorang artis yang sedang naik daun memutuskan untuk mengenyam pendidikan di sela-sela kesibukkannya, maka ia harus menerima semua resiko yang ada. Itulah yang menjadi pilihan Do Kyungsoo. Sementara itu, di sisi lain ada seorang wanita yang...