♾ 5

972 168 146
                                    



"Eternity eludes us, even as a thought."Mason Cooley





"Daniel, aku sudah selesai."

Seongwu bicara dari balik ponselnya sembari merapikan dokumen-dokumen di atas meja kerja. Sesuai permintaan Daniel tadi, begitu pekerjaannya selesai ia segera menghubungi pria bermarga Kang yang ingin bertemu dengannya itu.

"Iya, keluarlah."

"Aku akan keluar setelah kau berangkat kemari."

"Maka keluarlah."

"A-apa?"

"Dasar bodoh. Aku sudah di parkir."

Seongwu yang terkejut otomatis mempercepat gerakan tangannya dan segera berlari menuju parkir. Benar saja, sedan hitam milik Daniel telah terparkir dengan rapi di barisan paling depan.

"Kau sudah lama? Kenapa sudah disini? Kenapa tidak menghubungiku saja?"

Dengan hati-hati Seongwu menutup pintu mobil dan mengenakan seatbeltnya.

"Tidak lama. Mungkin sekitar lima menit." Jawab Daniel santai.

"Cih, lima menit apanya." Gumam Seongwu.

Tanpa berbincang lebih dalam Daniel dengan tenang mengendarai mobilnya hingga ia sampai ke sebuah rumah satu lantai dengan halaman yang begitu luas. Tampak beberapa penjaga yang dengan sigap membuka pintu gerbang membuat Seongwu menaikkan alisnya bingung.

"Kita kemana?"

"Rumahku."

"Apa? Kau bilang.. ru-rumahmu?"

Dengan wajah tegang Seongwu menoleh ke segala penjuru bahkan ia mengetuk-ngetuk kaca mobilnya. Ia juga mencoba membuka pintu mobil itu yang jelas saja sedang terkunci.

"Turunkan aku. Turunkan aku."

Si pengemudi yang turut terkejut melihat sikap berlebihan penumpangnya berusaha menahan tangan Seongwu yang masih sibuk.

"Astaga, dasar bodoh. Apa yang kau lakukan!"

"Turunkan aku! Kenapa kau membawaku ke rumahmu? Kita baru beberapa kali bertemu tapi kau sudah berani mengajakku ke rumahmu ini."

"Apa salahnya? Aku juga pernah ke rumahmu, iya kan?"

"Tapi itu berbeda. Aku tinggal bersama orang tuaku sedangkan aku tahu kau tinggal sendiri. Ini tidak benar, cepat turunkan aku!"

Seongwu menepuk-nepuk pundak Daniel dengan penuh emosi membuat si pengemudi akhirnya menghentikan mobilnya. Tentu saja berhenti, mobilnya kini telah terparkir rapi di halaman rumahnya yang luas itu.

"Ya sudah. Turun. Aku juga mau turun." Ucap Daniel setelah mematikan mesin mobilnya.

"Bukan begini maksudku. Turunkan aku diluar rumahmu, jangan bawa aku kemari. Argh dasar gila."

Eternity ♾ OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang