♾
"In the End, we will remember not the words of our enemies, but the silence of our friends." ㅡ Martin Luther King, Jr.
♾
Daniel tampak begitu sibuk di dapur membuat jus buah segar untuk dirinya. Pandangannya teralihkan begitu pintu kamar sebelahnya terbuka dan seseorang keluar dari dalamnya dengan tergesa-gesa.
"Kemana?"
Daniel mengejar Seongwu yang baru saja hendak membuka pintu rumah dan menghadangnya.
"Pergi."
"Selarut ini? Memang kau mau kemana?" Tanya Daniel penasaran setelah menoleh jam dinding.
"Aku akan ke rumah Minhyun."
"Lagi? Untuk apa? Jangan bilang kau berencana bermalam disana?" Daniel menaikkan alisnya curiga.
"Itu tidak akan terjadi. Minggir."
Seongwu yang sebenarnya sedang merasa kacau menjauhkan Daniel yang menutup aksesnya.
"Mau aku antar?" Daniel mengekori Seongwu ke halaman rumahnya merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Tidak usah. Tunggu, kau ini hampir melanggar kontrak karena terus saja ikut campur dengan urusanku. Kembali sana!"
Seongwu kembali mendorong Daniel dan iapun menghidupkan mesin mobilnya.
Tok tok tok
Seongwu menaikkan alisnya melihat Daniel yang mengetuk kaca mobilnya.
"Apa lagi? Kau mau menitip sesuatu-"
"Hati-hati di jalan." Ucap Daniel pelan.
"A-apa?"
"Kau tidak lihat? Sekarang sudah larut dan kau tidak mau aku antar! Aku hanya.. menyuruhmu hati-hati di jalan."
"Jangan khawatirkan aku." Balas Seongwu singkat.
Seongwu yang sedang tergesa akhirnya meninggalkan Daniel yang masih memantaunya di belakang sana.
Pria kurus itu menginjak gas mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga sampai di rumah sahabatnya itu.
Ting tong ting tong
Tok tok tok
Ting tong ting tong
Seongwu menekan bel dan mengetuk pintu rumah Minhyun sekian kali dengan tergesa-gesa hingga sang tuan rumahpun muncul.
"Seongwu?"
"Minhyun.."
"Seongwu, kenapa kau kemari?"
"Aku.." Seongwu menekuk wajahnya, ia sangat terluka mengingat saat sahabatnya tadi mengusirnya dari kantin kantor dengan begitu dingin.
"Seongwu, sudah malam. Sana kembali ke rumahmu." Ucap Minhyun yang semakin membuat Seongwu terluka.
"Minhyun.. aku tidak bisa seperti ini. Aku tidak suka bertengkar denganmu." Mata Seongwu kini telah berkaca-kaca.
"Seongwu, kau kemari untuk mengatakan itu? Kita juga akan bertemu di kantor besok-"
"Tidak mau. Aku tidak mau menunggu besok. Aku takut kau akan pura-pura tidak melihatku. Minhyun.. jangan marah padaku. Ini pertama kalinya kita seperti ini dan aku tidak tahu harus apa. Aku tidak suka seperti ini. Minhyun.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternity ♾ OngNiel
FanficTidak ada keabadian di dunia ini. Yang kekal itu hanyalah perubahan. Dan sekarang aku telah berubah. Aku sudah mencintaimu. Besok aku juga akan berubah. Semakin mencintaimu. Warn : bxb mpreg mature content