♾
"In tragedy every moment is eternity; in comedy, eternity is a moment." ㅡChristopher Fry
♾
Sekitar enam bulan sudah usia pernikahan Seongwu dan Daniel. Seongwu benar-benar merdeka dari desakan angkutan umum karena beberapa bulan lalu telah berhasil mencuri mobil Daniel dan membuat sang suami mengeluarkan uangnya untuk membeli mobil baru.
Hubungan Daniel dengan Seongwupun tak ada kemajuan sama sekali. Keduanya benar-benar taat dengan peraturan yang tertulis dalam kontraknya. Seongwu sama sekali tak pernah ikut campur dengan urusan Daniel begitu pula sebaliknya.
Malam ini Daniel tengah menikmati waktu istirahatnya sembari memainkan ponsel dan melihat-lihat sns untuk cuci mata. Menjelang tengah malam ia keluar menuju dapur untuk membasahi tenggorokannya yang kering.
Brraaakkk
Daniel menolehkan kepalanya karena bantingan pintu rumah dan tampak Seongwu masuk dengan berjalan tergopoh-gopoh dalam kondisi mabuk.
"Lagi? Ck, ck, ck." Pria kekar itu mendekat sembari menggelengkan kepalanya heran.
Sudah tiga hari berturut-turut Seongwu pulang dalam kondisi seperti itu. Apakah Daniel penasaran apa yang membuat pria kurus itu berubah menjadi pemabuk akhir-akhir ini?
Tentu tidak. Itu sama sekali bukan urusannya dan Daniel tak tertarik sedikitpun untuk mencari tahu.
Seongwu yang sedang tidak sadar sepenuhnya tak menghiraukan kehadiran Daniel dan fokus melangkahkan kakinya menuju kamar tidur seperti zombie.
"Benar-benar luar biasa."
Tanpa memberikan respon lebih Daniel memilih untuk kembali ke kamarnya. Sekitar sepuluh menit suasana tenang, tiba-tiba gendang telinga Daniel terasa mau pecah begitu mendengar seseorang selarut ini berteriak dengan lantang.
"🎶Oneul bam juingongeun naya na naya na
neomaneul gidaryeo on naya na naya na🎶"
Teng! Ternyata seonggok manusia di sebelah sedang bernyanyi.
Daniel yang berencana tetap diam dan tidak ikut campur akhirnya merasa geram karena terganggu.
"Ah, sial apa dia kira dia seorang idol!"
Doorrr dorrr
"Hey, diam!"
Dengan kesal Daniel mengetuk pintu kamar Seongwu sekian kali namun pria kurus di dalamnya terus saja berteriak.
"Seongwu! HEY JANGAN RIBUT!"
Daniel kembali menggedor pintu itu merasa Seongwu semakin menaikkan volumenya. Setelah turut membuat keributan Daniel akhirnya berhasil membuat pria kurus itu membuka pintu kamarnya. Wajahnya merah padam dan tampak begitu kacau.
"Oh? Jagiya~" Ucap Seongwu dengan matanya yang sayu.
"Dasar gila. Jangan ribut. Kau tidak tahu sekarang sudah malam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternity ♾ OngNiel
Fiksi PenggemarTidak ada keabadian di dunia ini. Yang kekal itu hanyalah perubahan. Dan sekarang aku telah berubah. Aku sudah mencintaimu. Besok aku juga akan berubah. Semakin mencintaimu. Warn : bxb mpreg mature content