♾ 18

1.2K 150 234
                                        



"It is only with the heart that one can see rightly; what is essential is invisible to the eye." Antoine de Saint-Exupery





Suara bising mendominasi sebuah dapur rumah di suatu pagi yang bahkan mentaripun belum terlihat menyapa. Tampak seorang pria kurus dengan apron berwarna hitam tengah sibuk membuat bibimbap untuk sarapannya. Ia kemudian menumis daging dengan begitu serius hingga alisnya sesekali mengernyit.

Pagi ini Seongwu memutuskan untuk membuatkan Daniel sarapan karena malam kemarin keduanya telah berdamai.

Sebenarnya setelah pernikahan mereka, asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Daniel tak diperbolehkan lagi datang terlalu pagi seperti sebelumnya. Tentu saja mereka tidak mau terlalu sering berkumpul dengan orang lain di rumah itu karena takut akting mereka ketahuan.

Daniel yang mendengar keributan di dapur akhirnya bangun dari tidurnya. Sembari mengusap-usap perut berototnya dan sesekali menguap ia membuka pintu kamar dan mendekati asal suara itu.

"Ng? Daniel, kau sudah bangun? Apa aku mengganggumu?" Seongwu menyadari kehadiran Daniel dan menoleh jam dindingnya merasa bersalah telah membuat keributan sepagi ini.

Tanpa menjawab pertanyaan Seongwu, pria kekar itu memilih mendekat dan segera melingkarkan tangannya di perut rata pria kurus itu. Seongwu semakin tersentak begitu Daniel mengendus-endus belakang lehernya kemudian menyandarkan dagu di bahu sempitnya itu.

"D-Daniel.."

"Selamat pagi." Daniel menggesek-gesekkan dagunya dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Daniel, minggir. Aku sedang memotong sayuran." Ucap Seongwu yang tengah merinding, wajahnyapun telah merah merona.

"Tidak mau. Aku merindukanmu."

"Daniel, hentikan. Sana, duduk dulu."

Namun dengan cepat Daniel menggelengkan kepalanya seperti anak anjing.

"Sebentar saja. Apa tadi malam tidurmu nyenyak?"

"Tentu saja. Makanya aku bisa bangun sesubuh ini." Ucap Seongwu sembari menoleh Daniel.

Cup.

Dengan cepat kilat Daniel mencuri kecupan di bibir tipis Seongwu membuat pria kurus itu semakin salah tingkah.

"Apa yang kau lakukan.."

"Hehe.. hanya mencium kucingku."

"Sudah, minggir dulu. Aku harus menyelesaikan ini sebelum terlambat." Setelah meletakkan pisaunya Seongwu menepuk-nepuk tangan kekar yang sedang mengunci perutnya.

"Ng..." Daniel tiba-tiba menekuk wajahnya membuat Seongwu terkekeh.

"Manja sekali."

"Aku akan duduk setelah kau memberikanku sesuatu."

"Apa itu?"

Daniel kemudian menjauhkan dirinya dan membalik tubuh Seongwu agar berhadapan.

"Uumm. Kiss." Ucap Daniel dengan bibir yang telah dikerucutkan.

"Daniel, kenapa kau iseng sekali."

"Aku tidak iseng, aku hanya ingin melakukan yang pernah kau lakukan waktu itu."

"Ah, hentikan. Sana duduk." Seongwu yang benar-benar malu mendorong Daniel agar berhenti menggodanya.

"Tidak mauu. Uummm.. Kiss..."

Eternity ♾ OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang