Pagi ini Taehyung dan Jungkook sedang sarapan bersama mereka berdua tampak lahap menyantap makanan mereka tidak ada yang berbicara satu sama lain hanya Taehyung yang sesekali melirik Jungkook dan tersenyum melihat makan jungkook yang tampak menikmati makanannya.
"Maaf nona, Nona Hani sudah datang dan sedang menunggu anda di ruang tengah" kata seorang maid
"istriku belum selesai makan, dan ini masih pukul 8 pagi, masih ada waktu 2 jam sebelum waktu belajarnya dimulai" tegas taehyung, jungkook menegakkan kepalanya bingung sebenarnya
"dia selalu datang pagi-pagi ko oppa kenapa oppa bilang masih ada waktu 2 jam? aku bahkan kadang jam 7 pagi sudah mulai" kata Jungkook, Taehyung menoleh menatap jungkook
"jam belajarmu dari jam 10 pagi sampai jam 12 siang tidak kurang tidak lebih" jawab Taehyung lembut
"sebentar sekali" kata jungkook
"hanya 1 mata pelajaran setiap harinya sayang" kata taehyung
"hah? aku bisa 2-4 pelajaran sehari oppa" kata jungkook dan taehyung memelototkan matanya terkejut
"tch tidak bisa dibiarkan" kata taehyung beranjak dari duduknya
"oppa mau kemana?" tanya jungkook menghentikan langkah taehyung
"aku akan bicara padanya kalau perlu aku akan mencarikan guru pengganti untukmu" kata taehyung
"jangan oppa, oppa akan membuatnya kehilangan pekerjaan tambahannya untuk mendapatkan biaya pengobatan adiknya" kata jungkook dan hal itu membuat taehyung terkejut kembali
"adiknya? dia itu anak tunggal dan dia dari golongan orang menengah keatas sayang, bahkan dengan dia hanya duduk santai dirumah saja dia tidak perlu khawatirkan apapun mengenai biaya hidupnya" kata taehyung dan sekarang jungkook yang terkejut
"sudah dengarkan aku saja dan selesaikan sarapanmu, aku tidak mau ada orang yang menyulitkan istriku secara langsung atau tidak langsung" kata taehyung dan pergi meninggalkan ruang makan
"nona, keputusan tuan taehyung benar, nona sudah sering jadi bahan bully nona Hani, kemarin kami juga menceritakan semuanya pada tuan, tuan marah besar dan sekarang biarkan tuan menghentikan semua itu, kondisi nona juga memburuk sejak nona home schooling" kata seorang maid
"tapi aku masih ingin belajar aku ingin sekolah" kata jungkook dan meneteskan air matanya
"tuan pasti punya solusi terbaik untuk nona, sekarang nona selesaikan sarapannya ya, dan setelah itu ayo ke kebun, beberapa sayuran dan berry yang nona tanam sudah siap dipanen" kata maid itu
"benarkah? bagaimana dengan strawberry nya?" tanya jungkook seketika antusias membuat maid itu tersenyum lega
"kalau tidak salah sudah tampak matang dan pasti rasanya sangat manis dan segar" kata maid itu
"woaahhh aku akan segera menghabiskan makananku dan ayo memetik semuanya, saat aku menanam strawberry itu aku berharap akan matang saat oppa pulang karena itu buah kesukaan oppa" kata jungkook
"tentu nona, nah sekarang habiskan dulu sarapannya saya akan menunggu nona disini" kata maid itu dan jungkook mengangguk semangat dan segera menghabiskan sarapannya, tanpa disadari taehyung mendengar semuanya sebelum langkahnya berlanjut ke ruang tengah untuk menemui hani, ada rasa sedih, kesal dan senang bersamaan yang dirasakan taehyung saat ini.
Tidak mau istrinya semakin memburuk taehyung segera menemui Hani dan memutus perjanjian home schooling jungkook dengannya, Hani terus berkilah namun taehyung tidak mau percaya apapun pada Hani penjelasan bawahannya juga perkataan polos jungkook sudah cukup membuatnya yakin Hani tidak baik untuk jungkook.
![](https://img.wattpad.com/cover/214767976-288-k243834.jpg)
YOU ARE READING
General Tear
FanfictionJika kedudukanku bisa ku tukar untuknya maka aku tidak peduli setinggi apapun Pangkatku akan aku tukar untuknya-KTH