Tuan dan Nyonya Kim tidak bisa berkata apa-apa mendengar pertanyaan Taehyung, mereka hanya bungkam karena memang semua yang dikatakan Taehyung benar, Taehyung yang selalu menuruti semua kemauan orangtuanya sejak kecil termasuk mengorbankan mimpi besarnya, tapi untuk kali ini dia tidak mau menuruti kemauan orangtuanya itu.
"kenapa kalian diam? apa terlalu sulit mencari kesalahan yang aku buat? Tch" Taehyung melepas cengkraman pada Mina dan segera pergi dari kediaman keluarga Kim meninggalkan semua orang yang diam membisu ditempat
"T-tae" lirih sang eomma tanpa sadar meneteskan air matanya, tuan kim segera memeluk istrinya dan mencoba menenangkan istrinya begitu juga Namjoon yang mencoba menenangkan Seokjin dari keterkejutannya. Seokjin tidak menyangka kalau kehidupan Taehyung serumit itu.
----------
Taehyung kembali ke pangkalan militer dengan emosi yang masih berada di kepalanya menghiraukan sambutan dan sapaan dari bawahannya juga rekannya. Wajahnya tampak masam begitu menahan emosi.
"Hey kau kenapa?" tanya seorang namja
"baru pulang dari mansion besar keluarga Kim tentu saja mood nya selalu buruk Hoseok hyung"kata namja lain yang tadi bersama namja yang bertanya pada Taehyung yang diketahui bernama Hoseok
"perjodohan lagi?" tanya Hoseok dan Taehyung hanya menatap Hoseok tidak berniat mengeluarkan suaranya
"lebih baik kau cari pasanganmu cepat-cepat Tae, agar mereka tidak menjodohkanmu lagi" kata Hoseok
"mana ada yang suka dengan manusia es seperti dia" kata Jimin yang bersama hoseok tadi
"lho bukannya banyak para gadis yang rela menyerahkan jiwa raga mereka untuk si jendral tampan ini?" kata Hoseok
"tapi kalau mereka tau sifatnya seperti apa aku yakin tidak akan ada yang mau hyung" kata jimin
"berisik" kata Taehyung dan pergi meninggalkan keduanya
"mood nya benar-benar buruk" kata hoseok
"akan aku ajak jalan-jalan besok, besok kan akhir pekan aku akan dia nongkrong di salah satu cafe biasanya saat akhir pekan selalu ramai dengan anak muda kan hehehe" kata jimin
"ide bagus sekaligus refreshing dari misi dan peralatan perang" kata hoseok dan diangguki Jimin
Keesokan harinya tepat saat Taehyung membuka matanya sudah ada Jimin, Hoseok dan Min Yoongi disana di kamarnya.
"sedang apa kalian?" tanya Taehyung menegakkan duduknya
"mau ajak kau jalan-jalan cari pacar" kata Jimin
"apa kalian juga ingin melakukan hal yang sama seperti orangtuaku?" tanya taehyung dengan tatapan tajamnya
"kita tidak akan memaksamu tae, hanya memberimu kesempatan mencari seseorang agar bisa menghentikan ulah orangtuamu" kata Hoseok
"tch sama saja" kata taehyung
"hey Tae, kalau kau tidak punya pasangan secepatnya kau tidak akan berhenti diganggu orangtuamu untuk menikahi yeoja pilihan mereka" kata Jimin
"tch terserah" kata taehyung lalu bangkit dari tempat tidurnya dan segera memasuki kamar mandi
Selang beberapa menit Taehyung selesai dan segera bersiap dengan pakaian casual nya hanya memakai sneakers, baggy pants hitam, tshirt putih dan jaket berhoodie warna hitam juga.
"huuuhhh ternyata bisa santai juga jendral besar kita ini" kata Jimin
"sekali lagi kau berkomentar aku tidak akan menuruti saranmu lagi" kata Taehyung membuat Jimin bergidik dan segera tersenyum lebar menampilkan deretan giginya senyuman aneh sebenarnya menurut taehyung.
Setelah semua selesai mereka segera pergi ke pusat kota untuk melancarkan rencana mereka, layaknya warga biasa mereka pergi menggunakan sebuah mobil sport milik Jimin, jangan kira kopral mini ini tidak gemuk tabungannya tentu saja itu karena selain menjadi anggota pasukan militer dia ini memiliki perusahaan dan berinvestasi di sana sini, tidak perlu banyak mengurusi bisnisnya dia hanya lebih senang berada di dunia militer.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 40 menit mereka sampai di sebuah cafe yang cukup ramai di kunjungi kalangan muda, binar terlihat di mata jimin dan hoseok.
"kalian harus sadar diri kalian sudah punya pasangan terutama kau Jim bahkan kekasihmu ada disampingmu" kata Taehyung
"hehehe aku tidak akan berpaling ko sugarku" kata jimin kikuk melihat tatapan membunuh dari Min Yoongi, mereka segera mencari tempat duduk yang akhirnya mendapatkan tempat di pojok terbelakang bagian cafe itu tapi tidak apa mereka memang tidak mau menonjol dan menjadi pusat perhatian pengunjung lain.
Seorang pelayan menghampiri mereka seorang yeoja lumayan cantik dan sexy menurut para pria itu namun mereka acuh saja tuh.
"selamat datang tuan nona, ingin memesan apa? silahkan" kata pelayan itu menyodorkan buku menu yang langsung diterima Jimin dan Hoseok, keduanya segera memesankan pesanan mereka ke pelayan itu setelah mencatat semua pesanan mereka pelayan itu pergi.
Keempatnya memperhatikan kondisi cafe yang ramai ini, sikap waspada mereka masih begitu melekat dalam diri mereka terbukti mereka akan memicing dan memperhatikan jika sesuatu tampak mencurigakan walau pada akhirnya tidak ada hal buruk terjadi.
Tanpa terasa pesanan mereka datang namun tepat 2 4 langkah lagi menuju meja mereka, mereka harus merelakan pesanan mereka terhambur di lantai karena tersenggol seorang pelayan lain yang jika Taehyung perhatikan pelayan itu tengah menghindari seorang namja.
"apa yang kau lakukan! kau lihat pesanan mereka jadi berantakan!" tegur pelayan yang melayani Taehyung dan lainnya, pelayan yang sekarang ini terduduk hanya tertunduk tubuhnya terlihat bergetar ketakutan
"ada apa ini?"tanya seorang yeoja berpakaian lumayan terbuka namun terlihat anggun dan elegan, bisa ditebak mungkin manager atau pemilik cafe ini
"nyonya Song lihat apa yang dilakukan Jungkook, dia membuat pesanan pelanggan di meja sana berantakan" adu pelayan itu, yeoja yang di panggil nyonya song menatap tajam Jungkook dan mengangkat wajah Jungkook
"kau memang sudah lama bekerja disini tapi bukan berarti kau akan aku maafkan dengan apa yang sudah kau lakukan" kata nyonya song dan segera menarik tangan Jungkook, sedangkan Jungkook hanya diam tertunduk dan bisa taehyung lihat gadis itu menangis dan sepertinya ada yang tidak beres di wajah gadis itu, tanpa tau alasannya apa Taehyung segera menghentikan nyonya song
"ah tuan, tenang saja kami akan mengganti pesanan anda juga memberikan pelajaran pada karyawan kami, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan anda" kata nyonya song, namun Taehyung mengabaikannya dan mengambil alih Jungkook dari cengkraman nyonya song, taehyung mengangkat dagu Jungkook perlahan, menyibak helaian rambut hitam bergelombang serta lembut itu dan bisa dia lihat banyak luka lebam yang mulai memudar tapi sebagai orang yang berada di dunia militer dimana perkelahian dan aksi saling bertarung sudah menjadi hal biasa maka dia bisa memastikan luka lebam itu sudah beberapa hari lalu gadis itu dapatkan.
"t-tuan" kata nyonya song gugup
"dengan cara apa anda memberinya pelajaran saat dia melakukan kesalahan?" tanya Taehyung
"i-itu..." lidah nyonya song kelu
"memukulnya? menamparnya? mencekiknya? menjambaknya? atau bentuk kekerasan fisik lainnya?" tanya Taehyung lagi sembari melirik beberapa bagian bekas kekerasan di tubuh jungkook
"t-tidak t-tuan" kata nyonya song kaku
"kau ikut denganku, kau tidak perlu bekerja di tempat menyedihkan seperti ini, jim urus sisanya" kata Taehyung dan membawa Jungkook pergi
"oke" kata jimin segera bangkit dan mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu Won menghamburkannya dan setelah itu pergi bersama Min yoongi dan hoseok. namun sebelum pergi jimin sempat berkata "nikmati uangmu sebelum polisi menjemputmu"
TBC
masih minat lanjut?
YOU ARE READING
General Tear
FanfictionJika kedudukanku bisa ku tukar untuknya maka aku tidak peduli setinggi apapun Pangkatku akan aku tukar untuknya-KTH