Tiga puluh menit. Queen tiba di rumah sakit. Ia buru-buru masuk dan mencari tau ruangan Haikal.
"Mba, pasien Haikal Geraldian Smith dimana ya?
"Kamar 304 lantai 4, Dek" ujar resepsionis.
Queen langsung saja pergi ke kamar 304 lantai 4. Setibanya disana, ia melihat banyak sekali teman-teman Haikal. Queen jadi ragu. Ia memutuskan untuk pergi. Namun, saat ia membalikkan badannya seseorang menahan tangannya.
"Haikal udah nunggu lo di dalem. Samperin gih" Zack mendorong badan Queen untuk masuk ke dalam.
Queen memanjangkan kakinya mendekati pintu, dan membukanya pelan.
Ceklek. Queen masuk ke dalam. Ia melihat Haikal dan dua orang temennya sedang berbincang-bincang, Geo dan Daniel.
"Wess. Gue sama Daniel keluar dulu ya boss. Yok Niel, keluar. Lo mau jadi nyamuk" tarik Geo saat menyadari kehadiran Queen.
Pipi Queen memanas. Ia menunduk, namun ia teringat pesan sahabatnya.
"Em, Daniel. Acaa nitip salam buat lo"
"Oke. Thanks."
Setelah dua orang itu keluar, Queen melangkahkan kakinya menuju kursi di samping brankar dimana Haikal terbaring.
"Hai" sapanya.
"Em..Hai juga" balas Queen.
"Lo.." ucap mereka bersamaan.
"Apa?" tanya Haikal
"Eh, eng.. Lo dulu aja."
"Lo aja. Ladies first"
"Lo aja"
"Ck. Yaudah. Gue duluan." jeda sebentar, "Lo tau dr siapa gue disini?"
"Dari Zack. Dia bilang.."
"Dia bilang apa?" Haikal menaikkan satu alisnya.
"Gak. Gak bilang apa-apa" elak Queen.
Haikal memicingkan mata curiga ke arah Queen. Queen yg ditatap seperti itu gugup dan mengalihkannya,
"Lo kenapa bisa kecelakaan?"
"Lo khawatir?" tanyanya balik sambil merubah posisinya menjadi duduk
'Gimana gue nggak khawatir kalo bukan lo yang kecelakan' ucap Queen dalam hati.
Queen memutar bola matanya dan melipat tangannya di depan dada "Gak. Sotoy deh lo" katanya yang bertolak belakang dengan isi hatinya.
Haikal merasa ada kebohongan di kalimat Queen. Tak mungkin Queen rela ke rumah sakit kalau bukan karena khawatir dan merasa orang yg ditujunya penting.
Haikal berniat ingin menjaili Queen. Haikal mendekatkan wajahnya ke wajah Queen. Hanya sekitar berjarak lima centi lagi, hidung mereka akan tersentuh bersamaan. Queen menutup matanya. Jantungnya berdegub cepat. 'Haikal mau ngapain yaampunn.'
Haikal tertawa geli lalu meniup wajah Queen.
"Hahaha. Muka lo kenapa merah banget? Berharap dicium gue lo ya" ucap Haikal menggoda Queen.
"Ap..ap..apasih lo. Gak lucu" ujar Queen garang.
"Cielah. Ngambek nih" Haikal mencolek lengan Queen.
"GAK."
"Yaah ngambek. Yaudah deh. Nih"
CUP.
Haikal mengecup pipi Queen yang bersemu. Ntah mengapa ia jadi suka menggoda Queen, menjadi hobi tersendiri baginya.
Queen tak berkutik sama sekali. Jantungnya semakin memompa lebih cepat dr biasanya.
"HAIKAALLL" jerit Queen
"Kenapa? Mau lagi?" Haikal bersiap mendaratkan kecupannya di pipi Queen.
"No. Big no Haikal. Ish lo kok jd mesum sihh!" Queen memukul pelan lengan Haikal.
"Masa sih. Gara-gara lo nih" canda Haikal.
"Gu..gue? Emang gue apain lo?" tanya Queen polos.
"Iya gara-gara lo. Abisnya lo kelewatan."
"Kelewatan apa?" Queen semakin penasaran.
"Lo beneran mau tau?"
Queen menganggukkan kepalanya.
Haikal mendekatkan bibirnya ke telinga Queen untuk membisikkan sesuatu."Kelewatan sihh cute nya"
'Huaaaa bundaaaaaaa... Tolong Queeenn.. Aahhh bundaaa. Queeennn bapeerrrr' pekik Queen dalam hati.
Haikal menaik turunkan alisnya, menggoda Queen. Haikal menatap intens mata hazel milik Queen. Queen merasa aneh ditatap seperti itu, bersuara
"Gu.. Gue pulang dulu" Queen beranjak dr kursinya.
Ia tak bisa berlama-lama berada di samping Haikal. Bisa bisa ia sakit jantung akibat godaan Haikal😂.
Saat Queen memutar knop pintu, Haikal bersuara.
"Hati-hati di jalan. Udah sore, jalanan rame" Haikal mengingatkan Queen dan tersenyum manis.
'Mamaa Annaa, anaknya manis bangettt' batin Queen.
"Iyya. Makasih. Lo juga cepet sembuh yaa" ucap Queen masih dengan wajah yg tersipu.
Haikal menganggukk dan tersenyum manis ke arahnya.
______
Di sepanjang perjalanan menuju rumahnya, Queen senyum senyum sendiri. Ia tak tau kenapa. Rasanya ia ingin slalu melengkungkan bibirnya ke atas setelah membayangkan kejadian barusan.
Saat lampu merah, Queen masih saja memikirkan kejadian di rumah sakit. Psikis nya sepertinya mulai terganggu hanya karena seorang Haikal:v😂
"Omaygaatttttt.."
"Gila.gila.gila. Jantung gue astagfirullahhh"
"Bundaaaa.. Queen keanya mau mati deh. Detak jantung Queen cepet banget" ujar Queen mendramatis sambil meraba detak jantungnya.
"Gila Haikal. Buat gue baper. Apalagi tadi.. Gue kiraa dia mau nyium gue. Sumpah, kalau gue beneran dicium tadi gue yakin gue udah sekarat sekarang"
Queen membayangkan kejadian saat Haikal meniup wajahnya lalu tersipu malu.
Untungnya mobilnya tidakk tembus pandang. Kalau tembus pandang, berabe. Orang-orang bisa ngira kalau Queen gila😂😂.
Ia kembali melajukan mobilnya saat lampu hijau menyala agar cepat sampai dirumah. Pasalnya hari ini sudah menjelang maghrib dan hari ini juga ayahnya akan pulang.
Jangan lupa tinggalkan jejak:」
Love❤
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love❤ (HIATUS)
Teen FictionFirst story. Mengapa Tuhan mengirimkan dirimu untukku? Dan...apa ini? Perasaan apa ini? Degub jantungku seakan menggebu-gebu untuk dibebaskan? Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Tapi kepada siapa perasaan ini tertuju? Apakah untuk dirimu? Atau ada...