"Nih" Haikal menyodorkan bubur dan air mineral yg dibeli tadi.
"Hm. Tarok aja. Gue males makan"
"Lo gila ya! Lo tu baru bangun dr pingsan. Buka mulut lo!" seru Haikal sambil mengarahkan sendok ke dalam mulut Queen.
Queen merasa dia sudah kenyang.
"Kal, udah. Gue udah kenyang" Queen menutup mulutnya saat Haikal menyuapkan bubur lagi.
"Gak. Masi ada beberapa suap lagi"
"Pliss, gue udah kenyang. Minum obat aja ya" pinta Queen (dengan puppy eyes).
"Ck. Yaudah"
Haikal mengambil obat diatas nakas, membukakan lalu menyuapkan ke dalam mulut Queen.
"Aaaaa" Haikal memasukkan ke dalam mulut Queen.
"Em, Kal. Lo gak ke kelas?" tanya Queen sehabis menelan obatnya.
Haikal merasa dia usir, langsung beranjak dari kursinya. Ia pergi, bukan ke kelas. Tapi ke markas tempat geng Griffin ngumpul.
Quenn bingung dengan tiba-tiba Haikal pergi meninggalkannya dirinya,
"Eh, ehh. Lo mau kemana?" tanya Queen bingung
"Warkop bu Inah" ketus Haikal.
"Lo marah?"
"Gak."
"Tapi kok.. Ah yaudah sana." usir Queen lagi.
"Oke."
Queen tak tahu apa yang sedang ia rasakan. Rasanya seperti ada aliran listrik yang menghangat di sekujur tubuhnya. Ntah kenapa ia tidak ingin Haikal pergi. Padahal sebelumnya ia tak pernah merasakan seperti ini, ditambah lagi.. Haikal yang membuat aliran listrik itu ada.
'Gothcaa! Gak. Gaakk mungkin gue suka sm cowok es gituuu!!' halau Queen.
Queen kembali memejamkan matanya. Ia berniat tak masuk kelas sampai bel pulang.
______
Dilain tempat, Haikal dan teman temannya yg lain sedang membicarakan sesuatu.
"Boss. Anak sekolah Gemilang ngajak lo balapan" ujar Geo pada Haikal yg lagi menyusupkan rokok di sela sela bibirnya.
"Dimana, jam berapa" tanya Haikal to the point.
"Di tempat biasa, jam tujuh"
"Oke."
"Lo yakin mau pergi Kal?" tanya Satya.
"Lo ngeremehin gue?!" tatapannya menusuk ke arah mata Satya.
"Bu..bukan itu maksud gue" ujar Satya gugup.
"Lo smua dengerin. Pasang telinga lo pada baik-baik. Pasukan Griffin bukan orang-orang pengecut, terutama GUE. Gue bakal lakuin apapun untuk menjunjung tinggi martabat Griffin. Kalau lo pada ngeremehin kemampuan gue, lebih baik out dr Griffin. Griffin. Gak. Butuh. Anggota. Pengecut." ucapnya penuh penekanan di bagian kalimat akhir.
Beginilah Haikal. la tak suka ada yg meremehkan kemampuannya. Mencoba tak ada salahnya bukan? Ia bersusah payah menjunjung tinggi martabat gengnya, tetapi salah satu ada yang ingin menurunkan martabat geng nya.
Suana mendadak hening. Semua sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Haikal merasa jenuh, ia melangkahkan kaki nya untuk pergi dr markas.
"Mau kemana lo?" tanya Zack.
"Pulang."
Haikal segera menaiki motornya dan melajukan motornya diatas rata-rata. Ia kesal dengan ucapan Satya yang secara langsung meremehkannya.
"Arrghhh. Fck you Satya"
Tiba-tiba saja Haikal merasakan motornya oleng, rem nya blong. Ia panik. Didepan sana ia melihat pembatas jalan, kalau ia tak berhenti ia akan jatuh bersamaan dengan motornya. Tanpa pikir panjang, Haikal me-resletingkan jaketnya dan mengancing helm nya. Ia mengambil ancang-ancang sebelum ia menjatuhkan dirinya diatas rumput diseberang jalan. Haikal merasa ancangannya sudah pas, langsung loncat dari motornya.
"Awwh" rintihnya pedih saat kulitnya sedikit bergesekan dengan aspal sebelum ia menjatuhkan tubuhnya diatas rerumputan.
Dengan sisa tenaga yang dimiliki, Haikal mengambil ponselnya di dalam saku jaket dan men-deal nomor seseorang, Zack. (Karena selama berteman, Haikal menjadikan Zack sebagai teman yang berkualitas:v).
"Halo? Zack, jemput gue di jalan xxxx"
"Lo kenapa?"
"Udah buruan. Sakit banget nih gue."
"Oke. Lo bertahan oke."
Sambungan pun terputus. Haikal mencoba menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Darah terus keluar dr hidungnya. Kepalanya pusing. Dan tak lama ia memejamkan matanya, pingsan.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love❤ (HIATUS)
Novela JuvenilFirst story. Mengapa Tuhan mengirimkan dirimu untukku? Dan...apa ini? Perasaan apa ini? Degub jantungku seakan menggebu-gebu untuk dibebaskan? Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Tapi kepada siapa perasaan ini tertuju? Apakah untuk dirimu? Atau ada...