FL 20| Terungkap 2.

20 9 0
                                    

Happy Reading!
___________________

Eh. By the way nih ya-"

Queen tersadar dari lamunannya, lalu menopang dagunya dengan tangannya di atas meja, penasaran kalimat apa yang selanjutnya dilontarkan oleh Achaa.

"Yang semalem dari siapa?" lanjut Achaa yang berhasil membuat Queen menegang.

"Apa?" tanya Queen pura-pura lupa.

"Ck. Kebiasaan.. Instastory lo semalem, yang paper bag beserta isinya, dari siapa?"

Deg!

******

"Woii! Queen!" panggil Achaa sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Queen.

"Lo kenapa? Kok tegang gitu sih" kata Achaa.

"Eh? Gpp"

"Seriusan? Yaudah deh kalau lo ngga mau kasih tahu. Lain kali juga bisa kan?" ucap Achaa terkekeh kecil yang menatap sendu sahabatnya.

'Gue sahabat lo apa bukan sih? Kenapa lo seperti nyembunyiin sesuatu dari gue? Apa gue ngga berhak tahu? Lo ngga percaya sama gue? Bukannya susah dan senang kita jalanin sama-sama?' batin Achaa.

"Bukan maksud gue ngga kasih tahu lo. Tapi-" ucap Queen terpotong.

"Tapi apa? Lo takut rahasia lo tersebar? Ato emang gue bukan sahabat lo? Ternyata lo emang egois" unek-unek Achaa kepada Queen.

Achaa langsung pergi keluar kelas, berhubung katanya hari ini pak Bambang tidak masuk, sakit katanya. Jadi Achaa mempergunakan waktu tersebut untuk menyendiri.

Dan disinilah Achaa berada. Di rooftop sekolah yang hanya diketahui oleh dirinya dan juga Queen. Tempat dimana keduanya menghabiskan waktu bersama. Namun kini? Hanya Acha seorang. Tidak ada siapapun selain dirinya.

"Gue bukan sahabat lo ya?"

"Gunanya gue selama ini apa, kalau rahasia lo aja gue nggak tahu"

"Sebenarnya apa yang lo sembunyikan dari gue Queen?"

Achaa menangis tersedu-sedu. Ia menangkup wajahnya, menenggelamkan di atas lututnya.

"Chaa." panggil Queen.

Iya, Queen menyusul sahabatnya. Mungkin ini waktunya. Sudah saatnya dia tahu.

"Chaa." Achaa menoleh sebentar lalu kembali menatap lurus kedepan.

"Gue-gue ada mau kasih tahu sesuatu." kata Queen setengah gugup.

Achaa tertawa sinis.

"Ternyata lo emang ada nyembunyiin sesuatu dari gue."

"Bu-bukan gitu. Gue cuma nunggu waktu yang tepat. Gue rasa sekarang." dalam satu tarikan nafas, Queen mengucapkan kalimat terakhir dengan lantang.

Ya, tidak boleh ada yang dirahasiakan. Sahabatnya berhak tahu. Sedih dan senang sudah mereka jalanin bersama. Daripada sahabatnya tahu dari orang lain, lebih baik ia jujur, pikirnya.

"Nanti malam lo datang kerumah gue. Mm, jam 7." Achaa menoleh, lalu menatap Queen lekat.

"Lo serius?"

Queen menganggukkan kepalanya.

"Udah ngga usah ngambek lagi. Gue minta maaf sama lo."

"Harusnya gue yang minta maaf. Gue tahu lo gak suka dipaksa. Harusnya gue bisa lebih sabar nunggu."

Queen tersenyum tipis.

"Gpp. Udah terjadi juga."

"Maaf ya."

"Haha. Santuy. Its okay. Yuk ah masuk." Acha menganggukkan kepalanya.

___________________

Sesuai dengan janjinya. Malam ini Queen akan mengaku pada sahabatnya.

"Jadi rahasia apa yang lo sembunyiin dari gue, hm" Achaa menumpukan kedua tangannya di pipi dalam posisi terlungkup.

"Emm, gimana ya. Gue bingung mulai darimana." Queen menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

"Oke. To the point aja."

Queen menarik nafasnya.

"Gue udah nikah."

"WHATTTTT?!" teriak Achaa tepat di telinga Queen yang semula posisinya terlungkup sekarang menjadi duduk.

"Lo seriuss? Kapan? Dimana? Kok lo gak undang guee sih!" lanjutnya pura-pura ngambek.

Queen menghela nafasnya, "Private."

"Kenapa?" tanya Achaa heran.

Biasanya kan kalau orang nikah, antusiasnya dirayain. Tapi Queen? Gak mungkinkan? Bisa-bisa dia dan Haikal dikeluarkan dari sekolah.

"Goblok. Kalau anak-anak pada tahu, guru-guru juga tahu, ntar di DO."

Achaa tampak berfikir sejenak, "Oiyaya. Nanti gue gak ada lo lagi." Achaa manggut-manggut dengan pemikirannya.

"Jadi itu alasan sikap Haikal sejak, mmm gue lupa. Pokoknya mulai dari beliin lo makanan tempo hari tu?"

"Huum."

"Paper bag itu juga dia yang kasih?!"

"Iya."

"Whoaa! Dia bisa romantis ternyata."

"Haha. Nyebelin iya." Queen tertawa.

"Chaa, mm gue...yaa gitu deh."

"Oke. Gue paham. Lain kali lo cerita sama gue. Kan jadinya gue gak tuduh lo yang nggak-nggak."

"Iya. Sorry."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC.

Wahahaha:v udah ketauan sm Achaa:v Gimana gimana?:( Mmph. Auk dang, puyeng:(. Map cringe bangett lama-lama:).

SeeU next part ^.^
LoveU Readerz ^.^
♥♥♥

First Love❤ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang