FL 16| Job baru.

18 10 3
                                    

Diruang guru,

"Permisi, Assalamualaikum" ucap Queen sopan.

"Masuk"

Queen dan Haikal masuk kedalam. Tadi sewaktu bel istirahat berakhir, Queen dan Haikal dipanggil ke kantor guru. Jadilah sekarang mereka berdua disini.

"Kalian tau kenapa dipanggil kesini?" tanya bu Tania.

"Engga bu" jawab Queen sedangkan Haikal hanya diam membiarkan Queen saja yang menjawab.

"Jadi gini, kalian kan sudah kelas 12 jadi nggak mungkin untuk ikut serta dalam olimpiade tahun ini. Ibu minta tolong buat kalian bimbing adek kelas kalian yang ikut olimpiade, bagaimana kalian bersedia?" ucap dan tanya bu Tania.

"Saya siap-siap aja bu" jawab Queen.

"Bagaimana Haikal?" tanya bu Tania pada Haikal.
Haikal hanya menganggukkan kepalanya setuju. Bu Tania pun hanya menghela nafas maklum dengan sikap Haikal.

"Yaudah, kamu Queen bimbing Bagas kelas 11 IPS 3 olimpiade Fisika, kamu Haikal bimbing Rani olimpiade Matematika" kata bu Tania.

"Iya bu" jawab Queen.

"Latihannya di perpus setiap hari senin sesudah jam istirahat, ibu akan minta izin sama guru yang ngajar kalian, ada yang ingin ditanya?"

"Mulainya kapan bu?" tanya Queen.

"Senin besok"

Queen menganggukkan kepalanya mengerti.
"Yauda, saya permisi dulu" bangkit Queen dari kursinya.

"Ya, silahkan" kata bu Tania.

"Saya juga" kata Haikal. Bu Tania hanya menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan kantor guru dan menuju kelas masing-masing.

"Napa muka lo? Dateng-dateng kusut" tanya Acaa berbisik saat melihat Queen sudah kembali.

Queen menghembuskan nafasnya, "Gue disuruh bu Tania bimbing anak OSN nanti"

"Serius lo?" Queen menganggukkan kepalanya.

"Waaahhh, keren lo. Udah jadi tutor sebaya. Beruntung banget punya otak kek lo" ujar Acaa berbinar.

"Ck. Apaansi lo. Makanya belajar. Bukan pantengin doi terus. Kek mana pelajaran mau nyangkut di otak lo, kalau otak lo aja isinya doi muluk" cetus Queen tanpa sadar membuat Acaa mengerucutkan bibirnya.

"Jleb bangett sumpah. Jahat lo ah"

"Sekali-kali lo emang perlu di gituin. Biar sadar"

"Iisshhh Queeennn!" ucap Acaa sedikit berteriak hingga membuat bu Indah melemparkan pandangan kearahnya.

"Acaa Queen. Apa yang kalian bicarakan?" tanya pak Bambang dengan tatapan sinis. Mereka lupa kalau sekarang sedang pembelajarannya pak Bambang, bahasa Indonesia.

"Ehh ngg.. Ngga ada apa-apa kok pak. Hehe" kata Acaa sambil nyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Yasudah. Perhatikan saya! Jangan mengobrol sekarang" kata pak Bambang.

"Baik, pak" jawab keduanya.

Waktu pembelajaran telah usai. Seluruh siswa bersorak ria setelah mendengar bel tanda pulang berbunyi.

"Queen" panggil Acaa.

"Hm" dehem Queen karena masih sibuk dengan buku-bukunya diatas meja.

"Adek kelas yang lo bimbing siapa?"

Queen memberhentikan aktivitasnya lalu menyandarkan punggungnya ke kursi.

"Bagas. IPS 3" singkat Queen.

Acaa ber-ohh ria. "What?! Bagas?" teriak Acaa.

"Heem. Kenapa emang?" tanyanya bingung.

Acaa memutar bola matanya malas. Sahabatnya ini pura-pura tidak peka atau bagaimana sih?

"Ck. Lo nggak takut?"

"Nggak. Kenapa musti takut? Dia makan orang?" jawab Queen polos.

Oke. Sepertinya Queen benar-benar tidak peka dengan keadaan.

"Lo tahu nggak sih. Feeling gue mengatakan, kalo Haikal itu suka sama lo. Keliatan banget dari tatapannya" kata Acaa sambil berjalan keluar meninggalkan Queen.

Queen bangkit dari kursinya dan bergegas keluar dari kelasnya menyusul Acaa yang sudah duluan setelah mengatakan ucapannya tadi.

"Gue merhatiin daritadi. Tatapan dia ke lo aneh, lo ingat kan waktu dia tiba-tiba mau beliin lo makanan. Padahal sebelumnya dia anti banget sama cewek" lanjut Acaa saat Queen sudah disampingnya.

'Diakan tunangan gue' batin Queen.

"Oh ya? Ngawur lo ah, Caa" Queen tertawa kecil setelah mendengar penjelasan dari sahabatnya.

"Gue serius"

"Ah udah ahh. Gue pulangg dulu. Lo udah dijemput tuh. Lo jangan kebanyakan baca novel deh, suka ngawur ntar" Queen tertawa terbahak-bahak.

"Ish. Lo tuh ya memang sahabat gue yang paling laknat. Bye" Acaa menghentakkan kakinya dengan kuatt dan pergi dari hadapan Queen.

"Hampir aja kebongkar" lega Queen karena rahasia tak perlu terbongkar sekarang.

"Sorry lagi, Caa"

Queen membalikkan badannya menuju parkiran belakang yang sepi. Ia mengendap-endap untuk sampai kesana agar tidak ada yang mengetahuinya kalo ia pulang dengan Haikal.

Queen keluar dari tempat persembunyiannya saat melihat mobil merah terparkir di depannya. Mobil siapa lagi kalo bukan mobil Haikal. Queen buru-buru memasuki mobil tersebut, takut ada yang liat.

"Eh udah ada lo" kata Queen nyengir saat melihat Haikal sudah stay di kursi kemudi.

"Langsung pulang?" tanya Haikal yang disambut anggukan kepala dari Queen. Haikal langsung menyalakan mesin mobilnya menuju rumah Queen.




















-TBC-

Thank you for reading guys🙏❤
Don't forget to give your votement guys🙏.

Love❤







First Love❤ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang