Pagi ini, Queen masih berada di kamarnya dengan seragam sekolah yang melekat pada tubuhnya. Yap, hari ini Queen kembali bersekolah setelah masa hukumannya. Ia memandangi cincin tunangannya dengan Haikal.
"Gak kerasa ya. Bentar lagi gue sama dia" ucapnya monolog.
"Padahal baru aja gue masuk sekolah, udah di pinang. Sedihh huhuhu" ucapnya alay.
"Tapi yang anehnya, kenapa ayah setuju-setuju aja ya? Terus kemarin mukanya gak kek biasa natap ke gue, biasanya juga datar ke gue" lanjut Queen heran.
Saat sedang asyiknya bermonolog, teriakan sang bunda menyadarkannya dari monolognya:v
"Kakkkkkkk.. Cepat turun sini" teriak bunda.
"Iyaa bunn sebentar"
Queen bangkit dan segera memperbaiki penampilannya lalu turun ke bawah menemui sang bunda.
Queen melihat pemandangan di depannya, sudah ada Haikal yang duduk di sofa sambil berbincang-bincang dengan bundanya.
"Ehh kakak udah datang. Yaudah bunda ke dapur dulu ya" ucap Fanny saat sadar Queen telah tiba.
"Lo kok disini?" tanya Queen sambil melipatkan tangannya di depan dada dan masih berdiri.
Haikal menaikkan alisnya, "Jemput lo"
"Ngapain? Tumben banget lo"
"Ck. Gue juga males kali kalo bukan mama yang suruh" ketus Haikal.
"Yain. Yaudah buruan"
Haikal bangkit dari duduknya, lalu berjalan ke dapur. Queen yang melihat itu bingung mengapa Haikal menuju dapur.
"Lo mau ngapain? Pintu keluar ada disitu" tunjuk Queen ke arah pintu rumahnya.
Haikal hanya melirik sekilas lalu melanjutkan langkahnya. Saat sudah tiba di dapur, Fanny kaget karena Haikal muncul di belakangnya.
"Haikall!" kejut Fanny.
"Heheh maap Bun. Haikal sama Queen mau berangkat. Assalamualaikum" ucap Haikal sambil mencium punggung tangan Fanny.
"Sarapan dulu gih" kata Fanny.
"Gausah bun, ntar aja sarapan di kantin" tolak Haikal.
"Yaudah, hati-hati ya" kata Fanny tersenyum.
Queen yang melihat hal itu langsung mencium punggung tangan bundanya juga.
Lalu keduanya berjalan keluar dan melesatkan mobilnya hingga kesekolah.Tak ada suara didalam mobil. Queen bosan. Ditambah lagi ia hanya minum susu tadi, perutnya serasa ingin makan tapi sebisa mungkin ia tahan hingga mereka sampaii di sekolah.
Saat hampir tiba di halte depan sekolah, suara Queen mengintrupsi.
"Ehhh stop! Gue turun disini aja" sergah Queen.
Haikal menaikkan alisnya sebelah seolah bertanya 'kenapa?'
"Itu ngh, nanti kalau anak-anak tau gue berangkat bareng lo gue dilabrak lagi kayak pas itu"
"Gak akan" kata Haikal.
"Plisss turunin gue disini. Gue gamau dapet masalah lagi" mohonnya sambil menyatukan kedua tangannya membentuk permohonan.
Haikal tak tega melihat wajah Queen yang memelas seperti itu, menggelengkan kepalanya.
Runtuh sudah pertahanan Queen. Ia menurunkan tangannya diganti dengan melipat tangannya di depan dada.
"Yaudah. Terserah lo" ucapnya ngambek dengan bibir yang maju:v Haikal yang melihat, tersenyum tipis.
Mobil Haikal mulai masuk kedalam perkarangan sekolah, lalu Haikal mencari tempat parkiran yang sepi.
Hap! Dapet! Ia memarkirkan mobilnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love❤ (HIATUS)
Teen FictionFirst story. Mengapa Tuhan mengirimkan dirimu untukku? Dan...apa ini? Perasaan apa ini? Degub jantungku seakan menggebu-gebu untuk dibebaskan? Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Tapi kepada siapa perasaan ini tertuju? Apakah untuk dirimu? Atau ada...