09. Bantu Aku

3.6K 316 24
                                    

Taehyung memperhatikan Hana dengan perasaan sedih yang tak bisa digambarkan. Ia pun bertanya-tanya. Apa yang telah terjadi sebenarnya? Kenapa orang yang sedari awal bersikeras untuk mempertahankan bayinya sekarang menanyakan tentang aborsi. Pasti ada yang tak beres. Sedangkan, gadis yang ia pikirkan hanya melihat Taehyung dengan pandangan pilu dan telihat sangat tersakiti. Bahkan, gadis itu masih sempat-sempatnya tersenyum kecil pada pemuda bermarga Kim itu. Senyum yang membuat orang lain merasakan kepedihan yang luar biasa. Apalagi jika senyum itu bersamaan dengan tetesan air matanya.

"Katakan apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal tak masuk akal padaku? Apa Seokjin memaksamu untuk melakukan ini?" ujar Taehyung mencoba menahan emosi yang sudah ingin meledak rasanya.

"Bukan, aku hanya berpikir jika aku menggugurkan kandungan ini dari awal mungkin baik diriku maupun Seokjin tak akan menderita. Aku bisa bebas melakukan apa pun dalam kehidupanku dan Seokjin juga bisa hidup bahagia ataupun tak kehilangan Hyesun." Hana tersenyum usai mengatakan apa yang dia pikirkan. Walau itu hanyalan senyuman palsu. "Seingatku, kandungan usia dua bulan bukan waktu yang terlambat untuk aborsi. Benar, kan, sunbae?"

Jangan ditanya bagaimana hancurnya hati Taehyung mendengar ucapan Hana. Berapa banyak luka yang Hana goreskan karena tindakan-tindakan bodoh yang dilakukan gadis ini. Bahkan, sejujurnya ia ingin menampar Hana sekali saja agar gadis ini sadar apa yang ia pikirkan itu salah besar sekaligus berbahaya. Menggugurkan kandungan beresiko kematian jika dilakukan oleh orang yang salah. Kalau pun ingin semua baik-baik saja, dokter kandunganlah yang tepat untuk melakukan hal ilegal itu. Namun kenyataanya tak akan ada dokter yang mau mempertaruhkan karir dan hidupnya untuk melakukan tindakan konyol itu.

"Hana-ya, apa kau tahu bahwa aborsi itu adalah tindakan yang ilegal? Apa kau juga tahu bahwa itu bisa membahayakan nyawamu?"

"Aku tahu, maka dari itu-" Hana menghentikan ucapannya sejenak. Mata indahnya melihat Taehyung seolah memohon agar pria itu melakukan sesuatu. "Karena ini berbahaya maka dari itu aku mempercayakan semua padamu, sunbae," sambungnya. Mulut Taehyung terkatup rapat dan menatap sinis gadis yang ia cintai ini. Lagipula, jika Taehyung ketahuan melakukan tindakan aborsi karirnya akan hancur.

"Apa kau gila? Sampai kapan pun aku tidak akan mau melakukan hal berbahaya sekaligus ilegal padamu. Park Hana, sudah aku katakan berkali-kali. Aku bisa menjadi sosok ayah untuk anakmu. Ceraikan Seokjin dan menikahlah denganku. Aku tahu kau tak mencintaiku tapi lambat laun rasa itu akan ada jika kita terbiasa hidup bersama."

Hana menggeleng pelan. Ia tak mau terlalu merepotkan dan membembani hidup seniornya. Taehyung terlalu baik, pria itu akan melalukan apa saja agar Hana bahagia. Lihatlah sekarang, bahkan dia rela menerima anak orang lain dan berusaha menjadi seorang ayah yang baik agar masa depan anak Hana seperti anak yang lain sekaligus tak kehilangan sosok ayah. Alangkah baiknya pria baik seperti Taehyung bertemu dengan wanita baik yang mencintainya dengan tulus.

"Aku tidak mau menjadi beban hidup orang lain. Sudah banyak yang Taehyung sunbae lalukan untukku. Mungkin ini memang takdirku, aku akan menjalaninya tanpa harus bergantung pada seseorang. Jadi, bagaimana apa sunbae mau melakukannya untukku?"

"Aku tidak akan melakukannya dan akan menghalangimu melakukan hal bodoh ini," tegas Taehyung.

Keduanya saling menatap selama beberapa detik dengan ekspresi yang berbeda. Taehyung dengan raut wajah murkanya sedangkan Hana dengan raut wajah tak percaya bahwa Kim Taehyung menolak terang-terangan idenya. Tak lama gadis bernama Park Hana itu memamerkan sebuah senyum palsu.

Please, Look At Me (LIMERENCE - END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang