43

200 16 1
                                    

Brakk

"Jangan kamu pikir selama ini aku gak merhatiin kamu hah?!"

Darina meringis ngeri lalu menatap kekasihnya yang sedang mengambil beberapa camilan.Bersyukurlah ia tidak bernasib seperti film yang sedang ia tonton ini.Sejujurnya, Darina sedikit takut dengan sifat diam Arsen pada awalnya, namun selama ini Arsen tak pernah sekalipun menyakitinya secara fisik, jika hati sih, beberapa kali, sering mungkin tapi tidak separah itu

Memikirkan bagaimana ia mendapatkan seseorang yang sangat perhatian dengannya, mencari ketika ia tak ada kabar, cuek dengan wanita di sekitarnya.Senyuman gadis itu melebar, fikirannya kembali ke saat saat Arsen memperlakukannya dengan manis.Namun buyar saat Arsen datang dengan tangan yang penuh dengan sweetbox, salad, beberapa jajanan, dan 3 kotak susu stoberi

"Temen kamu ada yang pernah kena toxic relationship gak, Sen?" Tanya Darina random

Arsen menggeleng "Enggak sih, sejauh ini.Aku aja jarang cerita cerita"

"Pufft iya ya.Untung kita enggak toxic yaa ehe"

Hidung Darina dicubit oleh Arsen gemas "Kamu toxic"

Darina tak membalas apa apa dan membuka kotak sweetboxnya "Ya bagus kalo aku toxic, kan aku emang happy virus"

"Beda jauh" katanya sambil menyubit pipi Darina

"Besok temenin ke kodangan ya?"

Suapan satu sendok dari Darina membuat Arsen tersedak "Uhukk.. apa?kondangan?kapan?kan aku bilang besok ada belajar bareng lagi"

Darina terdiam lalu mendecak "Belajar aja terus, iya sih seharian sama aku waktu itu, tapi kalo cuma sebulan sekali ya sama aja"

"Jam berapa kondangannya?"

Perkataan Arsen yang membuat Darina menatap Arsen sebal "Gak usah, masa nungguin aku protes dulu baru mau nemenin"

Arsen menggeleng "Aku cuma tanya, belajar kali ini gak bisa dilewatin, Rin"

"Kenapa?gara gara ada temen cewek kamu yang cantik?iya?" Jawabnya ketus sambil berdiri menjauh dari sofa

Mata Arsen mengikuti gerak gerik Darina "Karena ada tamu dari Amerika dan ngasih edukasi baru"

"Ya terserah deh" balas Darina seadanya sambil naik ke lantai atas menuju ke kamarmya

Arsen menghela nafas.Pacarnya masih selabil dulu, apalagi jika bulannya tiba, otomatis Arsen akam selalu salah.Darina masih selalu berfikir ia menyukai perempuan lain.Padahal, dalam hidupnya ia hanya pernah menggebet beberapa gadis, dan baru berpacaran dengan Darina.Beruntung ia memiliki sifat yang tidak mudah terbawa perasaan.Sifatnya berlawanan dengan Darina

Meski begitu, Arsen hanya pernah sekali merasa bosan terhadap Darina.Hanya sekali itu, setelah setelahnya ia tahu, hatinya tidak akan bisa berpaling dari Darina.Sejauh apapun Darina pergi.

"Arsen! Kamu serius gak ngejar aku?!" Teriak Darina dari tangga

"Kamu mau tidur kan?" Tanyanya simple

Darina menghentakan kakinya "Gak mau!aku maunya sama kamu! Kok gak peka banget sihh"

"Gak usah gitu, sini, kita bicara baik baik.Gak usah kaya anak kecil" jawab Arsen selembut mungkin

Awalnya Darina ragu, lalu akhirnya berjalan juga ke arah Arsen dan berdiri di depannya "Mau cuddle boleh gak"

Arsen mendongak "Dosa"

Bibir kecil itu mengerucut "Dielus aja rambutnya udahh"

"Yaudah sini" jawab Arsen sambil menarik Darina di pelukannya.Tangannya menempel di lengan Darina dan satunya berada di rambut Darina

Boyfie 〣 EXO SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang