Kanti yang tadinya ramai karena tawa mereka berempat menjadi hening.
Mereka fokus memakan makanan nya masing-masing.Tak lama kemudian yesha datang.
"Najwa!" panggil nya.Semua yang ada di meja sebelah kanan menengok,termasuk najwa.
"Kirain nggak mau ke kantin" kata najwa waktu yesha sudah berdiri di samping nya. "Kenapa Sa,kok lari-lari?" imbuhnya.
Semuanya menunggu jawaban yesha "Sebener nya sih nggak mau ke kantin.Cuma mau ngasih hp kamu,nih" tangan nya menyerahkan benda persegi itu ke pemiliknya.
Semuanya diam,tidak mengerti alasan yesha kenapa dia repot-repot ke kantin hanya untuk menyerahkan hp najwa.Sambil lari-lari pula.
Najwa tertawa kecil sesaat,lalu mengambil hp nya dari tangan yesha.
"Lo kenapa sih sa?" tanya Amna.Aga,rosli dan Razi hanya menyimak interaksi mereka.
"Nggak papa" jawab nya seadanya.
"Tadi ada yang nelfon najwa,terus aku angkat.Kata orang yang nelfonnya suruh serahin ke najwa,dia mau ngomong gitu" jelasnya.Mereka mengangguk.
"Sa duduk aja,udah terlanjur ke kantin kan.Nggak mau pesen apa gitu?" Sekarang rosli membuka suara,dia menggeser kursi supaya yesha bisa duduk.
Yesha tertawa canggung bingung mau menjawab apa.Apalagi setelah matanya melihat aga yang juga sedang menatapnya membuat nya semakin gugup "Eng-enggak deh kak,makasih" tolaknya.
"Oh yaudah Sa,makasih ya.Kalo gitu aku keluar duluan ya" najwa keluar dari kantin setelah diberi anggukan dari teman-teman nya.
"Emang itu telfon dari siapa Sa?.Kayak nya penting banget" Razi kali ini yang bertanya.
Mulut yesha terbuka ingin mengatakan sesuatu tapi ragu,akhirnya dia hanya menggeleng tidak tahu.Amna sedari tadi melihat yesha seperti ada yang tidak beres.
Amna jadi curiga,tapi dia akan menanyakan nya nanti saja.
"Sa,gue udah.Ke kelas yuk" yesha mengangguk meng iya kan.Kemudian Amna berdiri dari duduk nya.
"Bang,kak kita ke kelas duluan ya" pamit nya
"Oke.Tapi udah bayar kan,awas aja kalo bilang ke ibu kantin suruh gue yang bayarin!" Amna tertawa sebentar " Emang iya!" setelah nya menarik yesha keluar kantin sebelum di amuk sama kakak sepupunya.
"Fix dia bukan adek gue!" kata Razi dengan marah.
"Mampus uang saku habis" kompor aga,yang sedari tadi hanya diam.
"Nggak sekalian aja lo bayarin gue sama aga,zi?" kata rosli yang membuat Razi semakin naik darah.
"Nggak ya anjir,enak aja lo.Lo itu sultan ya harus nya gue yang minta bayarin!" jawab Razi tidak terima.
"Ros,lo itu kaya ngapain minta bayarin ke kaum duafa?" kata aga.Dada Razi naik turun menahan untuk tidak marah-marah di kantin.
"Oh iya lupa,yaudah nggak jadi.Lo mau gue bayarin zi?.Kebetulan gue tadi pagi di kasih uang lebih sama papa gue" kata nya dengan sombong.
"Nggak makasih" tolak nya ketus.
Aga mau ketawa cuma ditahan dari pada di tonjok sama Razi.Rosli nggak bisa nahan kalo nggak ketawa,alhasil aga pun ikut ngetawain razi.
"Gue sabar kok" gumam razi sambil mengelus dada nya.
***
Najwa pergi ke halaman belakang sekolah untuk menelfon lagi orang yang tadi menelfon nya.Dia buru-buru ke halaman sekolah begitu tahu siapa yang menelfon nya beberapa menit lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axe11e[√]
Romantizm"Di saat aku kehilangan kedamaian tanpa aku sangka kamu lah yang hadir"-Ayesha Bahasa;Baku dan non baku Picture;pinters Genre;Romans ©NiaZhu1203