Ruangan ini gelap dan pengap hanya sedikit udara yang masuk,membuat siapapun orang yang berada di sana ingin segera keluar dari ruangan aneh ini.Benar-benar membuat sesak
Bugh!
Laki-laki itu tersungkur dilantai yang dingin dan sedikit berdebu,tubuh nya lemas seketika
Bugh!!
Pukulan kedua di layangkan ke pipi laki-laki itu sudut bibirnya berdarah,dia tidak bisa melawan sama sekali.
Kata-kata dan teriakan dari sang pelaku pemukulan benar-benar membuat hati nya sakit bukan main,bagaimana bisa dia di pukuli seperti ini hanya karena pertanyaan yang dibilang bisa di jawab dengan mudah.
Dia benci,sangat membenci orang yang ada dihadapan nya ini,dia hanya berharap semoga semua ini bisa berakhir walau nanti nya dia yang akan kehilangan nyawa nya setidaknya dirinya akan tenang.
***
Pagi yang indah di bulan ini,matahari yang perlahan muncul menampakkan sinarnya jauh lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya
Yesha sesekali memejamkan matanya menikmati angin yang sejuk,sesekali juga ia menghirup oksigen yang belum tercampur oleh polusi.Rasanya sangat menyegarkan
Tampaknya kali ini dia berangkat lebih awal dari biasanya,dilihatnya jam tangan juga masih menunjukkan pukul 6.15 pagi.Parkiran guru juga masih agak longgar.
Kakinya melangkah menuju kelasnya yang berada di ujung sana,seperti biasa sewaktu memasuki kelasnya dia tidak mendengar suara berisik apapun padahal teman sekelasnya ini sudah berangkat hampir setengahnya.Ya kalian pasti tahu apa yang dilakukan mereka bukan.Iya benar,menyalin tugas.
Teman-temannya ini memang terlihat sangat fokus jika sedang menyalin tugas,sudah biasa dirinya melihat pemandangan seperti ini di pagi hari
"Wa,tugas kamu udah semua?"
"Hehe sebenernya masih ada yang belum selesai satu,aku minta ya"
"Kenapa nggak diselesaiin sendiri?"
"Susah,otak aku nggak nyampe.Udah mentok ini,boleh yaaa" pinta nya dengan manja
"Ya udah nih"
"Yes,makasih Sa"
"Wehh kenapa ini muka?"
"Ga apaapa"
"Lo berantem sama siapa sih? ngga biasanya lo gini Ga"
"Assalamualaikum cogan dateng nihhh~"
Semuanya menengok ke arah pintu kelas dan menjawab salam
"Hilih gantengan juga gue" cibir Razi yang tak terima
"Pada ngapain? ngomongin gue ya?"
Rosli bertanya sambil meletakan tas di tempat duduk nya,mata nya sedikit membola begitu mengalihkan pandangan nya pada wajah Aga yang sedari tadi diam
Sedangkan Razi merotasikan matanya malas
"Ngga ada faedahnya ngomongin lo,kalau diberi hadiah mobil mah gue lancar jaya kali sampe bibir ini licin juga gapapa"
Rosli mengabaikan Razi yang sedang bicara tidak jelas lalu tangan nya sedikit menyentuh pipi Aga yang terlihat lebam
"Dih kenapa nih kok bonyok gini muka lo?" nada suaranya terdengar khawatir
"Udah gue bilang ngga kenapa-napa, bawel lo berdua"
"Bukan nya bawel,kita tuh khawatir loh sama lo Ga" Rosli pun membenarkan ucapan Razi
KAMU SEDANG MEMBACA
Axe11e[√]
Romansa"Di saat aku kehilangan kedamaian tanpa aku sangka kamu lah yang hadir"-Ayesha Bahasa;Baku dan non baku Picture;pinters Genre;Romans ©NiaZhu1203