Team Silver

772 48 0
                                        

Meski jam di dinding telah menunjukkan pukul 9.30 malam, gedung minim jendela ini justru sibuk di mana jam seperti ini biasanya membuka pintu lebar untuk para agent, entah itu untuk menerima misi atau baru saja kembali dari misi. Suasana ramai di lantai dasar mendadak dingin saat bunyi teriakkan kesakitan seseorang menggema di depan pintu masuk. Seluruh pandangan tertuju di sana bersamaan dengan masuknya 4 orang yang asing di mata beberapa agent. Tak peduli dengan pandangan yang di terima keempatnya masuk begitu saja hingga di tengah ruangan mereka di hadang.

"Kalian siapa hah? Seenaknya saja masuk ke sini dan membuat kekacauan." Ujar seorang pemuda dengan nada tak sukanya.

"Newbie?" Seorang pria muda berpakaian casual menurunkan sedikit kacamata hitam yang bertengger kokoh di batang hidung, memberi tatapan meremehkan di iringi decihan, "Kekacauan apa maksud kamu, hm? Kita masuk aja di sambut dengan tidak ada sopannya, ya jelas kami tidak terima."

"Tom dan anak buahnya pingsan di luar dan teriakan barusan itu dari Jordan. Kalian melukai mereka!"

"Jadi bigfoot itu namanya Tom.." Vince terkekeh sembari memakai kembali kacamata berlogo huruf G, "Tom, Joradan dan anak-anak kecil itu sangat beruntung hanya pingsan, bukan begitu Drew?"

Orang yang di panggil Drew pun hanya tersenyum miring menanggapi rekan kerjanya. Bigfoot adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikan Tom. Selain tinggi, dia juga besar dan hairy. Mereka sempat bingung oleh perkataan pemuda berambut cokelat itu, tapi mengingat ciri-ciri Tom, itu memang cocok.

"Apakah kualitas agent di sini sudah turun? Pikiran mu terlalu sempit untuk seorang agent. Apakah Carol tidak lagi menyortir pilihan para trainer?" Ucap Drew sombong

"Mungkin dia dan teman-temannya ini hanya OB."

Detik berikutnya sebuah benda hitam berbahaya di todongkan kepada empat orang baru ini. Leon beserta anggota teamnya mungepung Drew, Vince dan dua teman mereka. Tindakan yang salah. Setidaknya itu tanggapan mereka yang benar-benar mengenal empat orang ini.

"Kau benar-benar-"

"Turunkan senjata mu Leon." Perintah wanita yang baru saja keluar dari lift, memotong perkataan Vince yang juga terlihat akan mengeluarkan sesuatu daei balik pakaian.

"Tapi Carol, mereka-"

"Untuk kalian yang tidak tahu, dia Joey Anderson code name Shadow, ahli menyamar. Andrew Birlem code name Casper, seorang hacker. Vincent Jinx code name Winter, petarung jarak dekat dan penembak jitu. Casey Fox code name Mistiq, penembak jitu dan ahli senjata tajam. Mereka salah satu team terbaik di sini." Seru lantang Carol sambil menunjuk mereka satu persatu.

"Team terbaik? Gadis itu pun terlihat tidak tahu apa bedanya revolver dan pistol." Ucap sinis Jamie, seorang dari Team Leon.

Casey tersenyum miring dan dengan secepat kilat meleset kearahnya dan menendang wajah kemudian perut Jamie. Pemuda bernetra cokelat itu terjatuh dan meringis kesakitan. Semua terkejut.

"Kalian tidak mau tahu apa yang bisa ku lakukan dengan pistol maupun revolver. I'm your worst nightmare." Aura kemarahan keluar dari Casey membuatnya bertindak secara tiba-tiba.

Leon serta anggota teamnya geram. Mereka merasa di permalukan. Hendak maju untuk kembalienyerang, tapi gadis bersurai panjang itu sudah terlanjur di kelilingi oleh Drew, Joey dan Vince.

"Touch her, and you will see who we really are." Ujar Joey dingin sambil melipat tangan di depan dada.

Carol langsung menegahi sebelum ada yang terluka dengan masuk di antara mereka, "Kalian sudah di tunggu Mr Flint dan Lucas di atas. Pergilah."

Grey's AgencyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang