Bunyi dentuman menyapa indra pendengaran secara tiba-tiba di sebabkan oleh pintu ruangan, membuat dua penghuni di dalamnya terkejut. Berbeda dengan Luke yang masih setia di tempat sembari menyunggingkan senyum, Mr Flint malah berdiri memasang wajah sangar. Tapi itu tidak bertahan lama kala melihat siapa pembuat suara tersebut. Mr Flint kembali duduk kali ini dengan ekspresi kesal.
Joey, Vince, Drew dan Casey mengacuhkan sang pemilik agency dan menuju ke arah Lucas memberi tatapan horor. Luke hanya bisa terkekeh dan memeluk mereka satu per satu, mencairkan suasana canggung sebelum tiba saat dia hendak memeluk Casey yang malah menghadiahkan tendangan ke area privasinya.
"I deserve that."
Tawa yang hampir lepas dari Mr Flint mencuri perhatian Team Silver terutama pemilik nama samaran Mistiq. Seketika batuk canggung dan dehaman palsu di gantinya. Perhatian semua kembali tertuju pada Luke yang sudah duduk menyenderkan punggung. Joey spontan mengambil es dari lemari pendingin di ruangan sebelah dan memberinya pada Luke untuk mengobati 'bekas' Casey, yang tentu sudah pernah ia rasakan saat ia tak sengaja memecahkan kaca di apartemennya.
"Aku juga merindukan mu, princess."
Casey tersenyum dan memeluk Lucas singkat. Empat pria itu sudah terbiasa memanggilnya princess mengartikan wanita cantik yang manja -Tapi menakutkan. Apapun yang di pinta mereka berusaha untuk mengabulkannya. Termasuk meminta senjata berbahaya atau menyiksa tahanan jika tidak mau membuka suara. Ya, manja seperti itu. Casey bagaikan ibu yang mengingatkan berbagai macam hal atau memasak jika dalam misi, sedangkan para pria bagaikan ayah yang menjaga dan memanjakkan pemilik netra hazel itu.
"Bisa kita bicara serius sekarang?"
Suara bariton milik si penguasa mengembalikan kesadaran mereka. Team Silver duduk menghadap Mr Flint dengan formal.
"Kenapa kau memanggil kami Mr Flint?" Tanya sopan Joey.
"Aku punya misi untuk kalian."
"Apa?" Sentak Team Silver.
"Aku meninggalkan seorang gadis cantik di depan meja receptionist!" Ujar Vince frustasi.
"Aku ketinggalan pertandingan Chicago Bulls." Joey memandangnya datar.
"Aku membatalkan jadwal terbang ku ke Spanyol." Ucap Casey menahan marah.
"Aku belum selesai membobol safety box milik dosen ku!" Decak Drew kesal
"Safety box?"
"Dosen gendut itu menyita Laptop dan flashdisk ku."
"Darla Regina Wayne kabur dari penjara."
Semua, termasuk Lucas melotot ke arah Mr Flint. Dia sendiri tidak tahu apapum tentang Darla. Wanita buronan itu sangat merepotkan Team Silver beberapa tahun lalu di Georgia, kejadian di mana pria berusia 20-35 tahun, berambut blonde, dan memiliki tato di lengan di temukan meninggal dengan luka leher yang di cekik dan luka tusukan di badan. Entah apa motifnya, tapi korban waktu itu mencapai 15 orang. Belum lagi kasus-kasus lain yang di katakan bersangkutan dengannya. Banyak yang mengatakan Darla gila, banyak juga yang mengatakan dia pembunuh bayaran. Yang nyatanya wanita itu Pembunuh Bayaran yang sedikit gila. Setidaknya itu menurut para mata-mata dan polisi yang pernah berurusan dengan Darla Regina Wayne.
"Kenapa di antara semua penjahat harus Darla? Apa kau tahu betapa merepotkan untuk kami mencari dan menangkap wanita mesum itu?" Sahut kesal Vince.
"Bagaimana bisa dia kabur dari penjara ADX Florence Supermax di Colorado?"
"Aku tidak bisa mengatakannya jika kalian tidak akan menerima misi ini. That's how it works. Kalian tahu sistem kerja di sini." Kata Mr Flint, "Begini saja. Aku akan memberi kalian waktu. Jika kalian berminat, silahkan temui Carol dan Brian. Ingat, saya tidak memaksa kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Grey's Agency
ActionDengan terpaksa Mr Flint memanggil kembali Team Silver di tengah 'cuti' mereka. Reuni yang patut di nantikan, tapi tidak berjalan sesuai harapan. Nyawa kembali di pertaruhkan setelah 3 tahun. *Dalam Tahap Revisi*