Part 4

3.1K 122 1
                                    

                   🌈🌈🌈🌈🌼🌼

                          #####

Hari ini kelas IPA 1 tepat dikelas nya Qeyla dan Savira ada pelajaran olahraga. Dan itu sangat disukai oleh semua murid tak terkecuali Qeyla dan Savira.

Semua murid sekarang berada dilapangan basket karena guru yang mengajar pelajaran olahraga hari ini sedang tidak masuk jadi semua murid bebas untuk melakukan aktivitas apapun.

Sekarang dikelas IPA 1 diadakan lomba basket cewek vs cowok. Di tim cewek ada Qeyla, Savira, Hana, Gita, Cheren, dan Lisa. Tim cowok Andra, Bagas, Aldo, Dicky, Dino, dan Ryan.

Semua tim berkumpul dilapangan basket dan setiap anggota memilih tempat untuk mengatur strategi.

Tim Qeyla mulai memainkan bola dan Qeyla mencetak angka karena memasukkan bola didalam ring. Permainan dimulai dengan lihai semua tim cewek pintar mengecoh lawan dan tim cewek mencetak angka lagi dan lagi.

Dilain tempat ada seseorang mengamati orang yang bermain basket dilapangan dengan cepat dan tepat. Di atas rooftoop seseorang melihat pemandangan dibawah sana.

Alvino mengamati Qeyla dari atas dengan senyum tipis dibibir nya. Wajah mulus terkena sinar matahari ,keringat membanjiri pelipis nya serta rambut di kuncir jadi satu. Gerakan yang sangat lincah, cepat dan tepat sasaran.

Ternyata bukan hanya Alvino yang mengamati Qeyla. Tapi ada seseorang lagi mengamati permainan sikembar dari atas gedung. Yap, dia adalah Daniz. Daniz melihat Savira lekat kulit putih mulus terpancar sinar matahari, dan rambut panjangnya diikat jadi satu membuat ikut menari saat dibawa berlari atau meloncat.

Dua orang itu sedang kasmaran, bagaimana tidak mereka cowok normal yang mungkin suka sama cewek seperti Qeyla dan Savira.

"kalian liat apa sih?" tanya Rey kepada dua orang yang melihat kebawah.

Tetapi Alvino maupun Daniz sama-sama diam tak menanggapi ucapan dari temannya.

"Ck. Ditanya juga, woyy" teriak Rey di telinga mereka.

Otomatis mereka terkejut dan menatap sebal Rey.

"Berisik" sarkas Alvino dan Daniz bersamaan. Dan yang ditatap hanya cengengesan.

" kalian liat apa sih, sampai bengong gitu?" tanya Rey lagi.

"Gak -papa" jawab Daniz.

Rey yang kepo ikut melihat kebawah, mata nya memicing ke arah Alvino dan Daniz. Yang merasa ditatap pun menoleh ke arah Rey.

"Apa lo?" tanya Alvino.

Rey menatap Alvino dan Daniz bergantian.

"kalian liat anak-anak yang bermain di lapangan ya?" tanya Rey.

"Gk" jawab Daniz.

"atau kalian liat Maimunah sedang duduk sambil bawa makanan. Dan terlihat itunya ya?" tanya Rey makin penasaran.

"Ck. Gk" jawab Alvino mulai jengah dengan Rey karena pertanyaan nya yang aneh-aneh.

"alah ngaku aja lo berdua" desak Rey.

"Gk. Reyhan" jawab Alvino dan Daniz penuh penekanan.

"Boong kalian, gue bilangin Angkasa ye" ucap Rey sambil terkikik.

"Mau gue lempar lo dari sini" ujar Daniz geram.

"eh iye-iye nggak, gitu aja marah" ucap Rey dengan muka sedih. Ck lebay Rey.

"kalian bener kan liat itu nya si maimunah" tanya Rey lagi membuat orang yang dihadapan nya menatap seram Rey.

Tak lama kemudian mereka membalas Rey dengan mencekik nya atau memukul dengan balok kayu sampai Rey mengaduh karena ulah sahabatnya itu.

Two Twin Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang