part 3

3.2K 133 0
                                    

     

         Kringg... Kringg....

Bel pulang sekolah berbunyi. Kelas yang tadi nya hening sekarang berhamburan keluar kelas.

Qeyla dan Savira berjalan menuju parkiran sekolah. Sesampainya diparkiran Qeyla melihat Alvino dkk sedang duduk di jok motor mereka sambil mengobrol.

"Eh, liat noh ada sikembar cakep" ucap Rey berbinar.

"Makin cantik yah tu cewek" sahut Angkasa.

"Bener banget, gebet ah" tambah Rey sambil tertawa.

"Qey, langsung pulang?" tanya Savira pada Qeyla.

"Terserah aja deh" jawab Qeyla sambil memakai kacamata nya dan berjalan memasuki mobil diikuti Savira.

"Mall yuk, shopping " ajak Savira saat mobil dinyalakan.

"Hmm" jawab Qeyla sambil tersenyum.

Mereka pun keluar area sekolah menuju tempat pembelanjaan di pusat kota.
      
Dilain tempat geng Pancara berkumpul di bacekamp. Karena ada yang menantang mereka untuk bertarung besok siang sepulang sekolah.

"Udah kumpul semua?" tanya Alvino pada semua anggotanya.

"Udah" jawab mereka bersamaan.

"Tolong selidiki, motif apa yang mereka gunakan untuk pertarungan besok! " perintah Alvino kepada tangan kanan nya, Krisna dan Dhani.

"Oke" jawab mereka berdua.

"Cabut" seru Alvino kepada ketiga sahabatnya.
      
Alvino dkk sekarang berada di kamar Alvino. Biasalah para cowok ngapain pasti bermain play station atau sekedar rebahan.

"Guys, mall yuk!" ajak Angkasa.

"Yuk, sambil cuci mata disana" sahut Rey berbinar.

Alvino dan Daniz pun mengangguk.
      
Alvino dkk sekarang berada disebuah mall dipusat kota tempat yang sama, yang kini Qeyla dan Savira  berada.

Alvino dkk menuju lantai 4 tempat bioskop menggunakan lift. 

 "Kita mau nonton apa nih? " tanya Rey kepada ketiga sahabatnya.

"Gimana kalo Danur aja" sahut angwkasa.

"Hmm" jawab Alvino dan Daniz.

Ketika ingin membeli untuk nonton tiba-tiba Alvino dkk bertemu dengan seseorang yang mereka kenal dan hangat dibicarakan diseluruh saestro sekolah.

"Eh, itu kan si dua kembar yak" ujar Rey.

"Eh iya tu, samperin yok" ajak Angkasa.

"Haii, kalian anak baru di kelas XI IPA 1 ya? " tanya Angkasa didepan Qeyla.

"Eh, iya. Lo siapa?" tanya Savira sedikit terkejut.

"Nama gue Angkasa anak XI IPA II" jawab Angkasa.

"Kalo gue Reyhan, ini Alvino dan ini Daniz. Kita semua satu kelas" tambah Rey sambil menunjuk Alvino dan Daniz.

Daniz hanya tersenyum tipis sedangkan alvino hanya diam menatap wajah cantik Qeyla lekat.

Savira menatap bola mata hijau Daniz yang berada didepannya. Daniz pun menatap balik bola mata coklat petang milik Savira. Mereka sama-sama merasakan sesuatu yang baru dihati masing-masing.

Begitu juga Qeyla dengan Alvino, mereka saling tatap menyelam mata didepan lebih mendalam lagi. Seketika jantung mereka berdegup dengan cepat. Seperti dikejar oleh hantu. Oke ini berlebihan

Two Twin Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang