Part 5

3K 115 0
                                    

   
       
                           👑👑👑

 
Hari ini setelah pulang sekolah Qeyla dan Savira ikut bersama Alvino Dkk untuk menyusun rencana di bacekamp geng Pancara. Karena pulang sekolah hari ini lebih awal 2 jam dari biasanya.

Qeyla, Savira dan Alvino, Daniz dkk sudah sampai di bacekamp dengan motor masing-masing. Tempat nya seperti warkop biasa tapi cukup aman untuk menyusun strategi.

Setelah sampai di warkop/bacekamp mereka menatap Qeyla dan Savira penuh tanda tanya dan bingung. Apalagi ada yang menggoda mereka.

"eh, ada neng gelis" ujar salah satu disana.

"Eneng, ngapain disini? Mending sama abang aja yuk" sahut yang lain mencoba menyentuh Qeyla tapi tangan kekar melindungi nya.

"Jangan sentuh dia" ucap orang itu tajam.

"Eh, maap vin". Orang itu adalah Alvino. Apa Alvino cemburu? Hmm ntah lah.

"lo ngapain Vin bawa dua cewek kesini? " tanya Dhani tangan kanan Alvino.

"mereka akan membantu kita" ucap Daniz santai.

"Hah? Hahaha, kayak gak ada yang lain ,Vin Vin" sahut yang lain ikut tertawa.

Qeyla dan Savira tak terima ditertawakan akhirnya menggrebak meja yang ada disana. Semua berhenti tertawa dan menatap remeh Qeyla dan Savira.

Alvino yang ikut emosi mengepalkan tangan nya karena anggotanya tidak punya sopan santun apalagi kepada cewek.

Tangan Alvino ditahan oleh Daniz dang berbisik sesuatu "mereka bisa mengatasi semua nya" bisik Daniz.

Rey dan Angkasa hanya menyaksikan tidak ikut campur lagian mereka juga takut sama si kembar itu.

"Heyy, cantik jangan marah-marah dong". Ujar Rio. Tangan Qeyla dan Savira mengepal kuat karena berani-berani nya ada orang yang meremehkan mereka.

"Kalian semua orang yang gak punya otak apa gimana, berani nya cuma sama cewek" ucap Savira menahan amarah.

"dan lo jangan coba-coba menyentuh kita!!" peringat Savira.

"mengapa tidak? Kita berhak karena kalian masuk kedalam bacekamp kami" ucap Ivan meremehkan, dan mencoba menyentuh pipi Qeyla.

Qeyla dengan sigap melintir tangan Ivan alhasil Ivan membelakangi Qeyla.

"jangan meremehkan gue" desis Qeyla melepaskan cengkraman kasar.

"lo berdua maju!" ucap Qeyla kepada Ivan dan Rio, mereka maju dengan cepat Qeyla menghajar kedua cowok itu.

"kalian salah meremehkan seorang wanita. Dia akan menjadi monster jika kalian merendahkan dirinya." ujar Savira memukul Ivan dan Rio

Sementara yang lain hanya menonton mereka gak mau ikut campur dengan ini.

Qeyla dan Savira mengeluarkan kain berlogo merpati merah dari saku mereka dan mengikat nya di kepala. Sekarang mereka seorang ketua dan wakil bukan lagi gadis anggun, atau lemah lembut.

Semua orang terbengong menatap Mereka berdua. Jadi yang mereka semua tertawakan adalah ketua geng GirlsDorrs. Mereka langsung kijep gak bergeming mereka semua juga tau sejarah dari geng GirlsDorrs.

"kenapa kalian diem? Kalian mau menertawakan kita kan? Tertawa dong tertawa. Tapi jangan harap bisa melihat dunia besok !!" Ancam Qeyla lantang.

"Kalian urus mereka!" ucap Savira kepada Angkasa dan Rey. Mereka hanya mengangguk tak mau melawan

Two Twin Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang