Part 10

2.6K 88 0
                                    

Haii kembali lagi 🙌

______________________________________

                               ****

Hari ini adalah hari terburuk bagi siswa-siswi karena mereka akan panas-panasan ditengah lapangan sambil mendengarkan ceramah dari kepala sekolah.

"Tuh guru lama bener ceramahnya yak?" gerutu Rey. Yang berada dibarisan kelas XI Ipa 2.

Disamping Rey ada Angkasa yang sedang mengipasi wajahnya dengan telapak tangan nya. Didepan Rey dan Angkasa terdapat Alvino dan Daniz dengan keringat mengalir dipelipis mereka. Terkesan betapa cool nya mereka 😂

Kelas XI IPA 2 bersebelahan dengan XI IPA 1 yaitu kelasnya Qeyla dan Savira.

Qeyla berdiri ditengah-tengah barisan bersama Savira disampingnya. Sedangkan Cheren dan Gita dibelakang mereka.

"Duhh panas bener nih, dari tadi kok belum selesai-selesai sih ceramah nya?" gerutu Mitha yang berada didepan Qeyla.

"Iya nih bedak gue luntur deh jadinya" ucap Sila disebelah nya sambil menaburkan bedak diwajah nya.

"Ck. Kapan selesainya sih, tu guru yang diomongin cuma itu-itu aja dari tadi" kesal Gita menekuk wajahnya.

Setelah beberapa menit kemudian upacara selesai membuat semua murid berhamburan keluar dari lapangan. Ada yang langsung menuju kelas atau pun ke kantin dulu untuk membeli minum.

Saat ini Qeyla Dkk berjalan dikoridor sambil mengobrol ringan. Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang. Membuat mereka memberhentikan obrolan mereka dan menoleh kebelakang. Ternyata itu adalah Alvino Dkk yang tengah berjalan kearah mereka.

"Kalian mau kemana?" tanya Angkasa.

"Kantin, mau beli minum" jawab Cheren.

"Sama dong barengan kuy" ucap Rey.

Dan mereka berdelapan berjalan menuju kantin. Lagi-lagi mereka menjadi sorotan seluruh sekolah. Bagaimana tidak? Anak geng Pancara berjalan dengan keangkuhan nya disepanjang koridor.

Dan dua siswi yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan seluruh sekolah. Karena dengan keberanian nya melawan Fara the genk. Bukan hanya di SMA Garuda saja ternyata di SMA Nusa Bangsa mereka menjadi topik terbaru minggu ini. Karena telah berani memukul ketua geng T-Rex yang terkenal dengan kenakalan dan tak berperikemanusiaan nya.

"Mereka itu suka banget yah ngomongin orang" kata Cheren berjalan disamping Angkasa.

"Udah biasa mah itu" ucap Angkasa.

"Gunanya mulut manusia itu ada tiga. Pertama untuk makan, kedua untuk membicarakan kebaikan orang lain, ketiga membicarakan keburukan orang lain" ujar Savira.

"Bener banget" timbal Gita.

"Biarin aja, gak ada gunanya juga membalas ucapan mereka" ucap Qeyla.

Mereka sudah sampai di kantin, seperti biasa Mereka duduk di meja pojok. Biasanya anak Pancara yang duduk disana tapi sekarang Qeyla Dkk sudah menetap disana.

"Kalian mau makan?" tanya Gita.

"Gue air mineral aja" jawab Qeyla.

"Gue pesen es jeruk deh" lanjut Savira.

"kalian?" tanya Gita ke lainnya.

"Air mineral" ucap Alvino.

"Samain" tambah Daniz.

Gita berjalan menuju salah satu penjual untuk membeli pesanan teman-teman nya dibantu oleh Cheren karena repot jika bawa sendiri katanya.

Setelah selesai memesan minuman keenam teman mereka, Cheren dan Gita kembali ke meja dengan dua nampan berisi minuman.

Two Twin Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang