Part 11

2.3K 87 3
                                    


Haii kembali lagi deh😹😹
Jangan lupa Votement⭐ dan comments ya!! 😊😊

««««««««««««««««««««««««««««««««««

                             ####

Alvino dan Qeyla sudah sampai disuatu tempat yang sangat asing bagi Qeyla. Tempat nya begitu indah, rumput-rumput hijau memenuhi ditaman ini, terdapat bunga-bunga yang sangat cantik nan indah, ditengah-tengah taman terdapat danau hijau yang bersih dan jernih.

Ditengah-tengah danau ada jembatan melengkung untuk menyeberangi danau tersebut. Diujung danau terdapat rumah pohon yang terlihat simpel dan elegan.

Qeyla sedari tadi berdecak kagum akan tempat ini. Terlihat asri, nyaman, indah, dan sejuk.

"Baru pertama kali gue liat tempat indah kayak gini" ucap Qeyla berdecak.

"Ini tempat apa Al? Gue kok baru liat tempat kayak gini" lanjut Qeyla.

"Ini itu tempat paling nyaman, setiap kali gue ngerasa uring-uringan atau Frustasi, gue bakal kesini. Disini itu masih asing dari orang-orang karena tempatnya yang jauh dari perkotaan" ujar Alvino.

"Dan pertama kali gue membawa cewek kesini" lirih Alvino.

Qeyla tertegun dengan ucapan Alvino yang kelewat panjang.

"lo bicara sepanjang itu?" tanya Qeyla menatap Alvino terkejut.

"Gak takut tu mata keluar" ujar Alvino kembali datar.

Qeyla mencibikkan bibir nya kesal.

Alvino tak menghiraukan Qeyla, ia berlalu meninggalkan Qeyla menuju tepi danau.

"Kok gue ditinggalin sih" rengek Qeyla menghentak-hentakan kakinya.

"Eh, gue kok manja gini yah. Qeyla Qeyla lo jangan manja gini, lo harus tegas dan jaga image lo" ucap Qeyla pada dirinya sendiri.

Qeyla memutuskan menyusul Alvino. Qeyla duduk disebelah Alvino, mereka berkutat dengan pikiran masing-masing.

"Lo tau kenapa gue ngajak lo kesini?" tanya Alvino memecah keheningan tanpa menoleh.

"Kenapa?" tanya balik Qeyla menoleh.

"Karna lo istimewa".

Ketiga kata itu membuat Qeyla sukses menoleh kearah Alvino dengan tatapan bertanya.

"Maksudnya?" tanya Qeyla bingung.

Alvino menatap Qeyla dengan senyum tipis di bibirnya. Alvino berdiri dan berjalan menuju tengah-tengah jembatan.

Qeyla menatap kepergian Alvino kesal.

"Kenapa gue ditinggalin terus sih" gerutu Qeyla berjalan menghampiri Alvino.

Alvino diam menatap kedepan dengan tangan memegang batas jembatan.

"Lo kenapa sih suka bener ninggalin gue?" omel Qeyla disamping Alvino.

"Gue gak akan pernah ninggalin lo" ucap Alvino menatap lekat bola mata coklat terang Qeyla.

"Lo suka tempat ini?" tanya Alvino basa-basi.

"Gak perlu ditanya, semua orang juga akan suka tempat sebagus ini" jawab Qeyla.

"Al, lo punya masa lalu?" tanya Qeyla hati-hati.

Alvino diam tak menjawab ucapan Qeyla. Qeyla yang merasa ucapannya salah mendadak merasa bersalah telah ngomong lancang tentang masa lalunya.

"Maaf kalo omongan gue lancang. Gue cuma__" ucapan Qeyla terpotong karena Alvino yang menyela.

Two Twin Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang