19

363 45 3
                                    


Kento tampak gelisah setelah mendapat telepon dari Sehun yang mengatakan bahwa mereka tertangkap basah oleh ibunya. Tiba-tiba dari luar terdengar suara ocehan ibunya yang sudah bisa ditebak sedang memarahi Sohyun. Baru saja ia hendak menyusul keluar, ibunya telah masuk ke dalam rumah sambil menyeret Sohyun dengan kasar. Kento pun segera menarik Sohyun ke belakangnya agar terhalang oleh ibunya. Sedang Sohyun terlihat pasrah mendengar caci-makian yang terus-menerus keluar dari mulut ibu Kento.

"Kento jangan lindungi gadis murahan seperti dia! Kau tahu, aku melihatnya bermesra-mesraan dengan lelaki lain." kata ibu Kento penuh kemarahan.

"Tidak , itu tidak seperti yang ibu pikirkan." kata Kento membela Sohyun.

"Aku minta maaf eommoni." ucap Sohyun dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Saking kesalnya pada Sohyun, ibu Kento spontan mengangkat tangannya dan PLAK! Sebuah tamparan yang ditujukan pada Sohyun tepat mengenai wajah Kento. Karena ingin melindungi Sohyun, ia pun mendapatkan tamparan dari ibunya sendiri. Ibunya terkejut saat menyadari tamparannya mengenai Kento. Seumur hidupnya ia tidak pernah memukul bahkan menampar anak semata wayangnya itu.

"Maaf ibu, tapi Sohyun tidak bersalah. Aku yang menyuruhnya pergi dengan lelaki itu. Maafkan aku ibu." jelas Kento pada ibunya.

Kento menarik lembut tangan Sohyun menuju kamarnya yang terletak dilantai dua. Sementara ibunya terdiam tak mengerti dengan apa yang telah dikatakan oleh anaknya.

"Maafkan aku. Gara-gara aku kau jadi kena tamparan ibumu." gumam Sohyun pada Kento sembari mumbungkukkan badannya.

"Aku baik-baik saja." kata Kento tersenyum ramah, "Sohyun kau baik-baik saja? Apa ibuku sudah berbuat kasar padamu?" tanyanya khawatir.

"Kenapa? Kenapa kau mau melakukan semua ini?" tukas Sohyun yang tidak memperdulikan pertanyaan Kento barusan.

Kento sejenak terdiam dan kembali melontarkan pertanyaan pada Sohyun, "Kau mencintai Sehunkan?"

"Ya?" Sohyun tampak tertegun.

"Aku tahu kalian saling mencintai." gumam Kento, "Kembalilah ke Korea bersama Sehun, jangan menyiksa dirimu lebih lama lagi disini!" pintanya.

Sohyun menatap lekat pada lelaki yang kini berdiri dihadapannya. Meskipun Kento terlihat tegar mengatakannya, namun dari raut wajahnya sangat terlihat jelas bahwa ia belum sanggup untuk melepaskan Sohyun.

"Kau tidak usah memikirkan ibuku, aku akan mengatur semuanya." kata Kento mencoba untuk tetap tersenyum, "Sudah larut malam, menginaplah disini!" sambungnya.

Sohyun semakin tertegun setelah mendengar perkataan Kento. Ia menjadi tidak tega untuk meninggalkan Kento dan membatalkan pertunangannya. Ia terus menatap Kento yang berjalan meninggalkannya, sosoknya telah hampir hilang dari pandangannya.

"Tunggu!" pekik Sohyun.

Kento pun segera membalikkan badan ke arah Sohyun.

"Op..oppa maafkan aku." gumam Sohyun kaku.

"Woah! Kau memanggilku oppa? Mmmm ... Bisakah kau mengatakannya sekali lagi?"

"Ya?"

"Tidak! Tidak! Lupakan saja!" kata Kento sembari tersenyum pahit.

Kini sosok Kento benar-benar telah menghilang dari pandangan Sohyun. Sohyun pun menghempaskan dirinya ke atas kasur yang empuk dan mulai memejamkan matanya. Ia telah membulatkan keputusannya untuk ikut bersama Sehun kembali ke Korea dan membatalkan pertunangannya dengan Kento.

Detik demi detik berlalu dan tanpa sadar Sohyun tertidur saat tengah memikirkan bagaimana cara untuk mengatakan pembatalan pertunangannya dengan Kento besok.

Some Day | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang