12

322 52 7
                                    

Ditengah perjalanannya menuju rumah Jungkook tiba-tiba saja ponsel Yeri berdering. Ia pun segera mengecek ponselnya dan mendapati sebuah pesan untuknya. Matanya terbelalak setelah membaca pesan yang ternyata dikirim oleh Sohyun. Seketika ia menjadi panik dan kalang kabut. Segeralah ia berlari kembali menuju rumahnya, berharap Sohyun tidak sungguhan melakukan hal seperti itu. Jungkook yang pada waktu itu tiba-tiba keluar dari rumahnya untuk membuang sampah melihat Yeri. Ia pun segera mengejar dan menahannya.

"Yeri-ah ada apa?" tanya Jungkook khawatir.

"Sun...sunbae, eomma...eommaku dalam bahaya!" jawab Yeri. Tatapannya terlihat kosong dan nampak seperti orang kebingungan. Kecemasan yang terukir jelas diwajahnya membuat Jungkook semakin khawatir.

"Aku harus kembali ke rumah sekarang." sambung Yeri kali ini disertai dengan jatuhnya butiran-butiran air dari matanya.

Jungkook segera menahan Yeri dan menarik lembut tangannya. Walaupun ia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, ia yakin bahwa saat ini keadaan Yeri sangat terdesak dan membutuhkan pertolongan, "Yeri-ah, naik mobilku saja supaya cepat sampai!" tawarnya.

Mereka pun bergegas menuju mobil Jungkook yang terparkir di halaman rumah. Seketika mobil Jungkook meluncur dengan cepat ke rumah Yeri. Sesampainya mereka ditempat tujuan, Yeri langsung berlari menghambur ke dalam rumah dan menjadi semakin panik karena tidak mendapati sosok ibunya. Ia juga mencoba menghubungi ponsel ibunya, namun tak ada satu pun jawaban.

Jungkook menatap penuh kekhawatiran pada Yeri yang terus menagis mengitari seluruh sudut rumah mencari ibunya. Ia kemudian mendekap Yeri lalu membelai lembut rambutnya, "Tenanglah Yeri-ah, jangan menangis!" lirihnya.

Yeri pun menceritakan semua yang telah terjadi pada Jungkook. Sambil terduduk di ruang tamu mereka berpikir keras bagaimana cara untuk menemukan Sohyun dan ibu Yeri. Jungkook juga telah mencoba menghubungi Sohyun, namun nihil karena ia sama sekali tidak menjawabnya.

"Kau tahu rumah Sehunkan? Ayo kita ke sana!" ujar Jungkook pada Yeri.

"Ya?" Yeri nampak belum mengerti maksud dari Jungkook.

"Hanya dia yang bisa menghentikan Sohyun." jawab Jungkook.

Mereka pun bergegas menuju rumah Sehun. Sesampainya mereka di sana, mereka langsung disambut dengan tatapan aneh dari sang tuan rumah, terutama kedatangan Jungkook.

"Apa? Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" ujar Sehun panik setelah mendengar penjelasan dari Jungkook. Kali ini Jungkooklah yang mengambil alih untuk menjelaskan semuanya pada Sehun karena Yeri nampak sangat shock dengan apa yang telah Sohyun perbuat.

"Yaa, mana ponselmu?" tanya Jungkook.

"Untuk apa?" Sehun balik bertanya.

"Jangan banyak tanya, berikan saja ponselmu padaku!" jawab Jungkook dengan nada yang agak meninggi.

Sehun Nampak ragu memberikan ponselnya pada Jungkook. Namun, dengan cepat Jungkook meraih ponsel itu dari tangannya, mencari nomor Sohyun dan langsung menghubunginya.

Tuut ... tuut ... tuut ...

"Halo! Sehun oppa? Ada apa?" terdengar suara Sohyun dari seberang telepon.

Jungkook segera mengaktifkan loudspeakernya dan menyodorkannya pada Sehun, memberinya isyarat untuk segera berbicara pada Sohyun.

"Tanyakan dimana keberadaannya sekarang!" bisik Jungkook pada Sehun.

"Ka ... kau sedang dimana?" tanya Sehun pada Sohyun sesuai dengan perintah Jungkook.

"Oppa ada apa? Aahh ~ Yeri pasti telah mengatakannya pada oppa." jawab Sohyun, "Maaf oppa, tapi aku melakukannya karena aku mencintai oppa." sambungnya dengan suara yang agak parau.

Sehun tertegun mendengar perkataan Sohyun, segeralah ia merebut ponselnya dari Jungkook dan menonaktifkan loudspeakernya.

"Kim Sohyun jangan lakukan hal yang bodoh! Kembalilah ke rumahmu dan bawa ibu Yeri bersamamu! Aku akan segera kesana." pinta Sehun dengan nada suara yang meninggi. Nampaknya ia mulai terbawa emosi akibat ulah Sohyun.

"Tidak akan! Kali ini aku tidak akan menuruti perkataan oppa." bantah Sohyun.

"Baiklah, lakukan yang kau mau! Sekarang aku akan ke rumahmu dan menunggumu, jika kau tidak datang bersama ibu Yeri, aku ..."

"Baiklah! Aku tidak akan pulang, lalu oppa akan melakukan apa?" potong Sohyun dengan nada suara yang ikut meninggi.

Sehun terdiam sejenak, seolah tak sanggup untuk mengantakannya. Namun, hanya itu yang dapat ia lakukan "Aku akan membencimu selamanya." jawabnya lemas kemudian memutuskan hubungan teleponnya dengan Sohyun.

***

Sohyun tak memandang lagi siapa orang yang ada dihadapannya sekarang. Seketika air matanya jatuh mendengar pernyataan Sehun yang akan membenci dirinya untuk selamanya. Ibu Yeri pun bingung melihat Sohyun yang tiba-tiba menagis. Ia juga bingung saat mendengar perkacapan Sohyun dengan seseorang ditelepon yang menyebut-nyebut nama anaknya, Yeri.

"Sohyun-ah kau kenapa?" tanya ibu Yeri khawatir.

"Ti...tidak Ahjumma, aku baik-baik saja." jawab Sohyun sembari tersenyum pahit dan dengan cepat menyeka air matanya, "Ahjumma terima kasih karena sudah mau menemaniku jalan-jalan. Sekarang Yeri ada di rumahku dan dia ingin aku mengantar anda ke sana." tuturnya.

Ibu Yeri yang masih nampak bingung oleh tingkah Sohyun kemudian tersenyum manis dan mengelus lembut rambut Sohyun penuh kasih sayang. Sohyun yang diperlakukan seperti itu menjadi semakin sedih. Tetapi, ia berusaha menyembunyikan kesedihannya. Sejak awal ia sama sekali tidak berencana untuk menyakiti apalagi melukai ibu Yeri. Ia memang hanya berniat untuk mengajaknya jalan-jalan. Dan pesan yang ia kirim pada Yeri itu tidaklah sungguhan melainkan hanya sekedar peringatan untuknya. Namun, nasi telah menjadi bubur. Sehun terlanjur marah padanya dan mau tak mau ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.

***

"Yaa, apa kau yakin Sohyun akan semudah itu menuruti perkataanmu?" tanya Jungkook kesal pada Sehun.

Saat ini mereka telah siap di depan rumah Sohyun, menunggu kedatangan sang tuan rumah yang mungkin juga tidak akan datang.

"Entahlah, tapi hanya ini yang bisa ku lakukan." jawab Sehun.

Jungkook tidak dapat lagi membendung kekesalannya pada Sehun yang menurutnya terlalu bertindak ceroboh, "YAA OH SEHUN!"

Buuukkk! Sebuah kepalan tinjuan berhasil mendarat diwajah Sehun hingga membuatnya jatuh tersungkur ke tanah. Belum puas dengan satu tinjuan saja Jungkook lalu menarik kerah baju Sehun dengan kasar dan hendak memukulnya lagi. Tetapi, segera ditahan oleh Yeri.

"Sunbae hentikan!" teriak Yeri sambil menahan Jungkook sekuat tenaga agar tidak memukul Sehun yang sama sekali tidak melakukan perlawanan.

Jungkook pun berhasil mengontrol kembali emosinya dan tidak meneruskan tindakannya untuk memukul Sehun.

"Oppa, kau tak apa?" tanya Yeri sambil membantu Sehun utnuk berdiri kembali.

"Yeri-ah maaf, semua ini salahku." ujar Sehun sedih.

"Tidak oppa, ini bukan salah oppa." balas Yeri sembari tersenyum pada Sehun. Ia sama sekali tidak berpikiran untuk menyalahkan Sehun atas peristiwa ini.

"Yaa Bae Jungkook jika Sohyun datang maka aku akan membalas pukulanmu barusan!" kata Sehun kesal pada Jungkook.

Jungkook hanya membuang muka mendengar perkataan Sehun.

"Aku juga sangat berharap Sohyun datang karena aku tidak ingin membencinya." batin Sehun sambil menundukkan kepalanya.

Selang beberapa menit tiba-tiba lampu sebuah mobil menyilaukan penglihatan mereka. Mobil itu perlahan berhenti di depan mereka dan kemudian lampu yang menyilaukan mereka turut ikut padam. Seorang gadis dan wanita paruh bayah turun dari mobil itu yang tak lain adalah Sohyun dan ibu Yeri.

Some Day | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang