15

353 51 7
                                    

Flashback!

Sohyun duduk termenung disalah satu sisi tempat tidurnya dan menatap lekat pada layar ponselnya. Setelah pengakuan cintanya ditolak oleh Sehun, ayahnya tiba-tiba mengiriminya pesan yang menyuruhnya untuk memikirkan kembali mengenai perjodohan yang telah ditawarkan. Sohyun sungguh tidak berniat untuk ikut dalam perjodohan itu, namun ia terlanjur menyerah dengan perasaannya pada Sehun. Terlalu sakit baginya untuk tetap mempertahankan rasa cintanya.

Tiba-tiba ponsel Sohyun kembali berdering. Sebuah panggilan dari ayahnya, mungkin karena dirinya tak kunjung membalas pesan ayahnya maka ayahnya menelpon.

"Eoh appa, ada apa?" tanyanya lemas.

"Sohyun-ah ikutlah dalam perjodohan ini! Ini demi masa depanmu juga." pinta ayah Sohyun dari seberang telpon.

Sohyun sudah menduga ayahnya akan memaksanya untuk ikut dalam perjodohan itu. Dan sekarang sudah tidak ada lagi alasan untuk menoloknya. Ia pun terdiam sejenak, memejamkan mata "Baiklah, aku akan melakukan apa yang appa inginkan." ucapnya dengan suara parau.

Sohyun berusaha untuk tidak peduli lagi terhadap perasaannya, meskipun terasa sangat menyakitkan. Ia juga tidak peduli lagi pada hidupnya. Ia bahkan rela jika harus dijadikan sebuah boneka yang akan dimainkan oleh ayahnya. Ia menyetujui semua yang dikatakan ayahnya. Setuju untuk ikut dalam perjodohan, pindah ke Cina dan bersekolah disana, mungkin juga akan tinggal disana untuk selamanya.

Flashback END_

***

Dari kejauhan tampak seorang lelaki tampan yang terlihat sedang menunggu seseorang. Yah, lelaki itu sedang menunggu kedatangan Sohyun dari Korea. Selang beberapa menit gadis yang sejak tadi ditunggunya pun datang.

"Hallo Sohyun-ssi!" sapanya ramah.

"Siapa?" tanya Sohyun ketus, "Aah! Kau suruhan appaku? Kaukan yang disuruh datang kesini menjemputku?" tukasnya.

"Ya?" lelaki itu terlihat kecewa mendengar tebakan Sohyun yang asal-asalan. "Bukan, perkenalkan aku orang yang akan dijodohkan denganmu. Namaku Kento Yamazaki." ucapnya sembari tersenyum ramah, namun senyumannya itu dibalas dengan tatapan sinis Sohyun.

"Cih! Sepertinya kau terlihat sangat senang ikut perjodohan konyol ini." erang Sohyun lalu berjalan keluar bandara.

"Mari kubawakan kopermu!" tawar Kento.

Sohyun memberikan kopernya pada Kento dengan kasar lalu kembali melanjutkan langkahnya. Kento pun mengikutinya dan mencoba berjalan sejajar disampingnya.

"Aku sangat senang dijodohkan dengan gadis manis sepertimu. Aku benar-benar beruntung." gumam Kento dengan ekspresi polosnya. "Dan juga aku datang menjemputmu karena kemauanku sendiri bukan karena disuruh oleh appamu. Aku sangat menyukaimu saat pertama kali melihatmu difoto." celotehnya.

Kento terus-menerus mengeluarkan celotehan-celotehan yang tidak penting dan sangat mengusik Sohyun, "Shut up! Tidak bisakah mulutmu itu berhenti bicara?" bentaknya yang telah kehilangan kesabaran.

Kento tersentak kaget mendengar teguran Sohyun dan menatap penuh tak berdosa pada Sohyun.

"Sekali lagi kau bicara, kubunuh kau!" ancam Sohyun sambil memperlihatkan kepalan tijuannya didepan wajah Kento.

Mereka pun berjalan menuju mobil Kento yang terpakir di luar bandara dengan suasana yang sangat hening sehingga hanya suara derap langkah kaki disertai suara koper yang dituntun Kento yang terdengar.

"Mau kemana kita sekarang?" tanya Sohyun sinis yang telah duduk nyaman didalam mobil.

Kento hanya menoleh dan menatap polos pada Sohyun yang duduk disampingnya tanpa menjawab pertanyaannya. Sohyun pun menjadi semakin kesal, "Yaa! Kau tuli? Aku tanya kita mau kemana sekarang?" bentaknya.

Some Day | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang